SEJAK tahun 2006 nama Mbah Maridjan terkenal hingga pelosok Indonesia, bagaimana tidak hampir semua media baik cetak maupun elektronik menyorot keinginan kuat juru kunci Gunung Merapi itu untuk bertahan di tempat tinggalnya yang berada di Dukuh Kinahrejo, Desa Umbulharjo, Cangkringan, Kabupaten Sleman saat Gunung Merapi meletus.
Saat itu Mbah Maridjan selamat dari amuk gunung yang "dijaganya", namun saat Merapi meletus kembali kemarin pada 26 Oktober 2010 pukul 17.05 WIB Mbah Maridjan dengan puluhan orang lainnya menjadi korban ganasnya luncuran awan panas atau sering disebut "wedhus gembel" karena wujudnya menyerupai buklu domba
Kemarin tim evakuasi dibawah pimpina Kol (L) Pramono menemukan jenazah yang diduga Mbah Maridjan dalam posisi bersujud di salah satu ruang di rumahnya.
Siapa Mbah Maridjan?
Mas Penewu Suraksohargo, nama asli dari Mbah Maridjan lahir pada tahun 1927, di Dukuh Kinahrejo, Desa Umbulharjo, Cangkringan, Sleman. Di llingungannya sosok Mbah Maridjan amaty disegani, sehjingga pengaruhnya amat kuat sampai ke Keraton Jogjakarta. Karena kecintaaannya pada Gunung Merapi, sehingga seakan Mbah Marjidan sudah amat menyatu dengan kebesaran Merapi.
Karakter Gunung Merapi seakan sudah dipahami betul oleh Mbah Maridjan yang lantas disebut banyak orang sebagai budayawan, karena kekuatannya mengangkat kearifan lokal.
Fakta mencatat dari tahun ke tahun Mbah Maridjan selalu menjadi tumpuan atau referensi mengenai kondisi gunung yang selalu bergolak sejak beratus tahun itu. Inilah catatannya:
- Tahun 1970, diangkat menjadi wakil juru kunci Gunung Merapi.
- Tahun 1982, Sri Sultan Hamengkubuwono IX mengangkat Mbah Maridjan menjadi juru kunci Gunung Merapi.
- Pada pertengahan tahun 2006, Mbah Maridjan dengan sejumlah artis membintangi iklan minuman suplemen produk Sido Muncul.
Mbah Maridjan memiliki empat orang anak diantaranya Mbah Ajungan (menjadi penasihat presiden Sukarno tahun 1968-1969, kemudian menjadi wali Mangkunagara VIII tahun 1974-1987), Raden Ayu Surjuna, Raden Ayu Murjana dan Raden Mas Kumambang.
Menurut catatan Wikipedia, sejak Mbah Maridjan menjabat sebagai juru kunci setidaknya Gunung Merapi sudah lima kali meletus yakni di tahun 1994, 1998, 2001-2003 berupa aktivitas tinggi yang berlangsung terus-menerus, 2006 dan 26 Oktober 2010.
Senin, 20 Desember 2010
MENILIK KERATON YOGYA
Acara Ngabekten Kakung, sungkeman kepada Sri Sultan Hamengku Buwono X (ANTARA)
• Infografik: Tata Titah Raja Jawa
• Yang Miskin dan Terpinggirkan Zaman
VIVAnews - Berbalut surjan dan jarik, empat bupati dan wali kota Yogyakarta berjalan jongkok. Dengan cara laku ndodok itu, mereka mendekati singgasana Sultan Hamengkubuwono X. Mengekor di belakang adik-adik Sultan dan kerabat keraton, mereka menunggu giliran sungkeman.
“Maju,” titah Sri Sultan.
Mereka bergerak, mencium lutut Sultan. Lalu hening.
"Mundur," suara Sultan kembali terdengar. Itu tanda satu sungkeman berakhir, dan bertukar giliran. Satu per satu. Mereka menghaturkan sembah. Mencium lutut sang raja Jawa.
Digelar setiap Idul Fitri, tradisi sungkeman dimulai dua setengah abad silam, sejak Sultan Hamengkubuwono I bertahta. Ritual itu disebut Grebeg Syawal Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Yang hadir, keluarga dan abdi dalem keraton. Itu simbol hormat dan patuh kepada raja.
Bupati dan walikota? Lima pejabat teras itu memang bukan abdi dalem keraton yang bekerja untuk raja. Tak juga ada gelar bangsawan sebagai tanda kerabat keraton. Secara struktural, mereka bawahan Sultan sebagai Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta.
Lantas mengapa bupati dan walikota ikut mencium lutut raja?
Seorang kerabat keraton, Heru Wahyukismoyo, mengatakan, kehadiran bupati dan wali kota di setiap Grebeg Syawal bersifat fakultatif. Bukan titah Sultan. Juga bukan kewajiban. “Mereka yang tak punya hubungan kekerabatan dengan keraton biasanya mengajukan diri ikut sungkeman,” ujarnya.
Meleburnya para abdi republik ke dalam tradisi keraton, juga tampak pada upacara pemandian pusaka (jamasan). Soalnya, tiap kabupaten dan kotamadya punya pusaka sendiri pemberian raja. Pusaka itu menjadi identitas daerah. Senjata ini harus dimandikan, atau dibersihkan setahun sekali. Sesuai adat keraton.
Grebeg Syawal dan Jamasan adalah potret betapa keraton masih menjadi patokan kekuasaan politik dan budaya di Yogyakarta. Tentu, itu tak lepas dari posisi Sultan, yang sekaligus gubernur bagi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Peperintahan Karaton
Di tengah kesibukannya sebagai gubernur pemimpin empat kabupaten dan kotamadya, Sultan Hamengkubuwono X tetap menjalankan perannya memimpin kerajaan. Sebagai raja bertahta (Ngarso Dalem), ia bertanggung jawab menjalankan roda pemerintahan keraton (Peperintahan Karaton).
Layaknya sebuah negara, Peperintahan Karaton punya struktur birokrasi dengan tugas dan fungsi sampai ke tingkat bawah. Konsepnya semacam departemen, dan dinas dalam birokrasi modern. Lembaga pembantu Sultan ini dipegang oleh para pengageng.
Tulang punggung pemerintahan keraton ada pada di Pengageng Sri Wandowo. Itu semacam sekretariat negara. Jabatan itu kini dipegang adik kandung Sultan, Gusti Bandoro Pangeran Haryo (GBPH) Joyokusumo. Dia bertugas sebagai perantara, antara Sultan dan pengageng, atau abdi dalem lainnya di kawedanan.
Dalam memimpin keraton, Sultan tak lagi terjun langsung ke dalam rapat-rapat, atau pembahasan program. Sultan hanya memberikan persetujuan, atau instruksi. Semua titahnya dituang dalam surat keputusan (dhawuh dalem), yang ditulis dalam bahasa Jawa halus.
Dalam setahun, Sultan setidaknya membuat lebih dari tiga keputusan. Terakhir, dia menaikkan gaji dan program pendidikan bagi abdi dalem. “Segala keputusan yang diambil Sultan, akan dilaksanakan hingga tingkat bawah melalui Gusti Joyo,” kata GBPH Yudhaningrat, yang juga adik Sultan.
Walau tak terlibat langsung di rumah tangga keraton, Sultan tetap muncul pada setiap upacara besar keraton. Misalnya Grebeg Syawal dan Pisowanan Ageng. Sultan tetap menjadi simbol tertinggi keraton.
Di Peperintahan Karaton, Gusti Joyo adalah nomor satu. Dia mengendalikan sejumlah kawedanan, lembaga yang menangani aneka urusan keraton. Mulai dari perawatan museum dan benda antik, organisasi adat dan budaya Jawa, tanah, bangunan, tari, gamelan, makanan tradisional, gelar, hingga upacara kesultanan.
Setiap kawedanan punya pemimpin, kantor, dan abdi dalem. Mereka berkantor di lingkungan keraton, wajib pakai surjan, kemben, dan jarik. Sementara yang beraktivitas di luar, boleh pakai busana modern. Umumnya batik.
Abdi dalem bekerja berdasar aturan rumah tangga keraton, dan surat dawuh dalem. Sekitar 1.000 dari 3.000 abdi dalem mendapat bayaran. Kecil memang, hanya Rp5-35 ribu sebulan. Bayaran ini sebagai simbol kasih sayang raja kepada rakyatnya yang mengabdi.
"Hampir semua abdi dalem punya pekerjaan lain guna menopang ekonomi keluarga. Sebagai abdi dalem, saya bekerja setiap hari. Saya punya 12 hari untuk mengurus sawah," kata Joyo Pradata, yang menjadi abdi dalem sejak 1975.
Selain mendapat kucuran dana APBN, keraton mencukupi kebutuhan internal melalui pengelolaan aset. Ada sejumlah tanah milik keraton yang disewakan kepada masyarakat. "Pemasukan ini kemudian diolah bendahara keraton untuk rumah tangga keraton," kata Gusti Yudha. Dia tak menyebutkan berapa persisnya kebutuhan dan belanja keraton setiap tahunnya.
Kekuasaan menciut
Menilik sejarah, Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, pada mulanya, adalah negara dependen di bawah Kerajaan Belanda. Memiliki wilayah kekuasaan sendiri, sekaligus berwenang penuh mengelola sumber daya ekonomi.
Meski di bawah Sultan, pada zaman kolonial itu pemerintahan dibagi dua. Pertama, Parentah Ageng Karaton, untuk urusan domestik keraton. Kedua, Parentah Nagari, untuk urusan luar. Dalam tugasnya, Sultan dibantu Pepatih yang dulunya adalah kepanjangan tangan Belanda.
Restorasi pemerintahan keraton terjadi pada masa Sultan Hamengkubuwono IX. Keraton memutuskan bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai konsekuensinya, administrasi keraton dijalankan berdasar peraturan daerah di Indonesia.
Parentah Ageng Keraton masih bertahan. Namun, tak lagi menyentuh ranah politik. “Jadi, bisa dikatakan kekuasan keraton menciut. Dulunya punya kekuasaan politik, layaknya sebuah negara merdeka, kini hanya berkuasa secara kultural,” kata sejarawan UGM, Djoko Suryo.
Pemerintah pusat mengakomodasi kekuasaan Sultan lewat aturan keistimewaan. Aturan ini memuat ketetapan raja bertahta sebagai kepala daerah atau gubernur. Tak seperti nasib raja-raja lain di Nusantara, Sultan masih punya jangkauan politik di kancah pemerintahan modern.
Walau Sultan punya dua kaki di pusat pemerintahan daerah dan keraton, namun tak ada struktur yang mengikat keduanya. Tiap pemerintahan berjalan sendiri. Keraton bergerak sesuai sistem tata praja. Pemerintahan daerah berjalan sesuai peraturan perundangan yang berlaku di seluruh Indonesia.
Pengamat politik lokal Universitas Gadjah Mada, Arie Dwipayana, memberi contoh menarik.
Adalah GBPH Yudhaningrat, yang hendak berkarier sebagai birokrat. Meski dia Panglima Keprajuritan Keraton, Yudhaningrat tetap melewati aturan kepegawaian. Dia lalu mendaftar sebagai calon pegawai negeri sipil.
Begitu juga soal kenaikan pangkat. Sultan tak mencampuradukkan gelar keraton dan pangkat kepegawaian. “Buktinya, Yudhaningrat tak punya posisi penting dalam birokrasi pemerintahan,” kata Arie.
Meski demikian, tautan kultural antara sistem pemerintahan daerah dan keraton tak terhindarkan dalam konsep keistimewaan ini. Arie menyebutnya sebagai politik kebudayaan. "Politik kebudayaan ada untuk mengikat struktur politik modern ke sistem politik tradisional,“ ujarnya.
Prosesi Grebeg Syawal yang diikuti bupati dan wali kota adalah potret paling nyata. “Kalau dipikir-pikir itu kan sama saja memposisikan bupati sebagai abdi dalem,“ ujar Arie. “Dulu juga pernah ada sistem di mana setiap bupati diberi gelar KRT. Tetapi sekarang sudah tidak berlaku.”
Kini, keistimewaan yang mengakomodasi kekuasaan Sultan di struktur pemerintahan modern, itu tengah diuji di tingkat pusat. Dalam draf Rancangan Undang-undang Keistimewaan Yogyakarta, terbuka kemungkinan gubernur Yogyakarta bukan berasal dari kalangan keraton.
Jika itu terjadi, Sultan kelak hanya menjadi simbol kultural. Dengan posisi yang mungkin lebih baik dari raja-raja lain di nusantara. (Laporan Juna Sanbawa dan Fajar Sodiq, Yogyakarta | np)
• Infografik: Tata Titah Raja Jawa
• Yang Miskin dan Terpinggirkan Zaman
VIVAnews - Berbalut surjan dan jarik, empat bupati dan wali kota Yogyakarta berjalan jongkok. Dengan cara laku ndodok itu, mereka mendekati singgasana Sultan Hamengkubuwono X. Mengekor di belakang adik-adik Sultan dan kerabat keraton, mereka menunggu giliran sungkeman.
“Maju,” titah Sri Sultan.
Mereka bergerak, mencium lutut Sultan. Lalu hening.
"Mundur," suara Sultan kembali terdengar. Itu tanda satu sungkeman berakhir, dan bertukar giliran. Satu per satu. Mereka menghaturkan sembah. Mencium lutut sang raja Jawa.
Digelar setiap Idul Fitri, tradisi sungkeman dimulai dua setengah abad silam, sejak Sultan Hamengkubuwono I bertahta. Ritual itu disebut Grebeg Syawal Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Yang hadir, keluarga dan abdi dalem keraton. Itu simbol hormat dan patuh kepada raja.
Bupati dan walikota? Lima pejabat teras itu memang bukan abdi dalem keraton yang bekerja untuk raja. Tak juga ada gelar bangsawan sebagai tanda kerabat keraton. Secara struktural, mereka bawahan Sultan sebagai Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta.
Lantas mengapa bupati dan walikota ikut mencium lutut raja?
Seorang kerabat keraton, Heru Wahyukismoyo, mengatakan, kehadiran bupati dan wali kota di setiap Grebeg Syawal bersifat fakultatif. Bukan titah Sultan. Juga bukan kewajiban. “Mereka yang tak punya hubungan kekerabatan dengan keraton biasanya mengajukan diri ikut sungkeman,” ujarnya.
Meleburnya para abdi republik ke dalam tradisi keraton, juga tampak pada upacara pemandian pusaka (jamasan). Soalnya, tiap kabupaten dan kotamadya punya pusaka sendiri pemberian raja. Pusaka itu menjadi identitas daerah. Senjata ini harus dimandikan, atau dibersihkan setahun sekali. Sesuai adat keraton.
Grebeg Syawal dan Jamasan adalah potret betapa keraton masih menjadi patokan kekuasaan politik dan budaya di Yogyakarta. Tentu, itu tak lepas dari posisi Sultan, yang sekaligus gubernur bagi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Peperintahan Karaton
Di tengah kesibukannya sebagai gubernur pemimpin empat kabupaten dan kotamadya, Sultan Hamengkubuwono X tetap menjalankan perannya memimpin kerajaan. Sebagai raja bertahta (Ngarso Dalem), ia bertanggung jawab menjalankan roda pemerintahan keraton (Peperintahan Karaton).
Layaknya sebuah negara, Peperintahan Karaton punya struktur birokrasi dengan tugas dan fungsi sampai ke tingkat bawah. Konsepnya semacam departemen, dan dinas dalam birokrasi modern. Lembaga pembantu Sultan ini dipegang oleh para pengageng.
Tulang punggung pemerintahan keraton ada pada di Pengageng Sri Wandowo. Itu semacam sekretariat negara. Jabatan itu kini dipegang adik kandung Sultan, Gusti Bandoro Pangeran Haryo (GBPH) Joyokusumo. Dia bertugas sebagai perantara, antara Sultan dan pengageng, atau abdi dalem lainnya di kawedanan.
Dalam memimpin keraton, Sultan tak lagi terjun langsung ke dalam rapat-rapat, atau pembahasan program. Sultan hanya memberikan persetujuan, atau instruksi. Semua titahnya dituang dalam surat keputusan (dhawuh dalem), yang ditulis dalam bahasa Jawa halus.
Dalam setahun, Sultan setidaknya membuat lebih dari tiga keputusan. Terakhir, dia menaikkan gaji dan program pendidikan bagi abdi dalem. “Segala keputusan yang diambil Sultan, akan dilaksanakan hingga tingkat bawah melalui Gusti Joyo,” kata GBPH Yudhaningrat, yang juga adik Sultan.
Walau tak terlibat langsung di rumah tangga keraton, Sultan tetap muncul pada setiap upacara besar keraton. Misalnya Grebeg Syawal dan Pisowanan Ageng. Sultan tetap menjadi simbol tertinggi keraton.
Di Peperintahan Karaton, Gusti Joyo adalah nomor satu. Dia mengendalikan sejumlah kawedanan, lembaga yang menangani aneka urusan keraton. Mulai dari perawatan museum dan benda antik, organisasi adat dan budaya Jawa, tanah, bangunan, tari, gamelan, makanan tradisional, gelar, hingga upacara kesultanan.
Setiap kawedanan punya pemimpin, kantor, dan abdi dalem. Mereka berkantor di lingkungan keraton, wajib pakai surjan, kemben, dan jarik. Sementara yang beraktivitas di luar, boleh pakai busana modern. Umumnya batik.
Abdi dalem bekerja berdasar aturan rumah tangga keraton, dan surat dawuh dalem. Sekitar 1.000 dari 3.000 abdi dalem mendapat bayaran. Kecil memang, hanya Rp5-35 ribu sebulan. Bayaran ini sebagai simbol kasih sayang raja kepada rakyatnya yang mengabdi.
"Hampir semua abdi dalem punya pekerjaan lain guna menopang ekonomi keluarga. Sebagai abdi dalem, saya bekerja setiap hari. Saya punya 12 hari untuk mengurus sawah," kata Joyo Pradata, yang menjadi abdi dalem sejak 1975.
Selain mendapat kucuran dana APBN, keraton mencukupi kebutuhan internal melalui pengelolaan aset. Ada sejumlah tanah milik keraton yang disewakan kepada masyarakat. "Pemasukan ini kemudian diolah bendahara keraton untuk rumah tangga keraton," kata Gusti Yudha. Dia tak menyebutkan berapa persisnya kebutuhan dan belanja keraton setiap tahunnya.
Kekuasaan menciut
Menilik sejarah, Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, pada mulanya, adalah negara dependen di bawah Kerajaan Belanda. Memiliki wilayah kekuasaan sendiri, sekaligus berwenang penuh mengelola sumber daya ekonomi.
Meski di bawah Sultan, pada zaman kolonial itu pemerintahan dibagi dua. Pertama, Parentah Ageng Karaton, untuk urusan domestik keraton. Kedua, Parentah Nagari, untuk urusan luar. Dalam tugasnya, Sultan dibantu Pepatih yang dulunya adalah kepanjangan tangan Belanda.
Restorasi pemerintahan keraton terjadi pada masa Sultan Hamengkubuwono IX. Keraton memutuskan bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai konsekuensinya, administrasi keraton dijalankan berdasar peraturan daerah di Indonesia.
Parentah Ageng Keraton masih bertahan. Namun, tak lagi menyentuh ranah politik. “Jadi, bisa dikatakan kekuasan keraton menciut. Dulunya punya kekuasaan politik, layaknya sebuah negara merdeka, kini hanya berkuasa secara kultural,” kata sejarawan UGM, Djoko Suryo.
Pemerintah pusat mengakomodasi kekuasaan Sultan lewat aturan keistimewaan. Aturan ini memuat ketetapan raja bertahta sebagai kepala daerah atau gubernur. Tak seperti nasib raja-raja lain di Nusantara, Sultan masih punya jangkauan politik di kancah pemerintahan modern.
Walau Sultan punya dua kaki di pusat pemerintahan daerah dan keraton, namun tak ada struktur yang mengikat keduanya. Tiap pemerintahan berjalan sendiri. Keraton bergerak sesuai sistem tata praja. Pemerintahan daerah berjalan sesuai peraturan perundangan yang berlaku di seluruh Indonesia.
Pengamat politik lokal Universitas Gadjah Mada, Arie Dwipayana, memberi contoh menarik.
Adalah GBPH Yudhaningrat, yang hendak berkarier sebagai birokrat. Meski dia Panglima Keprajuritan Keraton, Yudhaningrat tetap melewati aturan kepegawaian. Dia lalu mendaftar sebagai calon pegawai negeri sipil.
Begitu juga soal kenaikan pangkat. Sultan tak mencampuradukkan gelar keraton dan pangkat kepegawaian. “Buktinya, Yudhaningrat tak punya posisi penting dalam birokrasi pemerintahan,” kata Arie.
Meski demikian, tautan kultural antara sistem pemerintahan daerah dan keraton tak terhindarkan dalam konsep keistimewaan ini. Arie menyebutnya sebagai politik kebudayaan. "Politik kebudayaan ada untuk mengikat struktur politik modern ke sistem politik tradisional,“ ujarnya.
Prosesi Grebeg Syawal yang diikuti bupati dan wali kota adalah potret paling nyata. “Kalau dipikir-pikir itu kan sama saja memposisikan bupati sebagai abdi dalem,“ ujar Arie. “Dulu juga pernah ada sistem di mana setiap bupati diberi gelar KRT. Tetapi sekarang sudah tidak berlaku.”
Kini, keistimewaan yang mengakomodasi kekuasaan Sultan di struktur pemerintahan modern, itu tengah diuji di tingkat pusat. Dalam draf Rancangan Undang-undang Keistimewaan Yogyakarta, terbuka kemungkinan gubernur Yogyakarta bukan berasal dari kalangan keraton.
Jika itu terjadi, Sultan kelak hanya menjadi simbol kultural. Dengan posisi yang mungkin lebih baik dari raja-raja lain di nusantara. (Laporan Juna Sanbawa dan Fajar Sodiq, Yogyakarta | np)
Jumat, 19 November 2010
Lama Tidur Malam Bayi Pengaruhi Kecerdasannya
Tidur di malam hari lebih penting untuk perkembangan otak bayi. Tidur malam tidak bisa tergantikan oleh tidur siang anak.
Kamis, 18/11/2010 | 20:59 WIB
KOMPAS.com — Studi menyebutkan bahwa lama waktu tidur bayi di malam hari memiliki koneksi kepada fungsi kognitif si bayi. Para periset dari University of Minnesota dan University of Montreal menemukan hal ini setelah merekam pola tidur balita. Di usia 12-18, para orangtua relawan diminta untuk mencatat kebiasaan waktu tidur bayi dengan interval 30 menit (mencatat waktu tidur siang dan bangun tidur di siang hari). Di usia 18-26 bulan, para peneliti melakukan pengujian pada kinerja otak bayi tersebut.Berikut adalah hasil dari studi yang dilansir pada jurnal Child Development tersebut:
Para bayi yang tidur lebih lama di malam hari, antara pukul 19.00-07.00, menjawab tes dengan lebih baik ketimbang yang tidur dengan jumlah waktu lebih lama, tetapi di siang hari. Dengan kata lain, tidur malam hari jauh lebih penting ketimbang tidur siang. Periset mengatakan, semakin lama waktu tidur bayi di malam hari semakin baik.
Para bayi diminta melakukan tes fungsi eksekutif, yakni mendapatkan informasi dalam memori, kontrol impuls, dan memutuskan sesuatu, yang merupakan tugas sulit bagi bayi berusia dua tahun. Contoh, pada suatu tes, periset menempelkan stiker pada salah satu dari tiga pot, menutupnya dengan selimut, kemudian meminta si balita untuk menunjukkan pot mana yang memiliki stiker.
Tentunya, ini merupakan sebuah penelitian kecil, tetapi bisa memberikan penemuan bahwa waktu tidur memiliki dampak fungsi pada otak kita di siang hari. Dalam hal ini, berkaitan dengan fungsi otak untuk menyerap dan mengolah informasi, serta memahami keadaan sekitar. Hal ini juga berpengaruh pada bayi.
Hal ini sangat penting karena, ternyata, meski jumlah tidurnya sama, tetapi tidur siang tidak cukup baik untuk mengganti fungsi tidur di malam hari, setidaknya untuk kesehatan dan perkembangan otak anak. Ternyata, tidur di malam hari dan tidur siang dikelola oleh bagian otak yang berbeda, dalam hal sirkuit dan ritme sirkadiannya, hingga jelas sudah, waktu tidur di malam hari untuk anak tak bisa digantikan di siang hari.
Bayi memang sering terbangun di malam hari, beberapa orang tahu bagaimana mengembalikan si bayi untuk cepat tertidur lagi. Namun, mengenai menjaga bayi agar tidak tidur di siang hari serta bisa tidur lebih awal dan lebih lama di malam hari masih menjadi perdebatan.
NAD
Sabtu, 06 November 2010
MODUL KELAS XII IA SMA MATARAM
MODUL SEJ SMT 1 KLS XII IA
BAB I
LAHIRNYA PEMERINTAHAN ORDE BARU
a. Latar Belakang Lahirnya Orde Baru
Demokrasi terpimpin pernah diterapkan di Indonesia. Akan tetapi pelaksanaan demokrasi terpimpin dan tata pemerintahan di Indonesia terjadi penyimpangan-penyimpangan baik dalam bidang politik maupun ekonomi. Penyimpangan dalam bidang politik antara lain :
1. Penetapan Presiden No 2 Tahun 1959 dibentuk MPRS yang anggota-anggotanya disumpah dan diangkat oleh Presiden
2. Penetapan Presiden No 3 tahun 1959 tentang pembentukan DPA yang diketuai oleh Presiden
3. Penetapan Presiden No 3 tahun 1960 tentang pembubaran DPR hasil pemilihan umum 1955
4. Politik luar negeri Indonesia mengkondisikan bahwa terdapat 2 kubu kekuatan dunia yakni kubi Nefo (Kubu bangsa-bangsa tertindas dan bangsa-bangsa progresif revolusioner menentang imperialisme dan neokolonialisme) dan kubu oldefo (kubu Negara-negara imperialis)
Sementara langkah-langkah dalam pembangunan ekonomi yang diumumkan dalam garis-garis Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana juga kurang berhasil mengatasi perekonomian Indonesia. Penyebabnya adalah :
- Rencana pembangunan yang kurang matang
- Biaya pembangunan yang tidak diperoleh
- Pembangunan lebih mengarah pada pembangunan yang bersifat mercusuar
Kondisi ini memungkinkan PKI mempengaruhi kebijakan-kebijakan dalam pemerintahan bahkan juga berinfiltrasi pada organisasi-organisasi lain, sehingga menimbulkan konflik-konflik horizontal. Sebagai puncaknya yakni timbulnya pembrontakan G 30 S/PKI
b. Banyak korban manusia dan sarana-prasarana kehidupan dalam masyarakat yang ditimbulkan oleh peristiwa G30 S/PKI. Hal ini menimbulkan kemarahan rakyat, maka berkat kerjasama berbagai komponen masyarakat antara lain TNI, mahasiswa dan rakyat, G 30 S/PKI berhasil ditumpas
Setelah Gerakan 30 September berhasil ditumpas dan masyarakat semakin tahu bahwa ternyata di belakang Gerakan 30 September adalah PKI sebagai dalangnya, maka kemarahan rakyat semakin memuncak. Sebagai wujud kemarahan rakyat maka timbullah demonstrasi-demonstrasi yang menuntut pembubaran PKI beserta ormas-ormasnya dan mengadili tokoh-tokoh PKI. Selanjutnya pada tanggal 23 Oktober 1965 berbagai partai politik (NU, IPKI, Parkindo, Perti, PNI) dan organisasi-organisasi massa membentuk front Pancasila
Pada tanggal 25 Oktober 1965 para mahasiswa mendirikan Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) yang kemudian diikuti oleh kesatuan aksi yang lain seperti KAPI (Pelajar), KAPPI Pemuda dan Pelajar), dan KASI (Sarjana). Pada tanggal 31 Desember 1965 Kesatuan Aksi dan Front Pancasila menandatangani Naskah Deklarasi Pendukung Pancasila dengan tujuan menggalang persatuan dengan ABRI dan rakyat dalam mengamalkan Pancasila secara murni.
Pada tanggal 12 Januari 1966 berbagai kesatuan aksi yang bergabung dalam Front Pancasila mendatangi gedung DPR-GR untuk mengajukan 3 tuntutan yang dikenal dengan Tritura (Tiga Tuntutan Rakyat) yang berisi
1. Pembubaran PKI
2. Pembersihan kabinet Dwikora
3. Penurunan harga barang
Aksi-aksi demonstrasi yang dilakukan oleh para mahasiswa ternyata tidak berhasil meredakan gejala politik. Pada tanggal 15 Januari 1966 diadakan sidang paripurna kabinet Dwikora di Istana Bogor. Dalam sidang itu hadir para wakil mahasiswa. Namun dalam sidang Presiden Sukarno menuduh bahwa aksi-aksi mahasiswa itu didalangi CIA, Amerika Serikat dan Tritura ternyata tidak mendapatkan respon secara positif dari pemerintah. Hal ini terlihat pada perubahan kabinet yang diumumkan pada tanggal 21 Februari 1966, masih banyak tokoh yang diduga terlibat G 30 S/PKI duduk dalam kabinet baru. Sebaliknya tokoh-tokoh yang menentang PKI justru dicabut dalam kementrian kabinet baru
Ketegangan politik Indonesia makin meningkat ketika akan pelantikan Kabinet Baru tanggal 24 Februari 1966. Saat itu para mahasiswa melakukan demonstrasi menolak pelantikan tersebut. Dalam demonstrasi tersebut salah seorang mahasiswa Universitas Indonesia yang bernama Arif Rahman Hakim gugur. Kondisi ini semakin memicu ketegangan politik antara pemerintah dan gerakan mahasiswa. Untuk mengantisipasi keadaan maka dilakukan tindakan-tindakan sebagai berikut :
1. 25 Februari 1966 Presiden Sukarno membubarkan KAMI
2. Pemberlakuan jam malam di Jakarta oleh pihak militer
3. Sejak tanggal 3 Maret 1966 UI ditutup dan mahasiswa dilarang melakukan pertemuan dan berkumpul lebih dari 5 orang
Tindakan ini tidak menyelesaikan masalah. Karena situasi semakin tegang, maka pada tanggal 10 Maret 1966 Presiden Sukarno menggelar pertemuan dengan berbagai partai politik. Dalam pertemuan ini Presiden Sukarno menekankan agar partai-partai politik organisasi massa yang hadir menolak dan mengecam aksi demonstrasi mahasiswa dan tuntutan tritura. Pertemuan ini mengalami deadlock.
Pada tanggal 11 Maret 1966 diadakan sidang kabinet Dwikora dengan agendanya yakni merumuskan tindakan-tindakan untuk dapat keluar dari krisis di Indonesia. Namun sidang tidak berlangsung lama, sebab di luar istana terdapat demonstrasi dan konsentrasi pasukan yang tidak beridentitas. Mengetahui situasi demikian maka Presiden Sukarno bersama Waperdam I Dr. Subandrio dan Waperdam III Dr. Chaerul Saleh meninggalkan sidang dengan menggunakan helikopter menuju istana Bogor. Sidang kemudian ditutup Waperdam II Dr. J Leimena yang kemudian menyusul ke istana Bogor.
Selanjutnya 3 perwira tinggi Angkatan Darat yakni Mayor Jendral Basuki Rahmat, Brigadir Jendral M Yusuf dan Brigadir Jendral Amir Mahmud menyusul ke Istana Bogor untuk menghadap Presiden Sukarno setelah meminta izin kepada Letnan Jendral Suharto. Setelah melakukan pembicaraan beberapa jam antara ketiga perwira tingggi Angkatan Darat tsb dengan Presiden Sukarno yang didampingi ketiga Waperdam, Presiden Sukarno akhirnya menandatangani surat yang ditujukan kepada Letnan Jendral Suharto sebagai Panglima Angkatan Darat dan Pangkopkantib untuk memulihkan keadaan dan wibawa pemerintah. Surat perintah tersebut terkenal dengan Surat Perintah Sebelas Maret .
Berdasarkan surat perintah itu Letnan Jendral Suharto atas nama Presiden/Panglima teringgi ABRI/Mandataris MPRS/PBR menandatangi Keppres No. 1/3/1966 tertanggal 12 Maret 1966 yang menyatakan pembubaran PKI. Sementra itu berdasarkan ketetapan MPRS No IX/MPRS/1966 disahkan Surat Perintah 11 Maret 1966 dan tindakan tindakan lain yang dilakukan pengembannya. Langkah awal dilakukan oleh Jendral Suharto adalah membubarkan PKI dan melarang PKI beserta unsur-unsur di belakangnya, mulai 12 Maret 1966. Selanjutnya menahan 15 orang anggota kabinet yang dinilai terlibat Gerakan 30 September/PKI.
c. Proses Peralihan Kekuasaan Politik di Indonesia
Keberhasilan Jendral Suharto dalam menumpas G 30 S/PKI menjadikannya tokoh yang populer. Setelah Jendral Suharno menerima Surat Perintah Sebelas Maret 1966, yang kemudian dikukuhkan dalam ketetapan MPRS No IX/MPRS/1966 semakin memberikan keleluasaan untuk mengambil tindakan tindakan penting yang menciptakan stabilitas negara.
Dengan dukungan berbagai komponen akhirnya stabilitas politik dalam negeri dapat diciptakan. Selanjutnya dalam usaha mengembalikan kemurnian pelaksanaan UUD 1945 para anggota MPRS bersidang dari tanggal 20 Juni sampai 5 Juli 1966 yang berhasil menghasilkan ketetapan-ketetapan diantaranya :
1. Ketetapan No X/MPRS/1966 tentang kedudukan lembaga-lembaga negarabaik di pusat maupun di daerah
2. Ketetapan No X/MPRS/1966
3. Ketetapan No XI/MPRS/1966 tentang pemilihan umum
4. Ketetapan No XII/MPRS/1966 tentang landasan kebijakan politik luar negeri yang bebas dan aktif sesuai UUD 1945
5. Ketetapan No XIII/MPRS/1966 tentang pencabutan TAP MPRS No III/MPRS/1963 yang berisi tentang pengangkatan Sujarno sebagai Presiden seumur hidup
6. Ketetapan No X/MPRS/1966 tentang pembubaran PKI dan ormas-ormasnya dan dinyakan sebagai organisasi terlarang di Indonesia
Dengan dasar TAP MPRS No XIII/MPRS/1966 maka di Indonesia dibentuk kabinet Ampera. Kabinet ini dibentuk untuk memenuhi dan melaksankan Tritura di bidang ekonomi, keuangan dan pembangunan. Tugas pembentukan kabinet ini diserahkan kepada Letnan Jendral Suharto. Tugas utama kabinet Ampera disebut Dwidharma yang berisi :
1. Mengusahan stabilitas politik
2. mengusahakan stabilitas ekonomi
Adapun program kerja kabinet Ampera disebut Caturkarya yang berisi :
1. Memperbaiki kualitas kehidupan rakyat Indonesia terutama dalam hal sandang dan pangan
2. Menggelar pemilihan umum secepatnya hingga tanggal 5 Juli 1968 seperti yang telah ditetapkan di dalam TAP MPRS No XI/MPRS/1966
3. Kembali meluruskan dan melaksankan prinsip politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif sesuai dengan TAP MPRS No XI/MPRS/1966
4. Meneruskan perjuangan untuk menolak imperialisme dan kolonialisme dalam berbagai bentuk
Pembentukan kabinet Ampera didasarkan pada keputusan Presiden No 163 tanggal 25 Juli 1966. Terbentuknya kabinet Ampera mengakibatkan adanya dualisme kepemimpinan di Indonesia. Ir Sukarno tetap bertindak sebagai Presiden sekaligus merangkap pimpinan kabinet sedangkan Letnan Jendral Suharto diangkat sebagai ketua presidium yang mewakili kekuasaan eksekutif dalam kabinet Ampera
SUSUNAN KABINET AMPERA
Presiden : Dr. lr. H. Sukarno
Ketua Presidium : Letjen Suharto
Anggota Presidium
Bidang Pertahanan dan Keamanan : Letjen Suharto
Bidang Politik : Adam Malik
Bidang Kesejahteraan Rakyat : Dr. K.H. ldham Chalid
Bidang Ekonomi dan Keuangan : Sultan Hamengkubuwuno IX
Bidang Industri dan Pembangunan : Sanusi Hardjadinata
Menteri-menteri Bidang Hankam
1. Departemen Angkatan Darat : Letjen Suharto
2. Departemen Angkatan Laut : Laksamana Muda (L) Mulyadi
3. Departemen Angkatan Udara : Laksamana Muda (U) Rusmin Nuryadin
4. Departemen Angkatan Kepolisian : Komisaris Jenderal (Pol) Sutjipto
Judodihardjo
5. Departemen Demobilisasi Veteran : Mayjen Sarbini
Menteri-menteri Bidang Politik:
1. Departemen Luar Negeri : Adam Malik
2. Departemen Dalam Negeri : Mayjen Basuki Rachmat
Menteri-menteri Bidang Kesejahteraan Rakyat:
l. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan : Sarino-Mangunpranoto
2. Departemen Agama : KH Sjaifuddin Zuhri
3. Departemen Sosial : AM Tambuna, SH
4. Departemen Tenaga Kerja : Komisaris Besar (Pol) Drs
Awaludin Diamin MPA
5. Departemen Kehakiman : Prof. Umar Senoaji, S.H
6. Departerhen Penerangan : B.M. Diah
Menteri-menteri Bidang Ekonomi dan Keuangan
1. Departemen Perdagangan : Mayjen Ashari Danudirdjo
2. DePartemen Keuangan : Drs. Frans Seda
3. Departemen Perhubungan : Komodor (U) Sutopo
4. Departemen Maritim : Laksamana Muda (L) Jatidjan
5. Departemen Perkebunan : Ir. P.C. Haryasudirdja
Menteri-menteri Bidang Industri dan Pembangunan:
1. Departemen Perindustrian Dasar
Ringan dan Tenaga : MaYjen M' Yusuf
2. Departemen Perindustrian Tekstil
dan Kerajinan RakYat : Ir Sanusi
3. Departemen Pertambangan : Ir Bratanata
4. Departemen Pekerjaan Umum : Ir. Sutami
PIlihlah jawaban yang tepat!
1. Perjuangan pembubaran PKI maka mahasiswa beserta seluruh elemen masyarakat membentuk ….
a. Barisan Soekarno
b. Front antikomunisme
c. Barisan Pancasila
d. Front Pancasila
e. Angkatan pendobrak
2. Pada intinya surat perintah 11 Maret 1966 memungkinkan Letjen Soeharto melakukan tindakan-tindakan berikut, kecuali ….
a. memberi kekuasaan kepada Letjen Soeharto untuk memulihkan keamanan
b. menjamin keselamatan Presiden Soekarno
c. membubarkan PKI dan ormas-ormasnya
d. menahan tokoh-tokoh yang diduga terlibat G 30 S/PKI
e. membubarkan PKI secara politis
3. Yang tidak termasuk kelima belas menteri (anggota kabinet) yang ditangkap oleh Soeharto dengan dakwaan terlibat G 30 S/PKI yaitu ….
a. Letkol Syafe’i
b. Ir. Surachman
c. Dr Chaerul Saleh
d. Brigjen Saboer
e. J. Tumakaka
4. Nama cabinet yang dibentuk oleh Presiden Soekarno setelah kabinet Dwikora dirombak adalah ….
a. Kabinet Ampera
b. Kabinet Gotong Royong
c. Kabinet Dwikora yang disempurnakan
d. Kabinet Pembangunan
e. Kabinet Tritura
5. Pada awal tahun 1966 terjadi demonstrasi besar-besaran di Jakarta. Demonstrasi tsb disebabkan ketidakpuasan rakyat terhadap pemerintah karena ….
a. Indonesia keluar dari keanggotaan PBB
b. Presiden belum membubarkan PKI secara politis
c. PKI dihancurkan oleh Letjen Soeharto
d. Kondisi ekonomi sangat buruk
e. Pembangunan yang terlalu memprioritaskan kota Jakarta
BAB 2
KEBIJAKAN PEMERINTAHAN ORDE BARU
A. Landasan Kehidupan Pemerintah Orde Baru
Pemerintahan Orde Baru berusaha untuk mewujudkan tatanan seluruh kehidupan rakyat, bangsa, dan negara yang diletakkan pada kemurnian pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945 atau sebagai koreksi terhadap penyelewengan-penyelewengan yang terjadi di masa lampau. Di samping itu, juga berupaya menyusun kembali kekuatan bangsa untuk menumbuhkan stabilitas nasional guna mempercepat proses pembangunan bangsa. Untuk mewuiudkan tatanan kehidupan itu, pemerintah Orde Baru berlandaskan pada:
1. Landasan Idiil : Pancasila
2. Landasan Konstitusional :UUD 1945
3. Landasan Operasional : Ketetapan MPR
B. Kebijakan Pemerintahan Orde Baru
Setelah berhasil memulihkan kondisi politik bangsa Indonesia, maka pemerintahan Orde Baru di bawah pimpinan Presiden Suharto segera mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki kondisi ekonomi, politik, maupun bidang pembangunan yang lain.
1. Kebijakan-kebijakan perekonomian masa Orde Baru.
Kebijakan perekonomian pada masa Orde Baru sebenarnya telah diumumkan dalam sidang MPRS Tahun 1966. Dalam sidang tersebut MPRS telah mengeluarkan Ketetapan No. XXIII/MPRS/1966 tentang Pembaharuan Kebijaksanaan Landasan Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan. Tujuan dikeluarkannya ketetapan ini adalah untuk mengatasi krisis dan kemerosotan ekonomi yang melanda Indonesia sejak tahun 1955.
Kebijakan perekonomian berdasarkan ketetapan di atas memuat masalah-masalah antara lain:
a. Landasan dan prinsip kebijaksanaan ekonomi, keuangan, dan pembangunan.
b. Kebijaksanaan ekonomi.
c. Skala prioritas nasional.
d. Peranan pemerintah
e. Peranan koperasi.
f. Peranan swasta nasional.
g. Kebijaksanaan pembiayaan.
h. Hubungan ekonomi luar negeri
i. Prasyarat.
j. Penutup.
Berdasarkan Ketetapan MPRS ini, Presiden Suharto meletakkan langkah-langkah bagi pembangunan perekonomian di Indonesia.
Kebijakan perekonomian yang diterapkan masa Orde Baru oleh Presiden Suharto antara
lain :
a. Mengeluarkan Peraturan 3 Oktober 1966 yang memuat pokok-pokok regulasi yang 'diterapkan oleh pemerintah Orde Baru dalam mbnanggulangi krisis perekonomian di Indonesia.
b. Mengeluarkan Peraturan 10 Februari 7967 tentang harga dan tarif.
c. Mengeluarkan'Peraturan 28 Juli 1967 lentang pajak usaha serta ekspor Indonesia.
d. Menerapkan Undang-Undang No. l Tahun 7967 lentang Penanaman Modal Asing dan Undang-Undang No. 6 Tahun 1968 tentang Penanaman Modal Dalam Negeri.
e. Menerapkan Undang-Undang No. 13 Tahun 7967 lenlang Rencana Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara.
Di samping tindakan-tindakan tersebut, untuk mendapatkan pemberdayaan biaya dalam pembangunan perekonomian Indonesia, Presiden Suharto juga melakukan pendekatan dengan negara-negara maju untuk:
a. Penundaan/penangguhan pembayaran utang luar negeri Indonesia,
b. Mendapatkan pinjaman/bantuan dari luar negeri.
Ternyata usaha-usaha itu membawa hasil yang cukup baik. Hal ini terbukti Indonesia mendapatkan kesempatan penangguhan pembayaran utang luar negeri. Bahkan negara-negara maju membentuk IGGI (Inter Gouermental Group for Indone.sio) untuk memberikan pinjaman kepada Indonesia.
2. Kebijakan dalam pembangunan
Pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah Orde Baru mengacu pada Rencana Pembangunan Lima Tahun. Program pembangunan itu dimulai sejak tahun 1969.
Program pembanqunan yanq dilaksanakan oleh pemerintahan Orde Baru tidak terlepas dari Triloqi Pembanqunan. yakni:
a. Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya yang menuju pada terciptanya keadilan sosial bagian seluruh rakyat.
b. Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi.
c. Stabilitas nasional yang sehat dan dinamis.
Agar pertumbuhan ekonomi maupun stabilitas nasional maka pemerintah Orde Baru sejak Pelita III menerapkan delapan jalur pemerataan sebagai berikut.
a. Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat, khususnya pangan, sandang, dan perumahan.
b. Pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan.
c. Pemerataan pembagian pendapatan.
d. Pemerataan kesempatan kerja.
e. Pemerataan kesempatan berusaha.
f . Pemerataan kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan nasional, khususnya bagi generasi muda dan kaum perempuan
g. Penrerataan distribusi peningkatan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia.
h. Pemerataan kesempatan memperoleh keadilan.
Semua kebilakan yang dikeluarkan oleh pemerintahan Orde Baru itu diterapkan dalam program Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita). Tujuan setiap tahap pembangunan pada hakekatnya sama yakni :
a. Meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan seruruh rakyat
b. Meletakkan landasan yang kuat untuk tahap pembangunan berikutnya.
Tahap-tahap pembangunan di Indonesia yakni:
a. Pelita I (1 April 1969-31 Maret 1974)
Fokus pembangunan pada Pelita I diarahkan pada bidang pertanian, irrdustri, pertambangan, serta rehabilitasi dan perluasan sarana dan prasarana sosial.
b. Pelita II (1 April 1974-37 Maret 1979)
Program-program pada Pelita II antara lain:
1) Meningkatkan stabilitas ekonomi.
2) Melanjutkan pelaksanaan Pelita l.
3) Menyeienggarakan pemilu tahun 1977
c. Pelita III (1 April 1979-3I Maret 1984)
Berdasarkan ketetapan-ketetapan MPR dan pemikiran yang berkernbang dalam sidang MPR Tahun 1978, maka Presiden/Mandataris telah menggariskan tujuh sasaran yang akan dicapai oleh Kabinet Pembangunan III yang disebut sebagai Saptakrida Kabinet Pembanqunan III, di antaranya yakni:
1) Menjamin terciptanya keadilan sosial dari seluruh rakyat dan meratakan pembangunan
dan hasil-hasilnya.
2) Menciptakan pertumbuhan ekonomi yang makin tinggi.
3) Memelihara stabilitas nasional yang makin mantap.
4) Menciptakan aparatur negara yang bersih dan berwibawa.
5) Membina persatuan dan kesatuan bangsa yang makin kukuh dengan berdasarkan P4.
6) Melangsungkan pemilu yang akan datang dengan asas langsung. umum. bebas, dan rahasia.
7) Mengembangkan pelaksanaan politik luar negeri yang bebas dan aktif demi kepentingan nasional.
d. Pelita IV (1 April 1984-31 Maret 1989)
Keberhasilan yang cukup membanggakan pada masa ini adalah telah dicapainya swasembada beras dan proyek Keluarga Bersama.
e. Pelita V (1 April 1989-31 Maret 1994)
Pada masa ini walaupun pemerintah telah berhasil meningkatkan taraf kehidupan masyarakat, tetapi pelaksanaan pembangunan cenderung mulai menurun. Hal ini disebabkan mulai munculnya tindak korupsi dan meningkatnya angka utang luar negeri.
f . Pelita VI (1 April 1994-37 Maret 1999)
Pelita VI ini sebenarnya merupakan tahap awal pembangunan jangka panjang tahap panjang Diharapkan masa ini bangsa Indonesia dapat tinggal landas dalam pembangunan. Namun karena semakin tingginya angka korupsi dan utang luar negeri, maka menimbulkan hilangnya kepercayaan rakyat pada pemerintah. Puncaknya, muncui berbagai demonstrasi (unjuk rasa) yang menuntut turunnya Presiden Suharto.
3. Kebijakan sosial politik Orde Baru
Setelah kondisi politik mantap, maka pemerintah Orde Baru pada tanggal 3 Juli 1972 berhasil mengalakan pemilihan umum. Berdasarkan Keputusan Presiden No. 43 Tahun 1970 bahwa pemilu 1972 diikuti oleh 9 partai politik dan Golkar. Pemilu I pada Orde Baru ini berhasil dimenangkan oleh Golkar (meraih suara terbanyak) yang diikuti oleh Nahdlatul Ulama dan PNI.
Untuk penataan politik, di indonesia pada tahun l975 diadakan penyederhanaan partai. Berdasarkan UU No. 3 Tahun 1975, partai-partai politik yang ada pada saat itu diadakan fusi. Setelah diadakan proses konsultasi dan dan dialog para pimpinan partai politik maka dihasilkan komposisi sebagai berikut:
a. Partai Persatuan Pembangunan fusi dari Nahdatul Ulama (NU), Partai Muslimin Indonesia, ' Partai Syarikat Islam Indonesia, dan Partai Islam Persatuan Tarbiyah Indonesia.
b. Partai Demokrasi Indonesia fusi dari Partai Nasional Indonesia, Partai Kristen Indonesia (Parkindo), Partai Katholik, Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI), dan Partai Murba.
c. Golongan Karya yang terdiri atas berbagai profesi, antara lain organisasi buruh, organisasi pemuda, organisasi seniman.
B. Proses Menguatnya Peran Negara pada Masa Orde Baru
Pemerintahan Orde Baru berusaha meningkatkan peran negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pemerintah berusaha untuk menciptakan stabilitas ekonomi politik di masyarakat. Langkah ini dilakukan dengan memusatkan pada tiga kekuatan utama; yakni faktor militer, ekonomi, dan Golkar.
1. Peran militer pada masa Orde Baru
Secara umum bahwa militer dalam suatu negara mempunyai peranan untuk mengamankan wilayah teritorial dan untuk menjamin keselamatan dan keamanan warga negaranya. Namun militer di Indonesia mempunyai keunikan-keunikan, khususnya dalam perannya di masyarakat. Sesuai dengan doktrin Dwifunqsi ABRI bahwa militer di Indonesia selain berfungsi sebagai kekuatan pertahanan dan keamanan negara, ABRI juga berfungsi sebagai kekuatan sosial politik
Doktrin Dwifungsi ABRI ini rupanya terdorong oleh faktor-faktor sebagai berikut:
a. Konsepsi "Jalan Tengah" yang dikeluarkan oleh Jenderal A.H. Nasution pada bulan November 1958 konsep ini para perwira ABRI diturunkan dalam perusahaan-perusahaan Belanda yang telah dinasionalisasi.
b. Pemberantasan PKI pada era pascatragedi G-30-S/PKI yang dilakukan oleh militer bersama masyarakat.
Masuknya perwira-perwira ABRI dalam struktur pemerintahan menimbulkan kesan bahwa pemerintah Indoncjsia seolah-olah bercorak militer.
2. Ekonomi
Kebijakan ekonomi yang diterapkan pada masa Orde Baru berbeda dengan pada masa Olde Lama. Pada awal Orde Baru Indonesia dihadapkan pada utang luar negeri yang cukup banyak. Untuk mengatasi masalah itu, Presiden Suharto mengadakan dialog dengan negara-negara maju. Dari dialog itu berhasil diperoleh keputusan:
a. Penangguhan pembayaran utang Indonesia terhadap negara-negara luar.
b. Indonesia mendapatkah pinjaman dana atau bantuan pembiayaan pembangunan dari negara-negara maju. Untuk mengkoordinasikan langkah ini, rnaka dibentuk Inter Gouermental Group for Indones,o (IGGI) yang dipimpin Belanda.
3. Golongan Karya (Golkar) pada masa Orde Baru
Golkar didirikan pada tanggal 20 Oktober 1964. Pada mulanya Golkar bukan merupakan partai politik tetapi sebagai organisasi kemasyarakatan (ormas). Kebersamaan organisasi-organisasi di bawah Golkar dengan Letjen Suharto pada saat penentangan kekuatan komunis makin mendekatkan keduanya pada periode-periode berikutnya. Oleh karena itu, ketika Letjen Suharto duduk sebagai presiden, Golkar menjadi pendukungnya.
Dengan berbagai strateginya pada saat pemilu di era Orde Baru, Golkar selalu mendapatkan kemenangan. Kondisi ini makin mernperkuat posisi Golkar dalam pemerintahan dan politik di Indonesia.
Keberhasilan Golkar di era Orde Baru ini, salah satu faktor penyebabnya adalah mengakar kuatnya organisasi ini di setiap masyarakat dan kader-kadernya yang terdapat dalam setiap organisasi kemasyarakatan.
BAB 3
REFORMASI INDONESIA
A. Proses Berakhirnya Pemerintahan Orde Baru
Masa pemerintahan Orde Baru di Indonesia pada awalnya menunjukkan prestasi yang membanggakan dalam berbagai bidang, antara lain:
1. Dalam bidang politik, mampu menciptakan stabilitas politik, sehingga tidak terjadi konflik-konflik antarwarga.
2. Dalam bidang ekonomi, mampu menciptakan tata ekonomi yang mapan, sehingga kebutuhan rakyat dapat tercapai. Swasembada beras tercapai pada tahun 1985.
3. Bidang budaya, dapat mengembangkan budaya daerah maupun nasional.
Namun perkembangan pembangunan fisik ini kurang diimbangi dengan pembangunan mental spiritual yang memadai. Sehingga menimbulkan perilaku yang kurang baik dan yang paling menonjol yakni muncul tindakan KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme). Tindakan KKN ini mempunyai pengaruh yang luas dalam berbagai macam kehidupan. Akhirnya timbul krisis; baik dalam bidang ekonomi, politik, sosial, maupun bidang hukum
1. Krisis Ekonomi
Pada pertengahan tahun 1997, krisis moneter melanda negara-negara di Asia Tenggara. Kondisi ini sangat berpengaruh terliadap perekonomian Indonesia. Hal ini disebabkan oleh faktor-faktor antara lain:
a. Peletakan dasar-dasar ekonomi yang lemah,
b. Terjadinya inflasi yang tinggi.
c. Merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat'
d. Tingginya beban utang luar negeri yang ditanggung oleh Indonesia.
Situasi ini semakin memacu dan memicu terjadinya krisis ekonomi di Indonesia.Akibatnya, iklim usaha di Indonesia bertambah lesu, banyak perusahaan tutup karena tidak mampu melanjutkan usahanya. Hal ini berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat, yakni PHK karyawan terjadi di mana-mana, pengangguran merajalela, kemiskinan terus bertambah, dan daya beli masyarakat rendah.
Sementara itu, kondisi perbankan di Indonesia juga semakin memprihatinkan. Banyak bank-bank yang bermasalah. Untuk mengatasi.masalah itu, pemerintah melakukan tindakan, antara lain:
a. Melikuidasi bank-bank bermasalah.
b. Memtrentuk Badan Penyehatan Perbankan Nasional dan menyalurkan Kredit Likuidasi Bank Indonesia.
Namun, usaha ini belum membawa hasil yang menyenangkan, sehingga beban pemerintah semakin berat. Kondisi ini diperparah dengan adanya perilaku para spekulan valuta asing yang memanfaatkan keuntungan sesaat.
Untuk mengatasi krisis yang melanda Indonesia, maka pemerintah meminta bantuan dana pembangunan dari institusi internasional, yakni Internatianal Monetary Fund (lMF), Pada tanggal 15 Januari 1998 Presiden Suharto menandatangani 50 butir Letter of Intent yang disaksikan oleh Direktur IMF Asia, sebagai syarat untuk mendapatkan kucuran dana bantuan luar negeri tersebut, Adanya penandatanganan ini menunjukkan utang luar negeri Indonesia semakin meningkat.
Keadaan ekonomi Indonesia yang terpuruk ini mempunyai pengaruh ke dalam maupun ke luar negeri. Pengaruh ke dalam yakni munculnya krisis kepercayaan dari rakyat terhadap pemerintah, rakyat semakin berat menghadapi kehidupan dengan sulitnya mendapatkan sembako maupun meningkatnya harga BBM. Pengaruh ke luar yakni para investor asing mulai menyangsikan terhadap Indonesia, maka banyak investor yang memindahkan modalnya ke negara lain
2. Krisis Politik
Berdasarkan UUD 1945 bahwa kedaulatan pemerintah Indonesia ada di tangan rakyat yang dilaksanakan sepenuhnya oleh MPR. Namun karena keanggotaan MPR terkesan nepotisme dalam proses pengangkatannya, sehingga mekanisme kerjanya tidak dapat maksimal.
Keadaan seperti ini, menimbulkan rasa tidak percaya kepada instansi pemerintah, sehingga melahirkan gerakan reformasi. Reformasi yang digerakkan bleh para mahasiswa dan kaum intelek menyoroti tindakan-tindakan yang dianggap tidak benar, di antaranya yakni masalah Dwifungsi ABRI, KKN, praktik'monopoli dan 5 paket undang-undang politik. Kondisi dan situasi politik di tanah air semakin memanas dengan adanya konflik horizontal antarwarga masyarakat misalnya terjadinya pertikaian internal dalam Partai Demokrasi Indonesia, kerusuhan di Situbondo (Jawa Timur). Sanggau Ledo.
Pemilihan Umum tahun 1997 yang ditandai dengan kemenangan Golkar secara mutlak dan terpilihnya kembali Suharto sebagai Presiden Republik Indonesia dalam sidang Umum MPR 1998 semakin meningkatkan perjuangan para mahasiswa untuk menegakkan demokrasi di Indonesia. Puncak perjuangan para mahasiswa terjadi ketika berhasil menduduki Gedung DPR/MPR pada bulan Mei 1998. Karena tekanan yang luar biasa dari berbagai pihak, maka pada tanggal 27 Mei 1998 Presiden Suharto menyatakan berhenti dan diganti oleh wakilnya. yakni B.J. Habibie.
3. Krisis Sosial
Krisis pohtik dan ekonomi yang berkembang di Indonesia mendorong munculnya masalah baru dalam bidang sosial. Masyarakat mulai tidak percaya terhadap pemerintah, Sehingga menimbulkan kelompok-kelompok dalam masyarakat yang menuntut Presiden Suharto mundur dari jabatannya, misalnya KAMMI dan Forkot.
Sementara itu krisis sosial horizontal di Indonesia juga menunjukkan peningkatan. Hal ini ditunjukkan dengan terjadinya pertikaian antarkelompok masyarakat maupun kerusuhan yang disebabkan adanya kesenjangan sosial. Kerusakan yang sangat menonjol terjadi di Jakarta dan Solo pada tanggal 13-14 dan 15 Mei 1998. Akibat dari kerusuhan ini kehidupan masyarakat terganggu. Sebab dengan banyaknya toko, swalayan maupun pabrik yang dibakar, dirusak dan dijarah, banyak warga masyarakat yang kehilangan pekerjaan, timbul pengangguran di berbagai tempat.
Kondisi ini semakin memberatkan beban mbsyarakat. Kondisi masyarakat semakin memanas sehingga mudah marah, mudah diadu domba dan mudah melakukan tindakan yang menyimpang dari norma-norma.
B. Reformasi
Reformasi merupakan suatu perubahan tatanan perikehidupan lama dengan tatanan kehidupan baru dan secara hukum menuju ke arah yang lebih baik. Perubahan ini didasarkan pada pola berpikir yang terbuka, transparan, jujur, jan bersih.
Tujuan reformasi adalah untuk memperbarui tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
1. Faktor-laktor yang mendorong timbulnya reformasi
a. Faktor politik
1) Adanya tindakan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) dalam pemerintahan.
2) Semakin banyaknya kaum intelektual yang kritis terhadap pemerintahan.
3) Pemerintahan orde Baru yang terkesan otoriter dan tertutup.
4) Keinginan masyarakat untuk menegakkan demokrasi dan hukum.
b. Faktor ekonomi
1) Merosotnya nilai rupiah terhadap dollar Amerika Serikat sehingga mengakibatkan timbulnya krisis moneter.
2) Banyaknya bank yang bermasalah
3) Naiknya harga sembako (sembilan bahan pokok).
4) Utang luar negeri yang terus bertambah menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat luar pada Indonesia.
c. Faktor sosial
1) Banyaknya pengangguran yang mendorong perilaku negatif dalam masyarakat.
2) Timbulnya kerusuhan di beberapa daerah.
2. Kronologi reformasi
a. Pada bulan Mei 7997 diadakan pemilihan umum dengan kemenangan mutlak pada Golkar.
b.Bulan Februari 7998 mahasiswa dan berbagai elemen masyarakat mulai melakukan aksi-aksi demonstrasi.
c. Bulan Maret 1998 melalui sidang Umum MPR, Suharto terpilih lagi menjadi Presiden Republik Indonesia.
d. Tanggal 4 Mei 1998 pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM.
e. Tanggal 72 Mei 1998 para mahasiswa mengadakan aksi unjuk rasa dalam aksi ini ada empat mahasiswa meninggal dunia.
f . Tanggal 73-14 Mei 1998 terjadi kerusuhan di Jakarta dan solo.
g. Tanggal 19 Mei 1998 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi berbondong-bondong long march menuju Gedung DPR/MPR untuk unluk, menuntut turunnya presiden Suharto dari jabatannya. Sementara itu Presiden Suharto mengumpulkan beberapa tokoh untuk membentuk Dewan Reformasi, tetapi gagal.
h. Tanggal 2I Mei 7998 Presicien Suharto menyatakan pengunduran diri dari jabatan presiden dan diganti oleh B.J. Habibie.
3. Agenda reformasi yang disuarakan mahasiswa
a. Adili Suharto dan kroni-kroninya.
b. Amandemen UUD 1945.
c. Penghapusan Dwifungsi ABRI.
d. Otonomi daerah yang seluasJuasnya.
e. Supremasi hukum.
f . Pemerintahan yang bersih dari KKN.
BAB 4
PERKEMBANGAN POLITIK INDONESIA MASA REFORMASI
A. Masa Pemerintahan Presiden Prof' Dr. Ir. BJ Habibie
Setelah mendapat desakan dari mahasiswa dan masyarakat serta mempertimbangkan kepentingan bangsa dan negara, pada tanggal 2l Mei 1998 pukul 10.00 WlB bertempat di Istana Negara, Presiden Suharto meletakkan jabatannya di hadapan Ketua Mahkamah Agung.
Pada saat yang sama berdasarka pasal 8 UUD 1945 Presiden menunjuk Wakil Presiden BJ Habibie menggantikan kedudukan sebagai Presiden Rl. Oleh karena itu pada saat itu juga dilakukan pelantikan B.J. Habibie sebagai presiden RI oleh ketua Mahkamah Agung. Setelah dilantik sebagai Presiden RI, BJ Habibie menghadapi masalah-masalah yang kompleks, di antaranya sebagai berikut :
1. Dasar hukum pengangkatan BJ Habibie'
Pengangkatan BJ Habibie menjadi presiden menimbulkan polemik di kalangan ahli hukum. satu pihak menilai bahwa pengangkatan B J Habibie sebagai presiden adalah konstitusional. Hal ini didasarkan pasal 8 UUD 1945 yang.mengatakan bahwa "Bila presiden mangkat, berhenti, atau tidak dapat melakukan kewajibannya ia diganti oleh wakil presiden sampai habis waktunya. Sedangkan kelompok. yang menilai bahwa pengangkatan Prof. BJ Habibie menjadi presiden inkonstitusional didasarkan pada Pasal 9 UUD 1945 yang menyatakan bahwa "sebelum presiden memangku jabatan' maka presiden harus mengucapkan sumpah di depan MPR atau DPR. Padahal langkah ini tidak dilakukannya. Akan tetapi, BJ Habibie mengucapkan sumpah dan janji di hadapan Ketua Mahkamah Agung dan anggota MPR dan DPR yang bukan bersifat kelembagaan.
DalamTap.MPR Nomor VII/MPR/1983 memang ketentuan melaksan akan sumpah di depan Ketua Mahkamah. dapat.dilakukan, jika keadaan terpaksa atau darurat. Akan tetapikeadaan itu tidak terdapat alasan tersebut.
Oleh karena itu, kondisi itu pada awai pemerintahan Presiden B'J' Habibie dapat mengganggu perjalanan pemerintahannya. Namun dengan keyakinan dan langkah-langkah yang diambil oleh presiden, permasalahan ini dapat diatasi.
2. Terjadinya krisis ekonomi yang belum dapat diatasi, sehingga dapat menimbulkan masalah-masalah lain yakni pengangguran yang meningkat, lesunya dunia usaha, serta tindak kriminalitas yang meningkat.
3. Masih banyaknya tindak KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme) yang dapat menimbulkan krisis kepercayaan dari masyarakat terhadap pemerintah Untuk menghadapi masalah-masalah tersebut, maka pada masa pemerintahan Presiden B.J. Habibie diambil langkah{angkah, antara lain sebagai berikut:
1. Bidang politik
a. Membentuk kabinet yang bernama Kabinet Reformasi Pembangunan. Kabinet ini meliputi perwakilan dari militer, Golkar, PPP, dan PDI. Pada tanggal 25 Mei 1998 diadakan pertemuan pertama kabinet. Dalam pertemuan itu akan dibentuk komite yang bertugas merancang undang-undang politik yang lebih longgar.
b. Memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk menyampaikan pendapat. Sebab selama pemerintahan Orde Baru, menyampaikan pendapat di muka umum seolah-olah dibatasi. Pembatasan kebebasan ini sebenarnya merupakan penerapan peraturan-peraturan yang berbeda penelaahan, misalnya UU No. 5/PNPS/1965 tentang kegiatan politik seharusnya tidak diterapkan dalarn menangani unjuk rasa. Berkembangnya demokrasi, semakin banyak orang melakukan unjuk rasa untuk menuntut hak, keadilan, ataupun kebenaran. Untuk mengantisipasi hal itu, maka pemerintah beserta DPR berhasil menciptakan UU No. 9 Tahun 1998 tentang kemerdekaan menyampaikan. pendapat di muka umum. Dengan undang-undang itu diharapkan aspirasi dapat terserap dan situasi kondusif dapat tercipta.
c. Menghapuskan Dwifungsi ABRI.
Secara bertahap ABRI dikurangi perannya dalam bidang politik dan menitikberatkan, dalam bidang pertahanan negara. Sedangkan masalah keamanan mengedepankan pihak kepolisian. Demikian pula mulai 5 Mei 1999 Kepolisian menjadi bagian tersendiri, terpisah dari ABRI. ABRI terdiri tiga angkatan yakni Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara. Nama ABRI kemudian diubah menjadi TNI. Sementara itu dalam MPR, jumlah anggota ABRI yang menjadi anggota MPR dikurangi.
d. Melaksanakan pemilihan umum tahun 1999.
Masa pemerintahan Orde Baru selama 32 tahun tidak memberikan angin yang segar dalam kehidupan demokrasi di Indonesia. Selama kurun waktu itu Pemilihan Umum sangat didominasi oleh kemenangan Golkar (Golongan Karya). Sejak pemerintahan B.J. Habibie banyak bermunculan partai politik. Setelah diadakan seleksi, dari 112 partai politik yang mendaftarkan pemilu terdapat 48 partai politik yang lolos sampai putaran pemilihan umum. Asas pemilu di era Reformasi yang luber (langsung, umum, bebas, rahasia) dan (jurdil jujur dan adil) berhasil dilaksanakan. Berdasarkan UU No. 3 Tahun 1999 ditetapkan bahwa peraturan pemilu bersifat campuran antara sistem proporsional dan sistem distrik. Setelah dilaksanakan pemilu tanggal 7 Juni 1999 dari 48 parpol peserta pemilu terdapat 5 partai besar yang menempati urutan tertinggi; yakni PDIP, Golkar, PKB, PPP, dan PAN.
e. Memberikan amnesti kepada para tahanan politik Orde Baru yang dianggap subversif, misalnya, dengan Keppres No. 80 Tahun 1998. Sri Bintang Pamungkas dan Mochtar Pakpahan dibebaskan dan Keppres No. 108 Tahun 1999 memberikan amnesti kepada Xanana Gusmao.
f . Melaksanakan sidang istimewa MPR dari tanggal 10-13 November 1998 yang berhasil menetapkan 12 ketetapan MPR.
2. Bidang hukum
Selama pemerintahan Orde Baru, karakter hukum cenderung bersifat konservatif, ortodoks, maupun elastis. Kondisi ini mencerminkan keinginan pemerintah yang bersifat positif instrumentalis yakni menjadi alat dalam pelaksanaan ideologi negara. Produk hukum yang ortodoks lebih tertutup terhadap kelompok-kelompok sosial maupun individu, sehingga posisi rakyat sangatlah kecil bahkan sering tidak ada sama sekali. Oleh karena itu, hak-hak rakyat yang di antaranya berwujud Hak Asasi Manusia kurang terjamin.
Masa pemeintahahan BJ Habibie berusaha melakukan reformasi hukum sesuai dengan aspirasi yang berkembang di masyarakat. Target reformasi hukum menyangkut tiga hal yakni substansi hukum, aparatur penegak hukum yang bersih dan berwibawa, serta institusi pendidikan yang independen.
3. Bidang ekonomi
Kondisi ekonomi pada masa Orde Baru yang memprihatinkan menimbulkan permasalahan pada masa-masa berikutnya. Oleh karena.itu, pada masa pemerintahan BJ Habibie dilakukan kebijakan-kebilakan dalam bidang ekonomi antara lain:
a. merekapitulasi Perbankan
b. merekonstruksi perekonomian nasional
c. melikuidasi beberapa bank yang tidak sehat
d. menaikkan nilau tuku, ,rpiu-h terhadap dolar AS hingga di bawah Rp 10'000'00
e. mengimplementasikan reformasi ekonomi yang disyaratkan IMF
Strategi yang diterapkan Presiden B.J. Habibie ini temyata belum mampu menyelesaikan krisis yang ada di Indonesia, sebab masih banyaknya tindak KKN dan utang luar negeri yang relatif besar.
B. Masa Pemerintahan Presiden Abdurrahman wahid (Gus Dur)
Dalam sidang Paripurna MPR Xll tanggal 19 Oktober 1999 pidato pertanggungjawaban Presiden B.J. Habibie ditolak oleh MPR melalui voting. Dengan penolakan ini, maka peluang Habibie untuk mencalonkan diri kembali sebagai presiden RI semakin tipis.
Dalam pencalonan dan pemilihan di MPR pada sidang yang sama, maka terpilih Abdurrahman Wahid sebagai piesiden dan Megawaii sukarnoputri sebagai wakil presiden. Pada masa kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid tindakan yang dilakukan antara lain:
1. Melanjutkan perjuangan untuk demokrasi
2. Restrukturisasi lembaga pemerintahan, departemen-departemen yang dinilai tidak efektif di hapuskan dan tugasnya dilimpahkan pada pamerintah daerah, misalnya Departemen Penerangan dan Departemen Sosial.
Pada masa pemerintahan Gus Dur kondisi politik tidak stabil sebab sering terjadi 'pertentangan antai partai atau intern Partai, dan.kemelut dalam tubuh kabinet. Melihat situasi ini para lawan politik Adurrahman Wahid yang berada di DPR berusaha untuk menjatuhkan pemerintahannya melalui masalah dana nonbudgeter. Akhirnya pada saat timbul masalah penyelewengan dana bulog dan dana hibah dari Brunei Darussalam, DPR mengadakan konsultasi dengan MPR untuk mengadakan sidang. Menghadapi situasi ini pada tanggal 22 Juli 2001 Gus Dur mengeluarkan bekrit Presidei yang berisi pembubaran DPR'/MPR dan pembekuan partai Golkar. Namun dekrit itu tidak mendapat dukungan dari partai.
Dalam sidang istimewa MPR tanggal 23 Juli 2001 melengserkan Presiden Abdurrahman Wahid dan Wakil presiden Megawati ditetapkan sebagai presiden secara aklarnasi.
Kebijakan Presiden Abdurruhman Wahid dalam ekonomi yakni membentuk tim ekonomi yang bernama Dewan.Ekonomi Nasional. Akan tetapi, tim yang terdiri atas para pakar ekonomi ini juga belum dapat berhasil mengatasi ekonomi Indonesia, karena utang masa pemerintahan sebelumnya yang sangat tinggi.
C. Masa Pemerintahan Megawati Sukarno Putri
Setelah diangkat menjadi presiden dalam sidang istimewa MPR tahun 2001, Megawati membentuk kabinet yang dinamakan Kabinet Gotong Royong. Langkah langkah Politik Presiden Megawati antara lain:
1. Memelihara dan memantapkan stabilitas Nasional.
Usaha ini dilakukan dengan meningkatkan kerukunan antar sesama anak bangsa dan membenahi stabilitas ekonomi. Usaha Megawati ini mendapat pukulan berat akibat peristiwa Bom Bali tanggal 12 Oktober 2002.
2. Menjaga keutuhan NKRI
Usaha ini dilakukan dengan menindak tegas terhadap gejala-gejala daerah, yang akan memisahkan diri; misalnya kasus Aceh, Papua, Maluku, Poso, dan lain-lain.
3. Membangun tatanan politik baru
Usaha ini dilakukan dengan mengeluarkan undang-undang baru yakni:
a. UU No. 12 Tahun 2003 tentang pemilihan umum.
b. UU No. 22 Tahun 2003 tentang susunan dan kedudukan DPR/MPR
c. UU No. 23 Tahun 2003 tentang pemilihan presiden dan wakil presiden
Di samping itu, Megawati juga mendukung dana, tenaga, dan sumber daya lain untuk suksesnya penerapan UU tersebut. Segi yang lain, PNS dan TNI diharuskan netral dari politik.
4. Melanjutkan amandemen UUD 1945
Untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman dan dinamika masyarakat, maka dilakukan amandemen terhadap UUD 1945. Amandemen ini dilakukan melalui empat tahap. Amandemen ke-1 dan ke-2 telah disahkan masa pemerintahan sebelumnya, sedang amandemen ke-3 dan ke-4 disahkan masa pemerintahan Megawati.
5. Meluruskan otonomi daerah
Otonomi yang diterapkan di Indonesia sering menimbulkan penafsiran yang keliru, sehingga menimbulkan dampak negatif bagi perkembangan pemerintahan, antara lain:
a. Timbulnya wacana ingin memisahkan dengan NKRI.
b. Timbulnya daerahisme.
c. Menolak aturan-aturan dari pemerintah pusat.
d. Penyimpangan penggunaah dana APBD.
Menyadari hal itu, maka pemerintah Megawati berusaha untuk meluruskan aturan otonomi daerah yang terdapat pada Undang-Undang No. 22 Tahun 7999.
Kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh Megawati dalam bidang ekonomi antara lain:
a. Memutuskan hubungan kerja dengan IMF
b. Melakukan restrukturisasi dan reformasi sektor keuangan depgan melakukan pembaruan ketentuan perundang-undangan
c. Meningkatkan pendapatan melalui pajak, cukai, dan kepabeanan.
d. Menciptakan situasi kondusif bagi investor,
e. Meningkatkan kegiatan ekspor.
f . Mendorong kemajuan usaha kecil dan menengah.
g. Meningkutkun pemanfaatan sumber daya keliutan.
BAB I
LAHIRNYA PEMERINTAHAN ORDE BARU
a. Latar Belakang Lahirnya Orde Baru
Demokrasi terpimpin pernah diterapkan di Indonesia. Akan tetapi pelaksanaan demokrasi terpimpin dan tata pemerintahan di Indonesia terjadi penyimpangan-penyimpangan baik dalam bidang politik maupun ekonomi. Penyimpangan dalam bidang politik antara lain :
1. Penetapan Presiden No 2 Tahun 1959 dibentuk MPRS yang anggota-anggotanya disumpah dan diangkat oleh Presiden
2. Penetapan Presiden No 3 tahun 1959 tentang pembentukan DPA yang diketuai oleh Presiden
3. Penetapan Presiden No 3 tahun 1960 tentang pembubaran DPR hasil pemilihan umum 1955
4. Politik luar negeri Indonesia mengkondisikan bahwa terdapat 2 kubu kekuatan dunia yakni kubi Nefo (Kubu bangsa-bangsa tertindas dan bangsa-bangsa progresif revolusioner menentang imperialisme dan neokolonialisme) dan kubu oldefo (kubu Negara-negara imperialis)
Sementara langkah-langkah dalam pembangunan ekonomi yang diumumkan dalam garis-garis Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana juga kurang berhasil mengatasi perekonomian Indonesia. Penyebabnya adalah :
- Rencana pembangunan yang kurang matang
- Biaya pembangunan yang tidak diperoleh
- Pembangunan lebih mengarah pada pembangunan yang bersifat mercusuar
Kondisi ini memungkinkan PKI mempengaruhi kebijakan-kebijakan dalam pemerintahan bahkan juga berinfiltrasi pada organisasi-organisasi lain, sehingga menimbulkan konflik-konflik horizontal. Sebagai puncaknya yakni timbulnya pembrontakan G 30 S/PKI
b. Banyak korban manusia dan sarana-prasarana kehidupan dalam masyarakat yang ditimbulkan oleh peristiwa G30 S/PKI. Hal ini menimbulkan kemarahan rakyat, maka berkat kerjasama berbagai komponen masyarakat antara lain TNI, mahasiswa dan rakyat, G 30 S/PKI berhasil ditumpas
Setelah Gerakan 30 September berhasil ditumpas dan masyarakat semakin tahu bahwa ternyata di belakang Gerakan 30 September adalah PKI sebagai dalangnya, maka kemarahan rakyat semakin memuncak. Sebagai wujud kemarahan rakyat maka timbullah demonstrasi-demonstrasi yang menuntut pembubaran PKI beserta ormas-ormasnya dan mengadili tokoh-tokoh PKI. Selanjutnya pada tanggal 23 Oktober 1965 berbagai partai politik (NU, IPKI, Parkindo, Perti, PNI) dan organisasi-organisasi massa membentuk front Pancasila
Pada tanggal 25 Oktober 1965 para mahasiswa mendirikan Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) yang kemudian diikuti oleh kesatuan aksi yang lain seperti KAPI (Pelajar), KAPPI Pemuda dan Pelajar), dan KASI (Sarjana). Pada tanggal 31 Desember 1965 Kesatuan Aksi dan Front Pancasila menandatangani Naskah Deklarasi Pendukung Pancasila dengan tujuan menggalang persatuan dengan ABRI dan rakyat dalam mengamalkan Pancasila secara murni.
Pada tanggal 12 Januari 1966 berbagai kesatuan aksi yang bergabung dalam Front Pancasila mendatangi gedung DPR-GR untuk mengajukan 3 tuntutan yang dikenal dengan Tritura (Tiga Tuntutan Rakyat) yang berisi
1. Pembubaran PKI
2. Pembersihan kabinet Dwikora
3. Penurunan harga barang
Aksi-aksi demonstrasi yang dilakukan oleh para mahasiswa ternyata tidak berhasil meredakan gejala politik. Pada tanggal 15 Januari 1966 diadakan sidang paripurna kabinet Dwikora di Istana Bogor. Dalam sidang itu hadir para wakil mahasiswa. Namun dalam sidang Presiden Sukarno menuduh bahwa aksi-aksi mahasiswa itu didalangi CIA, Amerika Serikat dan Tritura ternyata tidak mendapatkan respon secara positif dari pemerintah. Hal ini terlihat pada perubahan kabinet yang diumumkan pada tanggal 21 Februari 1966, masih banyak tokoh yang diduga terlibat G 30 S/PKI duduk dalam kabinet baru. Sebaliknya tokoh-tokoh yang menentang PKI justru dicabut dalam kementrian kabinet baru
Ketegangan politik Indonesia makin meningkat ketika akan pelantikan Kabinet Baru tanggal 24 Februari 1966. Saat itu para mahasiswa melakukan demonstrasi menolak pelantikan tersebut. Dalam demonstrasi tersebut salah seorang mahasiswa Universitas Indonesia yang bernama Arif Rahman Hakim gugur. Kondisi ini semakin memicu ketegangan politik antara pemerintah dan gerakan mahasiswa. Untuk mengantisipasi keadaan maka dilakukan tindakan-tindakan sebagai berikut :
1. 25 Februari 1966 Presiden Sukarno membubarkan KAMI
2. Pemberlakuan jam malam di Jakarta oleh pihak militer
3. Sejak tanggal 3 Maret 1966 UI ditutup dan mahasiswa dilarang melakukan pertemuan dan berkumpul lebih dari 5 orang
Tindakan ini tidak menyelesaikan masalah. Karena situasi semakin tegang, maka pada tanggal 10 Maret 1966 Presiden Sukarno menggelar pertemuan dengan berbagai partai politik. Dalam pertemuan ini Presiden Sukarno menekankan agar partai-partai politik organisasi massa yang hadir menolak dan mengecam aksi demonstrasi mahasiswa dan tuntutan tritura. Pertemuan ini mengalami deadlock.
Pada tanggal 11 Maret 1966 diadakan sidang kabinet Dwikora dengan agendanya yakni merumuskan tindakan-tindakan untuk dapat keluar dari krisis di Indonesia. Namun sidang tidak berlangsung lama, sebab di luar istana terdapat demonstrasi dan konsentrasi pasukan yang tidak beridentitas. Mengetahui situasi demikian maka Presiden Sukarno bersama Waperdam I Dr. Subandrio dan Waperdam III Dr. Chaerul Saleh meninggalkan sidang dengan menggunakan helikopter menuju istana Bogor. Sidang kemudian ditutup Waperdam II Dr. J Leimena yang kemudian menyusul ke istana Bogor.
Selanjutnya 3 perwira tinggi Angkatan Darat yakni Mayor Jendral Basuki Rahmat, Brigadir Jendral M Yusuf dan Brigadir Jendral Amir Mahmud menyusul ke Istana Bogor untuk menghadap Presiden Sukarno setelah meminta izin kepada Letnan Jendral Suharto. Setelah melakukan pembicaraan beberapa jam antara ketiga perwira tingggi Angkatan Darat tsb dengan Presiden Sukarno yang didampingi ketiga Waperdam, Presiden Sukarno akhirnya menandatangani surat yang ditujukan kepada Letnan Jendral Suharto sebagai Panglima Angkatan Darat dan Pangkopkantib untuk memulihkan keadaan dan wibawa pemerintah. Surat perintah tersebut terkenal dengan Surat Perintah Sebelas Maret .
Berdasarkan surat perintah itu Letnan Jendral Suharto atas nama Presiden/Panglima teringgi ABRI/Mandataris MPRS/PBR menandatangi Keppres No. 1/3/1966 tertanggal 12 Maret 1966 yang menyatakan pembubaran PKI. Sementra itu berdasarkan ketetapan MPRS No IX/MPRS/1966 disahkan Surat Perintah 11 Maret 1966 dan tindakan tindakan lain yang dilakukan pengembannya. Langkah awal dilakukan oleh Jendral Suharto adalah membubarkan PKI dan melarang PKI beserta unsur-unsur di belakangnya, mulai 12 Maret 1966. Selanjutnya menahan 15 orang anggota kabinet yang dinilai terlibat Gerakan 30 September/PKI.
c. Proses Peralihan Kekuasaan Politik di Indonesia
Keberhasilan Jendral Suharto dalam menumpas G 30 S/PKI menjadikannya tokoh yang populer. Setelah Jendral Suharno menerima Surat Perintah Sebelas Maret 1966, yang kemudian dikukuhkan dalam ketetapan MPRS No IX/MPRS/1966 semakin memberikan keleluasaan untuk mengambil tindakan tindakan penting yang menciptakan stabilitas negara.
Dengan dukungan berbagai komponen akhirnya stabilitas politik dalam negeri dapat diciptakan. Selanjutnya dalam usaha mengembalikan kemurnian pelaksanaan UUD 1945 para anggota MPRS bersidang dari tanggal 20 Juni sampai 5 Juli 1966 yang berhasil menghasilkan ketetapan-ketetapan diantaranya :
1. Ketetapan No X/MPRS/1966 tentang kedudukan lembaga-lembaga negarabaik di pusat maupun di daerah
2. Ketetapan No X/MPRS/1966
3. Ketetapan No XI/MPRS/1966 tentang pemilihan umum
4. Ketetapan No XII/MPRS/1966 tentang landasan kebijakan politik luar negeri yang bebas dan aktif sesuai UUD 1945
5. Ketetapan No XIII/MPRS/1966 tentang pencabutan TAP MPRS No III/MPRS/1963 yang berisi tentang pengangkatan Sujarno sebagai Presiden seumur hidup
6. Ketetapan No X/MPRS/1966 tentang pembubaran PKI dan ormas-ormasnya dan dinyakan sebagai organisasi terlarang di Indonesia
Dengan dasar TAP MPRS No XIII/MPRS/1966 maka di Indonesia dibentuk kabinet Ampera. Kabinet ini dibentuk untuk memenuhi dan melaksankan Tritura di bidang ekonomi, keuangan dan pembangunan. Tugas pembentukan kabinet ini diserahkan kepada Letnan Jendral Suharto. Tugas utama kabinet Ampera disebut Dwidharma yang berisi :
1. Mengusahan stabilitas politik
2. mengusahakan stabilitas ekonomi
Adapun program kerja kabinet Ampera disebut Caturkarya yang berisi :
1. Memperbaiki kualitas kehidupan rakyat Indonesia terutama dalam hal sandang dan pangan
2. Menggelar pemilihan umum secepatnya hingga tanggal 5 Juli 1968 seperti yang telah ditetapkan di dalam TAP MPRS No XI/MPRS/1966
3. Kembali meluruskan dan melaksankan prinsip politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif sesuai dengan TAP MPRS No XI/MPRS/1966
4. Meneruskan perjuangan untuk menolak imperialisme dan kolonialisme dalam berbagai bentuk
Pembentukan kabinet Ampera didasarkan pada keputusan Presiden No 163 tanggal 25 Juli 1966. Terbentuknya kabinet Ampera mengakibatkan adanya dualisme kepemimpinan di Indonesia. Ir Sukarno tetap bertindak sebagai Presiden sekaligus merangkap pimpinan kabinet sedangkan Letnan Jendral Suharto diangkat sebagai ketua presidium yang mewakili kekuasaan eksekutif dalam kabinet Ampera
SUSUNAN KABINET AMPERA
Presiden : Dr. lr. H. Sukarno
Ketua Presidium : Letjen Suharto
Anggota Presidium
Bidang Pertahanan dan Keamanan : Letjen Suharto
Bidang Politik : Adam Malik
Bidang Kesejahteraan Rakyat : Dr. K.H. ldham Chalid
Bidang Ekonomi dan Keuangan : Sultan Hamengkubuwuno IX
Bidang Industri dan Pembangunan : Sanusi Hardjadinata
Menteri-menteri Bidang Hankam
1. Departemen Angkatan Darat : Letjen Suharto
2. Departemen Angkatan Laut : Laksamana Muda (L) Mulyadi
3. Departemen Angkatan Udara : Laksamana Muda (U) Rusmin Nuryadin
4. Departemen Angkatan Kepolisian : Komisaris Jenderal (Pol) Sutjipto
Judodihardjo
5. Departemen Demobilisasi Veteran : Mayjen Sarbini
Menteri-menteri Bidang Politik:
1. Departemen Luar Negeri : Adam Malik
2. Departemen Dalam Negeri : Mayjen Basuki Rachmat
Menteri-menteri Bidang Kesejahteraan Rakyat:
l. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan : Sarino-Mangunpranoto
2. Departemen Agama : KH Sjaifuddin Zuhri
3. Departemen Sosial : AM Tambuna, SH
4. Departemen Tenaga Kerja : Komisaris Besar (Pol) Drs
Awaludin Diamin MPA
5. Departemen Kehakiman : Prof. Umar Senoaji, S.H
6. Departerhen Penerangan : B.M. Diah
Menteri-menteri Bidang Ekonomi dan Keuangan
1. Departemen Perdagangan : Mayjen Ashari Danudirdjo
2. DePartemen Keuangan : Drs. Frans Seda
3. Departemen Perhubungan : Komodor (U) Sutopo
4. Departemen Maritim : Laksamana Muda (L) Jatidjan
5. Departemen Perkebunan : Ir. P.C. Haryasudirdja
Menteri-menteri Bidang Industri dan Pembangunan:
1. Departemen Perindustrian Dasar
Ringan dan Tenaga : MaYjen M' Yusuf
2. Departemen Perindustrian Tekstil
dan Kerajinan RakYat : Ir Sanusi
3. Departemen Pertambangan : Ir Bratanata
4. Departemen Pekerjaan Umum : Ir. Sutami
PIlihlah jawaban yang tepat!
1. Perjuangan pembubaran PKI maka mahasiswa beserta seluruh elemen masyarakat membentuk ….
a. Barisan Soekarno
b. Front antikomunisme
c. Barisan Pancasila
d. Front Pancasila
e. Angkatan pendobrak
2. Pada intinya surat perintah 11 Maret 1966 memungkinkan Letjen Soeharto melakukan tindakan-tindakan berikut, kecuali ….
a. memberi kekuasaan kepada Letjen Soeharto untuk memulihkan keamanan
b. menjamin keselamatan Presiden Soekarno
c. membubarkan PKI dan ormas-ormasnya
d. menahan tokoh-tokoh yang diduga terlibat G 30 S/PKI
e. membubarkan PKI secara politis
3. Yang tidak termasuk kelima belas menteri (anggota kabinet) yang ditangkap oleh Soeharto dengan dakwaan terlibat G 30 S/PKI yaitu ….
a. Letkol Syafe’i
b. Ir. Surachman
c. Dr Chaerul Saleh
d. Brigjen Saboer
e. J. Tumakaka
4. Nama cabinet yang dibentuk oleh Presiden Soekarno setelah kabinet Dwikora dirombak adalah ….
a. Kabinet Ampera
b. Kabinet Gotong Royong
c. Kabinet Dwikora yang disempurnakan
d. Kabinet Pembangunan
e. Kabinet Tritura
5. Pada awal tahun 1966 terjadi demonstrasi besar-besaran di Jakarta. Demonstrasi tsb disebabkan ketidakpuasan rakyat terhadap pemerintah karena ….
a. Indonesia keluar dari keanggotaan PBB
b. Presiden belum membubarkan PKI secara politis
c. PKI dihancurkan oleh Letjen Soeharto
d. Kondisi ekonomi sangat buruk
e. Pembangunan yang terlalu memprioritaskan kota Jakarta
BAB 2
KEBIJAKAN PEMERINTAHAN ORDE BARU
A. Landasan Kehidupan Pemerintah Orde Baru
Pemerintahan Orde Baru berusaha untuk mewujudkan tatanan seluruh kehidupan rakyat, bangsa, dan negara yang diletakkan pada kemurnian pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945 atau sebagai koreksi terhadap penyelewengan-penyelewengan yang terjadi di masa lampau. Di samping itu, juga berupaya menyusun kembali kekuatan bangsa untuk menumbuhkan stabilitas nasional guna mempercepat proses pembangunan bangsa. Untuk mewuiudkan tatanan kehidupan itu, pemerintah Orde Baru berlandaskan pada:
1. Landasan Idiil : Pancasila
2. Landasan Konstitusional :UUD 1945
3. Landasan Operasional : Ketetapan MPR
B. Kebijakan Pemerintahan Orde Baru
Setelah berhasil memulihkan kondisi politik bangsa Indonesia, maka pemerintahan Orde Baru di bawah pimpinan Presiden Suharto segera mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki kondisi ekonomi, politik, maupun bidang pembangunan yang lain.
1. Kebijakan-kebijakan perekonomian masa Orde Baru.
Kebijakan perekonomian pada masa Orde Baru sebenarnya telah diumumkan dalam sidang MPRS Tahun 1966. Dalam sidang tersebut MPRS telah mengeluarkan Ketetapan No. XXIII/MPRS/1966 tentang Pembaharuan Kebijaksanaan Landasan Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan. Tujuan dikeluarkannya ketetapan ini adalah untuk mengatasi krisis dan kemerosotan ekonomi yang melanda Indonesia sejak tahun 1955.
Kebijakan perekonomian berdasarkan ketetapan di atas memuat masalah-masalah antara lain:
a. Landasan dan prinsip kebijaksanaan ekonomi, keuangan, dan pembangunan.
b. Kebijaksanaan ekonomi.
c. Skala prioritas nasional.
d. Peranan pemerintah
e. Peranan koperasi.
f. Peranan swasta nasional.
g. Kebijaksanaan pembiayaan.
h. Hubungan ekonomi luar negeri
i. Prasyarat.
j. Penutup.
Berdasarkan Ketetapan MPRS ini, Presiden Suharto meletakkan langkah-langkah bagi pembangunan perekonomian di Indonesia.
Kebijakan perekonomian yang diterapkan masa Orde Baru oleh Presiden Suharto antara
lain :
a. Mengeluarkan Peraturan 3 Oktober 1966 yang memuat pokok-pokok regulasi yang 'diterapkan oleh pemerintah Orde Baru dalam mbnanggulangi krisis perekonomian di Indonesia.
b. Mengeluarkan Peraturan 10 Februari 7967 tentang harga dan tarif.
c. Mengeluarkan'Peraturan 28 Juli 1967 lentang pajak usaha serta ekspor Indonesia.
d. Menerapkan Undang-Undang No. l Tahun 7967 lentang Penanaman Modal Asing dan Undang-Undang No. 6 Tahun 1968 tentang Penanaman Modal Dalam Negeri.
e. Menerapkan Undang-Undang No. 13 Tahun 7967 lenlang Rencana Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara.
Di samping tindakan-tindakan tersebut, untuk mendapatkan pemberdayaan biaya dalam pembangunan perekonomian Indonesia, Presiden Suharto juga melakukan pendekatan dengan negara-negara maju untuk:
a. Penundaan/penangguhan pembayaran utang luar negeri Indonesia,
b. Mendapatkan pinjaman/bantuan dari luar negeri.
Ternyata usaha-usaha itu membawa hasil yang cukup baik. Hal ini terbukti Indonesia mendapatkan kesempatan penangguhan pembayaran utang luar negeri. Bahkan negara-negara maju membentuk IGGI (Inter Gouermental Group for Indone.sio) untuk memberikan pinjaman kepada Indonesia.
2. Kebijakan dalam pembangunan
Pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah Orde Baru mengacu pada Rencana Pembangunan Lima Tahun. Program pembangunan itu dimulai sejak tahun 1969.
Program pembanqunan yanq dilaksanakan oleh pemerintahan Orde Baru tidak terlepas dari Triloqi Pembanqunan. yakni:
a. Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya yang menuju pada terciptanya keadilan sosial bagian seluruh rakyat.
b. Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi.
c. Stabilitas nasional yang sehat dan dinamis.
Agar pertumbuhan ekonomi maupun stabilitas nasional maka pemerintah Orde Baru sejak Pelita III menerapkan delapan jalur pemerataan sebagai berikut.
a. Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat, khususnya pangan, sandang, dan perumahan.
b. Pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan.
c. Pemerataan pembagian pendapatan.
d. Pemerataan kesempatan kerja.
e. Pemerataan kesempatan berusaha.
f . Pemerataan kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan nasional, khususnya bagi generasi muda dan kaum perempuan
g. Penrerataan distribusi peningkatan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia.
h. Pemerataan kesempatan memperoleh keadilan.
Semua kebilakan yang dikeluarkan oleh pemerintahan Orde Baru itu diterapkan dalam program Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita). Tujuan setiap tahap pembangunan pada hakekatnya sama yakni :
a. Meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan seruruh rakyat
b. Meletakkan landasan yang kuat untuk tahap pembangunan berikutnya.
Tahap-tahap pembangunan di Indonesia yakni:
a. Pelita I (1 April 1969-31 Maret 1974)
Fokus pembangunan pada Pelita I diarahkan pada bidang pertanian, irrdustri, pertambangan, serta rehabilitasi dan perluasan sarana dan prasarana sosial.
b. Pelita II (1 April 1974-37 Maret 1979)
Program-program pada Pelita II antara lain:
1) Meningkatkan stabilitas ekonomi.
2) Melanjutkan pelaksanaan Pelita l.
3) Menyeienggarakan pemilu tahun 1977
c. Pelita III (1 April 1979-3I Maret 1984)
Berdasarkan ketetapan-ketetapan MPR dan pemikiran yang berkernbang dalam sidang MPR Tahun 1978, maka Presiden/Mandataris telah menggariskan tujuh sasaran yang akan dicapai oleh Kabinet Pembangunan III yang disebut sebagai Saptakrida Kabinet Pembanqunan III, di antaranya yakni:
1) Menjamin terciptanya keadilan sosial dari seluruh rakyat dan meratakan pembangunan
dan hasil-hasilnya.
2) Menciptakan pertumbuhan ekonomi yang makin tinggi.
3) Memelihara stabilitas nasional yang makin mantap.
4) Menciptakan aparatur negara yang bersih dan berwibawa.
5) Membina persatuan dan kesatuan bangsa yang makin kukuh dengan berdasarkan P4.
6) Melangsungkan pemilu yang akan datang dengan asas langsung. umum. bebas, dan rahasia.
7) Mengembangkan pelaksanaan politik luar negeri yang bebas dan aktif demi kepentingan nasional.
d. Pelita IV (1 April 1984-31 Maret 1989)
Keberhasilan yang cukup membanggakan pada masa ini adalah telah dicapainya swasembada beras dan proyek Keluarga Bersama.
e. Pelita V (1 April 1989-31 Maret 1994)
Pada masa ini walaupun pemerintah telah berhasil meningkatkan taraf kehidupan masyarakat, tetapi pelaksanaan pembangunan cenderung mulai menurun. Hal ini disebabkan mulai munculnya tindak korupsi dan meningkatnya angka utang luar negeri.
f . Pelita VI (1 April 1994-37 Maret 1999)
Pelita VI ini sebenarnya merupakan tahap awal pembangunan jangka panjang tahap panjang Diharapkan masa ini bangsa Indonesia dapat tinggal landas dalam pembangunan. Namun karena semakin tingginya angka korupsi dan utang luar negeri, maka menimbulkan hilangnya kepercayaan rakyat pada pemerintah. Puncaknya, muncui berbagai demonstrasi (unjuk rasa) yang menuntut turunnya Presiden Suharto.
3. Kebijakan sosial politik Orde Baru
Setelah kondisi politik mantap, maka pemerintah Orde Baru pada tanggal 3 Juli 1972 berhasil mengalakan pemilihan umum. Berdasarkan Keputusan Presiden No. 43 Tahun 1970 bahwa pemilu 1972 diikuti oleh 9 partai politik dan Golkar. Pemilu I pada Orde Baru ini berhasil dimenangkan oleh Golkar (meraih suara terbanyak) yang diikuti oleh Nahdlatul Ulama dan PNI.
Untuk penataan politik, di indonesia pada tahun l975 diadakan penyederhanaan partai. Berdasarkan UU No. 3 Tahun 1975, partai-partai politik yang ada pada saat itu diadakan fusi. Setelah diadakan proses konsultasi dan dan dialog para pimpinan partai politik maka dihasilkan komposisi sebagai berikut:
a. Partai Persatuan Pembangunan fusi dari Nahdatul Ulama (NU), Partai Muslimin Indonesia, ' Partai Syarikat Islam Indonesia, dan Partai Islam Persatuan Tarbiyah Indonesia.
b. Partai Demokrasi Indonesia fusi dari Partai Nasional Indonesia, Partai Kristen Indonesia (Parkindo), Partai Katholik, Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI), dan Partai Murba.
c. Golongan Karya yang terdiri atas berbagai profesi, antara lain organisasi buruh, organisasi pemuda, organisasi seniman.
B. Proses Menguatnya Peran Negara pada Masa Orde Baru
Pemerintahan Orde Baru berusaha meningkatkan peran negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pemerintah berusaha untuk menciptakan stabilitas ekonomi politik di masyarakat. Langkah ini dilakukan dengan memusatkan pada tiga kekuatan utama; yakni faktor militer, ekonomi, dan Golkar.
1. Peran militer pada masa Orde Baru
Secara umum bahwa militer dalam suatu negara mempunyai peranan untuk mengamankan wilayah teritorial dan untuk menjamin keselamatan dan keamanan warga negaranya. Namun militer di Indonesia mempunyai keunikan-keunikan, khususnya dalam perannya di masyarakat. Sesuai dengan doktrin Dwifunqsi ABRI bahwa militer di Indonesia selain berfungsi sebagai kekuatan pertahanan dan keamanan negara, ABRI juga berfungsi sebagai kekuatan sosial politik
Doktrin Dwifungsi ABRI ini rupanya terdorong oleh faktor-faktor sebagai berikut:
a. Konsepsi "Jalan Tengah" yang dikeluarkan oleh Jenderal A.H. Nasution pada bulan November 1958 konsep ini para perwira ABRI diturunkan dalam perusahaan-perusahaan Belanda yang telah dinasionalisasi.
b. Pemberantasan PKI pada era pascatragedi G-30-S/PKI yang dilakukan oleh militer bersama masyarakat.
Masuknya perwira-perwira ABRI dalam struktur pemerintahan menimbulkan kesan bahwa pemerintah Indoncjsia seolah-olah bercorak militer.
2. Ekonomi
Kebijakan ekonomi yang diterapkan pada masa Orde Baru berbeda dengan pada masa Olde Lama. Pada awal Orde Baru Indonesia dihadapkan pada utang luar negeri yang cukup banyak. Untuk mengatasi masalah itu, Presiden Suharto mengadakan dialog dengan negara-negara maju. Dari dialog itu berhasil diperoleh keputusan:
a. Penangguhan pembayaran utang Indonesia terhadap negara-negara luar.
b. Indonesia mendapatkah pinjaman dana atau bantuan pembiayaan pembangunan dari negara-negara maju. Untuk mengkoordinasikan langkah ini, rnaka dibentuk Inter Gouermental Group for Indones,o (IGGI) yang dipimpin Belanda.
3. Golongan Karya (Golkar) pada masa Orde Baru
Golkar didirikan pada tanggal 20 Oktober 1964. Pada mulanya Golkar bukan merupakan partai politik tetapi sebagai organisasi kemasyarakatan (ormas). Kebersamaan organisasi-organisasi di bawah Golkar dengan Letjen Suharto pada saat penentangan kekuatan komunis makin mendekatkan keduanya pada periode-periode berikutnya. Oleh karena itu, ketika Letjen Suharto duduk sebagai presiden, Golkar menjadi pendukungnya.
Dengan berbagai strateginya pada saat pemilu di era Orde Baru, Golkar selalu mendapatkan kemenangan. Kondisi ini makin mernperkuat posisi Golkar dalam pemerintahan dan politik di Indonesia.
Keberhasilan Golkar di era Orde Baru ini, salah satu faktor penyebabnya adalah mengakar kuatnya organisasi ini di setiap masyarakat dan kader-kadernya yang terdapat dalam setiap organisasi kemasyarakatan.
BAB 3
REFORMASI INDONESIA
A. Proses Berakhirnya Pemerintahan Orde Baru
Masa pemerintahan Orde Baru di Indonesia pada awalnya menunjukkan prestasi yang membanggakan dalam berbagai bidang, antara lain:
1. Dalam bidang politik, mampu menciptakan stabilitas politik, sehingga tidak terjadi konflik-konflik antarwarga.
2. Dalam bidang ekonomi, mampu menciptakan tata ekonomi yang mapan, sehingga kebutuhan rakyat dapat tercapai. Swasembada beras tercapai pada tahun 1985.
3. Bidang budaya, dapat mengembangkan budaya daerah maupun nasional.
Namun perkembangan pembangunan fisik ini kurang diimbangi dengan pembangunan mental spiritual yang memadai. Sehingga menimbulkan perilaku yang kurang baik dan yang paling menonjol yakni muncul tindakan KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme). Tindakan KKN ini mempunyai pengaruh yang luas dalam berbagai macam kehidupan. Akhirnya timbul krisis; baik dalam bidang ekonomi, politik, sosial, maupun bidang hukum
1. Krisis Ekonomi
Pada pertengahan tahun 1997, krisis moneter melanda negara-negara di Asia Tenggara. Kondisi ini sangat berpengaruh terliadap perekonomian Indonesia. Hal ini disebabkan oleh faktor-faktor antara lain:
a. Peletakan dasar-dasar ekonomi yang lemah,
b. Terjadinya inflasi yang tinggi.
c. Merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat'
d. Tingginya beban utang luar negeri yang ditanggung oleh Indonesia.
Situasi ini semakin memacu dan memicu terjadinya krisis ekonomi di Indonesia.Akibatnya, iklim usaha di Indonesia bertambah lesu, banyak perusahaan tutup karena tidak mampu melanjutkan usahanya. Hal ini berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat, yakni PHK karyawan terjadi di mana-mana, pengangguran merajalela, kemiskinan terus bertambah, dan daya beli masyarakat rendah.
Sementara itu, kondisi perbankan di Indonesia juga semakin memprihatinkan. Banyak bank-bank yang bermasalah. Untuk mengatasi.masalah itu, pemerintah melakukan tindakan, antara lain:
a. Melikuidasi bank-bank bermasalah.
b. Memtrentuk Badan Penyehatan Perbankan Nasional dan menyalurkan Kredit Likuidasi Bank Indonesia.
Namun, usaha ini belum membawa hasil yang menyenangkan, sehingga beban pemerintah semakin berat. Kondisi ini diperparah dengan adanya perilaku para spekulan valuta asing yang memanfaatkan keuntungan sesaat.
Untuk mengatasi krisis yang melanda Indonesia, maka pemerintah meminta bantuan dana pembangunan dari institusi internasional, yakni Internatianal Monetary Fund (lMF), Pada tanggal 15 Januari 1998 Presiden Suharto menandatangani 50 butir Letter of Intent yang disaksikan oleh Direktur IMF Asia, sebagai syarat untuk mendapatkan kucuran dana bantuan luar negeri tersebut, Adanya penandatanganan ini menunjukkan utang luar negeri Indonesia semakin meningkat.
Keadaan ekonomi Indonesia yang terpuruk ini mempunyai pengaruh ke dalam maupun ke luar negeri. Pengaruh ke dalam yakni munculnya krisis kepercayaan dari rakyat terhadap pemerintah, rakyat semakin berat menghadapi kehidupan dengan sulitnya mendapatkan sembako maupun meningkatnya harga BBM. Pengaruh ke luar yakni para investor asing mulai menyangsikan terhadap Indonesia, maka banyak investor yang memindahkan modalnya ke negara lain
2. Krisis Politik
Berdasarkan UUD 1945 bahwa kedaulatan pemerintah Indonesia ada di tangan rakyat yang dilaksanakan sepenuhnya oleh MPR. Namun karena keanggotaan MPR terkesan nepotisme dalam proses pengangkatannya, sehingga mekanisme kerjanya tidak dapat maksimal.
Keadaan seperti ini, menimbulkan rasa tidak percaya kepada instansi pemerintah, sehingga melahirkan gerakan reformasi. Reformasi yang digerakkan bleh para mahasiswa dan kaum intelek menyoroti tindakan-tindakan yang dianggap tidak benar, di antaranya yakni masalah Dwifungsi ABRI, KKN, praktik'monopoli dan 5 paket undang-undang politik. Kondisi dan situasi politik di tanah air semakin memanas dengan adanya konflik horizontal antarwarga masyarakat misalnya terjadinya pertikaian internal dalam Partai Demokrasi Indonesia, kerusuhan di Situbondo (Jawa Timur). Sanggau Ledo.
Pemilihan Umum tahun 1997 yang ditandai dengan kemenangan Golkar secara mutlak dan terpilihnya kembali Suharto sebagai Presiden Republik Indonesia dalam sidang Umum MPR 1998 semakin meningkatkan perjuangan para mahasiswa untuk menegakkan demokrasi di Indonesia. Puncak perjuangan para mahasiswa terjadi ketika berhasil menduduki Gedung DPR/MPR pada bulan Mei 1998. Karena tekanan yang luar biasa dari berbagai pihak, maka pada tanggal 27 Mei 1998 Presiden Suharto menyatakan berhenti dan diganti oleh wakilnya. yakni B.J. Habibie.
3. Krisis Sosial
Krisis pohtik dan ekonomi yang berkembang di Indonesia mendorong munculnya masalah baru dalam bidang sosial. Masyarakat mulai tidak percaya terhadap pemerintah, Sehingga menimbulkan kelompok-kelompok dalam masyarakat yang menuntut Presiden Suharto mundur dari jabatannya, misalnya KAMMI dan Forkot.
Sementara itu krisis sosial horizontal di Indonesia juga menunjukkan peningkatan. Hal ini ditunjukkan dengan terjadinya pertikaian antarkelompok masyarakat maupun kerusuhan yang disebabkan adanya kesenjangan sosial. Kerusakan yang sangat menonjol terjadi di Jakarta dan Solo pada tanggal 13-14 dan 15 Mei 1998. Akibat dari kerusuhan ini kehidupan masyarakat terganggu. Sebab dengan banyaknya toko, swalayan maupun pabrik yang dibakar, dirusak dan dijarah, banyak warga masyarakat yang kehilangan pekerjaan, timbul pengangguran di berbagai tempat.
Kondisi ini semakin memberatkan beban mbsyarakat. Kondisi masyarakat semakin memanas sehingga mudah marah, mudah diadu domba dan mudah melakukan tindakan yang menyimpang dari norma-norma.
B. Reformasi
Reformasi merupakan suatu perubahan tatanan perikehidupan lama dengan tatanan kehidupan baru dan secara hukum menuju ke arah yang lebih baik. Perubahan ini didasarkan pada pola berpikir yang terbuka, transparan, jujur, jan bersih.
Tujuan reformasi adalah untuk memperbarui tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
1. Faktor-laktor yang mendorong timbulnya reformasi
a. Faktor politik
1) Adanya tindakan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) dalam pemerintahan.
2) Semakin banyaknya kaum intelektual yang kritis terhadap pemerintahan.
3) Pemerintahan orde Baru yang terkesan otoriter dan tertutup.
4) Keinginan masyarakat untuk menegakkan demokrasi dan hukum.
b. Faktor ekonomi
1) Merosotnya nilai rupiah terhadap dollar Amerika Serikat sehingga mengakibatkan timbulnya krisis moneter.
2) Banyaknya bank yang bermasalah
3) Naiknya harga sembako (sembilan bahan pokok).
4) Utang luar negeri yang terus bertambah menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat luar pada Indonesia.
c. Faktor sosial
1) Banyaknya pengangguran yang mendorong perilaku negatif dalam masyarakat.
2) Timbulnya kerusuhan di beberapa daerah.
2. Kronologi reformasi
a. Pada bulan Mei 7997 diadakan pemilihan umum dengan kemenangan mutlak pada Golkar.
b.Bulan Februari 7998 mahasiswa dan berbagai elemen masyarakat mulai melakukan aksi-aksi demonstrasi.
c. Bulan Maret 1998 melalui sidang Umum MPR, Suharto terpilih lagi menjadi Presiden Republik Indonesia.
d. Tanggal 4 Mei 1998 pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM.
e. Tanggal 72 Mei 1998 para mahasiswa mengadakan aksi unjuk rasa dalam aksi ini ada empat mahasiswa meninggal dunia.
f . Tanggal 73-14 Mei 1998 terjadi kerusuhan di Jakarta dan solo.
g. Tanggal 19 Mei 1998 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi berbondong-bondong long march menuju Gedung DPR/MPR untuk unluk, menuntut turunnya presiden Suharto dari jabatannya. Sementara itu Presiden Suharto mengumpulkan beberapa tokoh untuk membentuk Dewan Reformasi, tetapi gagal.
h. Tanggal 2I Mei 7998 Presicien Suharto menyatakan pengunduran diri dari jabatan presiden dan diganti oleh B.J. Habibie.
3. Agenda reformasi yang disuarakan mahasiswa
a. Adili Suharto dan kroni-kroninya.
b. Amandemen UUD 1945.
c. Penghapusan Dwifungsi ABRI.
d. Otonomi daerah yang seluasJuasnya.
e. Supremasi hukum.
f . Pemerintahan yang bersih dari KKN.
BAB 4
PERKEMBANGAN POLITIK INDONESIA MASA REFORMASI
A. Masa Pemerintahan Presiden Prof' Dr. Ir. BJ Habibie
Setelah mendapat desakan dari mahasiswa dan masyarakat serta mempertimbangkan kepentingan bangsa dan negara, pada tanggal 2l Mei 1998 pukul 10.00 WlB bertempat di Istana Negara, Presiden Suharto meletakkan jabatannya di hadapan Ketua Mahkamah Agung.
Pada saat yang sama berdasarka pasal 8 UUD 1945 Presiden menunjuk Wakil Presiden BJ Habibie menggantikan kedudukan sebagai Presiden Rl. Oleh karena itu pada saat itu juga dilakukan pelantikan B.J. Habibie sebagai presiden RI oleh ketua Mahkamah Agung. Setelah dilantik sebagai Presiden RI, BJ Habibie menghadapi masalah-masalah yang kompleks, di antaranya sebagai berikut :
1. Dasar hukum pengangkatan BJ Habibie'
Pengangkatan BJ Habibie menjadi presiden menimbulkan polemik di kalangan ahli hukum. satu pihak menilai bahwa pengangkatan B J Habibie sebagai presiden adalah konstitusional. Hal ini didasarkan pasal 8 UUD 1945 yang.mengatakan bahwa "Bila presiden mangkat, berhenti, atau tidak dapat melakukan kewajibannya ia diganti oleh wakil presiden sampai habis waktunya. Sedangkan kelompok. yang menilai bahwa pengangkatan Prof. BJ Habibie menjadi presiden inkonstitusional didasarkan pada Pasal 9 UUD 1945 yang menyatakan bahwa "sebelum presiden memangku jabatan' maka presiden harus mengucapkan sumpah di depan MPR atau DPR. Padahal langkah ini tidak dilakukannya. Akan tetapi, BJ Habibie mengucapkan sumpah dan janji di hadapan Ketua Mahkamah Agung dan anggota MPR dan DPR yang bukan bersifat kelembagaan.
DalamTap.MPR Nomor VII/MPR/1983 memang ketentuan melaksan akan sumpah di depan Ketua Mahkamah. dapat.dilakukan, jika keadaan terpaksa atau darurat. Akan tetapikeadaan itu tidak terdapat alasan tersebut.
Oleh karena itu, kondisi itu pada awai pemerintahan Presiden B'J' Habibie dapat mengganggu perjalanan pemerintahannya. Namun dengan keyakinan dan langkah-langkah yang diambil oleh presiden, permasalahan ini dapat diatasi.
2. Terjadinya krisis ekonomi yang belum dapat diatasi, sehingga dapat menimbulkan masalah-masalah lain yakni pengangguran yang meningkat, lesunya dunia usaha, serta tindak kriminalitas yang meningkat.
3. Masih banyaknya tindak KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme) yang dapat menimbulkan krisis kepercayaan dari masyarakat terhadap pemerintah Untuk menghadapi masalah-masalah tersebut, maka pada masa pemerintahan Presiden B.J. Habibie diambil langkah{angkah, antara lain sebagai berikut:
1. Bidang politik
a. Membentuk kabinet yang bernama Kabinet Reformasi Pembangunan. Kabinet ini meliputi perwakilan dari militer, Golkar, PPP, dan PDI. Pada tanggal 25 Mei 1998 diadakan pertemuan pertama kabinet. Dalam pertemuan itu akan dibentuk komite yang bertugas merancang undang-undang politik yang lebih longgar.
b. Memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk menyampaikan pendapat. Sebab selama pemerintahan Orde Baru, menyampaikan pendapat di muka umum seolah-olah dibatasi. Pembatasan kebebasan ini sebenarnya merupakan penerapan peraturan-peraturan yang berbeda penelaahan, misalnya UU No. 5/PNPS/1965 tentang kegiatan politik seharusnya tidak diterapkan dalarn menangani unjuk rasa. Berkembangnya demokrasi, semakin banyak orang melakukan unjuk rasa untuk menuntut hak, keadilan, ataupun kebenaran. Untuk mengantisipasi hal itu, maka pemerintah beserta DPR berhasil menciptakan UU No. 9 Tahun 1998 tentang kemerdekaan menyampaikan. pendapat di muka umum. Dengan undang-undang itu diharapkan aspirasi dapat terserap dan situasi kondusif dapat tercipta.
c. Menghapuskan Dwifungsi ABRI.
Secara bertahap ABRI dikurangi perannya dalam bidang politik dan menitikberatkan, dalam bidang pertahanan negara. Sedangkan masalah keamanan mengedepankan pihak kepolisian. Demikian pula mulai 5 Mei 1999 Kepolisian menjadi bagian tersendiri, terpisah dari ABRI. ABRI terdiri tiga angkatan yakni Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara. Nama ABRI kemudian diubah menjadi TNI. Sementara itu dalam MPR, jumlah anggota ABRI yang menjadi anggota MPR dikurangi.
d. Melaksanakan pemilihan umum tahun 1999.
Masa pemerintahan Orde Baru selama 32 tahun tidak memberikan angin yang segar dalam kehidupan demokrasi di Indonesia. Selama kurun waktu itu Pemilihan Umum sangat didominasi oleh kemenangan Golkar (Golongan Karya). Sejak pemerintahan B.J. Habibie banyak bermunculan partai politik. Setelah diadakan seleksi, dari 112 partai politik yang mendaftarkan pemilu terdapat 48 partai politik yang lolos sampai putaran pemilihan umum. Asas pemilu di era Reformasi yang luber (langsung, umum, bebas, rahasia) dan (jurdil jujur dan adil) berhasil dilaksanakan. Berdasarkan UU No. 3 Tahun 1999 ditetapkan bahwa peraturan pemilu bersifat campuran antara sistem proporsional dan sistem distrik. Setelah dilaksanakan pemilu tanggal 7 Juni 1999 dari 48 parpol peserta pemilu terdapat 5 partai besar yang menempati urutan tertinggi; yakni PDIP, Golkar, PKB, PPP, dan PAN.
e. Memberikan amnesti kepada para tahanan politik Orde Baru yang dianggap subversif, misalnya, dengan Keppres No. 80 Tahun 1998. Sri Bintang Pamungkas dan Mochtar Pakpahan dibebaskan dan Keppres No. 108 Tahun 1999 memberikan amnesti kepada Xanana Gusmao.
f . Melaksanakan sidang istimewa MPR dari tanggal 10-13 November 1998 yang berhasil menetapkan 12 ketetapan MPR.
2. Bidang hukum
Selama pemerintahan Orde Baru, karakter hukum cenderung bersifat konservatif, ortodoks, maupun elastis. Kondisi ini mencerminkan keinginan pemerintah yang bersifat positif instrumentalis yakni menjadi alat dalam pelaksanaan ideologi negara. Produk hukum yang ortodoks lebih tertutup terhadap kelompok-kelompok sosial maupun individu, sehingga posisi rakyat sangatlah kecil bahkan sering tidak ada sama sekali. Oleh karena itu, hak-hak rakyat yang di antaranya berwujud Hak Asasi Manusia kurang terjamin.
Masa pemeintahahan BJ Habibie berusaha melakukan reformasi hukum sesuai dengan aspirasi yang berkembang di masyarakat. Target reformasi hukum menyangkut tiga hal yakni substansi hukum, aparatur penegak hukum yang bersih dan berwibawa, serta institusi pendidikan yang independen.
3. Bidang ekonomi
Kondisi ekonomi pada masa Orde Baru yang memprihatinkan menimbulkan permasalahan pada masa-masa berikutnya. Oleh karena.itu, pada masa pemerintahan BJ Habibie dilakukan kebijakan-kebilakan dalam bidang ekonomi antara lain:
a. merekapitulasi Perbankan
b. merekonstruksi perekonomian nasional
c. melikuidasi beberapa bank yang tidak sehat
d. menaikkan nilau tuku, ,rpiu-h terhadap dolar AS hingga di bawah Rp 10'000'00
e. mengimplementasikan reformasi ekonomi yang disyaratkan IMF
Strategi yang diterapkan Presiden B.J. Habibie ini temyata belum mampu menyelesaikan krisis yang ada di Indonesia, sebab masih banyaknya tindak KKN dan utang luar negeri yang relatif besar.
B. Masa Pemerintahan Presiden Abdurrahman wahid (Gus Dur)
Dalam sidang Paripurna MPR Xll tanggal 19 Oktober 1999 pidato pertanggungjawaban Presiden B.J. Habibie ditolak oleh MPR melalui voting. Dengan penolakan ini, maka peluang Habibie untuk mencalonkan diri kembali sebagai presiden RI semakin tipis.
Dalam pencalonan dan pemilihan di MPR pada sidang yang sama, maka terpilih Abdurrahman Wahid sebagai piesiden dan Megawaii sukarnoputri sebagai wakil presiden. Pada masa kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid tindakan yang dilakukan antara lain:
1. Melanjutkan perjuangan untuk demokrasi
2. Restrukturisasi lembaga pemerintahan, departemen-departemen yang dinilai tidak efektif di hapuskan dan tugasnya dilimpahkan pada pamerintah daerah, misalnya Departemen Penerangan dan Departemen Sosial.
Pada masa pemerintahan Gus Dur kondisi politik tidak stabil sebab sering terjadi 'pertentangan antai partai atau intern Partai, dan.kemelut dalam tubuh kabinet. Melihat situasi ini para lawan politik Adurrahman Wahid yang berada di DPR berusaha untuk menjatuhkan pemerintahannya melalui masalah dana nonbudgeter. Akhirnya pada saat timbul masalah penyelewengan dana bulog dan dana hibah dari Brunei Darussalam, DPR mengadakan konsultasi dengan MPR untuk mengadakan sidang. Menghadapi situasi ini pada tanggal 22 Juli 2001 Gus Dur mengeluarkan bekrit Presidei yang berisi pembubaran DPR'/MPR dan pembekuan partai Golkar. Namun dekrit itu tidak mendapat dukungan dari partai.
Dalam sidang istimewa MPR tanggal 23 Juli 2001 melengserkan Presiden Abdurrahman Wahid dan Wakil presiden Megawati ditetapkan sebagai presiden secara aklarnasi.
Kebijakan Presiden Abdurruhman Wahid dalam ekonomi yakni membentuk tim ekonomi yang bernama Dewan.Ekonomi Nasional. Akan tetapi, tim yang terdiri atas para pakar ekonomi ini juga belum dapat berhasil mengatasi ekonomi Indonesia, karena utang masa pemerintahan sebelumnya yang sangat tinggi.
C. Masa Pemerintahan Megawati Sukarno Putri
Setelah diangkat menjadi presiden dalam sidang istimewa MPR tahun 2001, Megawati membentuk kabinet yang dinamakan Kabinet Gotong Royong. Langkah langkah Politik Presiden Megawati antara lain:
1. Memelihara dan memantapkan stabilitas Nasional.
Usaha ini dilakukan dengan meningkatkan kerukunan antar sesama anak bangsa dan membenahi stabilitas ekonomi. Usaha Megawati ini mendapat pukulan berat akibat peristiwa Bom Bali tanggal 12 Oktober 2002.
2. Menjaga keutuhan NKRI
Usaha ini dilakukan dengan menindak tegas terhadap gejala-gejala daerah, yang akan memisahkan diri; misalnya kasus Aceh, Papua, Maluku, Poso, dan lain-lain.
3. Membangun tatanan politik baru
Usaha ini dilakukan dengan mengeluarkan undang-undang baru yakni:
a. UU No. 12 Tahun 2003 tentang pemilihan umum.
b. UU No. 22 Tahun 2003 tentang susunan dan kedudukan DPR/MPR
c. UU No. 23 Tahun 2003 tentang pemilihan presiden dan wakil presiden
Di samping itu, Megawati juga mendukung dana, tenaga, dan sumber daya lain untuk suksesnya penerapan UU tersebut. Segi yang lain, PNS dan TNI diharuskan netral dari politik.
4. Melanjutkan amandemen UUD 1945
Untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman dan dinamika masyarakat, maka dilakukan amandemen terhadap UUD 1945. Amandemen ini dilakukan melalui empat tahap. Amandemen ke-1 dan ke-2 telah disahkan masa pemerintahan sebelumnya, sedang amandemen ke-3 dan ke-4 disahkan masa pemerintahan Megawati.
5. Meluruskan otonomi daerah
Otonomi yang diterapkan di Indonesia sering menimbulkan penafsiran yang keliru, sehingga menimbulkan dampak negatif bagi perkembangan pemerintahan, antara lain:
a. Timbulnya wacana ingin memisahkan dengan NKRI.
b. Timbulnya daerahisme.
c. Menolak aturan-aturan dari pemerintah pusat.
d. Penyimpangan penggunaah dana APBD.
Menyadari hal itu, maka pemerintah Megawati berusaha untuk meluruskan aturan otonomi daerah yang terdapat pada Undang-Undang No. 22 Tahun 7999.
Kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh Megawati dalam bidang ekonomi antara lain:
a. Memutuskan hubungan kerja dengan IMF
b. Melakukan restrukturisasi dan reformasi sektor keuangan depgan melakukan pembaruan ketentuan perundang-undangan
c. Meningkatkan pendapatan melalui pajak, cukai, dan kepabeanan.
d. Menciptakan situasi kondusif bagi investor,
e. Meningkatkan kegiatan ekspor.
f . Mendorong kemajuan usaha kecil dan menengah.
g. Meningkutkun pemanfaatan sumber daya keliutan.
Jumat, 05 November 2010
JEMBATAN KELEDAI PENGAJARAN SEJARAH
sks = Singkatan Kosa Kata Sejarah
Jembatan Keledai atau Mnemonik adalah salah satu cara belajar kognitif yang sudah lama dikenal. Jembatan Keledai digunakan untuk mengingat konsep-konsep penting dalam semua mata pelajaran. Mengingat konsep dengan jembatan keledai sangat efektif, karena dengan jembatan keledai seseorang dapat mengingat suatu pengetahuan untuk jangka waktu yang lama.
Jembatan keledai pada dasarnya membantu otak agar mudah mengingat. Intinya otak manusia selalu mengingat peristiwa, kalimat atau kata yang memiliki makna atau kesan. Setiap yang bermakna pasti berkesan, dan setiap yang berkesan akan sulit dilupakan.
Jembatan keledai adalah salah satu metode belajar cepat dalam mengingat materi pelajaran. Caranya, guru tinggal merangkum materi-materi penting yang harus diingat siswa ke dalam sebuah kata atau struktur kalimat yang bermakna. Otak kita akan mengidentifikasi kalimat tersebut sebagai jembatan pikiran untuk mengingat konsep-konsep penting yang harus diingat.
1. Markas Pangeran Diponegoro yang berperang melawan Belanda pada 1825-1830 adalah Selarong, Tegalrejo, Plered, Dekso dan Pengasih. Markas tersebut dapat disingkat STPDP.
2. Tiga tokoh yang hasil karyanya mendorong terjadinya Revolusi Prancis adalah Montesquieu, Voltaire, JJ. Rosseau. Tiga tokoh tersebut dapat disingkat menjadi MOVORO.
3. Trilogi Van Deventeer yang merupakan isi dari Politik Etika terdiri dari Edukasi, Irigasi dan Emigrasi, dapat disingkat menjadi EDI EMI. Atau juga EMI IRI yag artinya Edukasi, Migrasi dan Irigasi.
4. San Min Chu I, ajaran dr. Sun Yat Sen yang melandasi gerakan kebangsaan di China terdiri dari Nasionalisme, Demokrasi dan Sosialisme, disingkat NASI DESO.
5. Lima tokoh KAA yang terdiri dari Mohamad Ali, Ali Sastroamijoyo, Jawaharlal Nehru, Unu, Sir John Kotelawala, dapat disingkat menjadi MOH ALI JAWA USIR JOHN.
6. Urutan Presiden RI terdiri dari Soekarno, Soeharto, Habibi, Gus Dur, Megawati, SBY dapat diringkas menjadi ONO ARTO HANGUS MEGA YUDHO.
7. Masa prasejarah dibagi menjadi Masa Berburu dan meramu, Masa Bercocok Tanam, dan Masa Perundagian, disingkat menjadi MAS BURAM, MAS CONAM, MAS DAGIAN.
8. Kasta dalam agama Hindu terdiri dari Brahmana, Kesatria, Waisya, Sudra disingkat menjadi BH KESWARA.
9. Untuk mempermudah pemahaman bahwa kota di Jepang di bom atom sekutu tanggal 6 Agustus dan 9 Agustus 1945, yaitu kota Hiroshima dan Nagasaki, maka dapat dilihat pada huruf pertama nama kota yaitu H dan N. H lebih dulu disebut, sehingga yang dibom tannggal 6 Agustus 1945 adalah Hiroshima.
10. Untuk menghafal nama-nama pahlawan revolusi maka digunakan YANI LAN PRAPTO PARNO NJAIT SUPIER (Akhmad Yani, Suprapto, Parman, MT Haryono, Panjaitan, Sutoyo, Piere Tendean).
11. NASAKOM adalah Nasionalis, Agama, Komunis.
12. Nama-nama Kerajaan Tertua di Mesir adalah Mesir, Nubia, Menemutara, Kartago, Ethiopia dapat disingkat menjadi MENUMEN KARET.
13. Kitab agama Budha terdiri dari Vinayapitaka yang berisi cara hidup, Sutrantapitaka yang berisi wejangan dan Abdidharmapitaka yang berisi aturan agama dapat dimudahkan menjadi Vina SutAbidharma = cara hidup/wejangan/agama.
14. Untuk mengingat tokoh yang mengetik teks proklamasi maka dapat disebut Sayuti Melik, menjadi Sayuti Mengetik.
15. Untuk membedakan candi Budha atau Hindu, apakah itu Prambanan atau Borobudur, maka dapat dilihat huruf pertama pada candi itu yaitu P dan B. yang B berarti Budha, yang bukan Budha berarti Hindu.
16. Urutan perubahan nama TNI dari BKR, TKR, TRI, TNI, ABRI, TNI, maka pada berpatokan pada TRI dibaca Tri yang berarti urutan ketiga, didepannya apakah BKR atau TKR dapat dilihat pada huruf pertama B dan K,B yang dulu, sedangkan TNI adalah nama di antara ABRI, dan TNI adalah nama sekarang.
17. BUBUR LOKA adalah Bhurloka, Bhuarloka, Swarloka merupakan kaki candi, tubuh candi dan kepala candi Hindu.
18. Gerakan Tiga A Jepang disingkat CAPUNG yang berarti Cahaya, Pemimpin dan Pelindung Asia.
19. Mahatma Gandhi terkenal dengan perjuangannya yang damai dalam melawan Inggris. Program perjuangan tersebut terkenal dengan singkatan DESI SETIA SAMA HARTA yang artinya Swadeshi, Setyagraha, Ahimsa dan Hartal.
20. Organisasi kebangsaan yang berdiri setelah Sumpah Pemuda terdiri dari Parindra, Gerindra dan GAPI disingkat PAGER API.
21. Prasasti yang merupakan sumber sejarah Kerajaan Sriwijaya disingkat menjadi BILANG KOTEKA yang artinya Karang Birahi, Talang Tuo, Kota Kapur, Telaga Batu, Kedukan Bukit.
22. Golongan masyarakat pada masa Kerajaan Pejajaran terdiri dari Seniman, Petani, Pedagang dan golongan jahat, disingkat menjadi SEPEDA JAHAT.
23. Politik merkantilisme terdiri dari politik kolonial, uang, tarif, perkapalan dan penduduk disingkat menjadi KUTIPP.
24. Peninggalan tradisi Megalitikum disingkat menjadi Den Caca Kabur yang berarti Dolmen, Menhir, Arca-Arca, Kubur Batu.
25. PITER MENUJU VENUS yang merupakan dewa-dewa bangsa Romawi yaitu Yupiter, Minerva, Neptunus, Juno dan Venus.
26. Isi Trikora 19 Desember 1961 terdiri dari Mobilisasi Umum, Kibarkan bendera dan gagalkan Negara boneka, dapat dipermudah menjadi MOBIL BERBENDERA BONEKA.
27. Kegunaan sejarah adalah lebih arif dan bijaksana, pengetahuan, memberi ilham dan kesenangan dapat mengingatnya dengan mudah yaitu ARIF TAHU ILHAM SENANG.
28. Cara untuk mengetahui peninggalan sejarah budaya digunakan tiga cara yaitu Tipologi, Stratigrafi dan Kimiawi yang disingkat mengjadi TIPO TRAKTIR MIA.
29. Isi Dekrit Presiden 5 Juli 1959 dapat disingkat menjadi BUBAR BENTUK KEMBALI yang artinya Pembubaran badan Konstituante, Bentuk MPRS dan DPAS, Kembali ke UUD 1945.
30. Masyarakat dalam agama Budha terdiri dari Upasaka-Upasika dan Biksu Biksuni yang disingkat UBI.
31. Sumber Sejarah berdasarkan wujudnya terdiri dari Lisan, Tertulis, benda dan rekaman yang disingkat LILIS DAMAN.
32. Trias Politika Montesquieu yang terdiri dari Yudikatif, Eksekutif dan Legislatif disingkat YEL.
33. Politik Etika yaitu 3 Si dan 3P adalah Edukasi, Irigasi dan Emigrasi serta Pengajaran, pengairan, perpindahan Penduduk.
34. Raja Mataram Kuno setelah Rakai Pikatan yaitau KAWA DIDAWA yaitu Kayuwangi, Watuhumalang, Diah Balitung, dan Wawa.
35. WIJAYA TRIBUHAWA yang artinya Raden Wijaya, Jayanegara, Tribuana, Hayam Wuruk, Wardhana.
36. KARA artinya Kamadhatu, Rupadhatu dan Arupadhatu.
37. PAUT artinya Patah, Pati Unus, Trenggono.
38. NOTA KASUR artinya Sukarno, Hatta, Ki Hajardewantara, Mansur merupakan Empat Serangkai pemimmin PUTERA. Atau juga dapat disingkat menjadi MASUHAKI artinya Mansur, Sukarno, Hatta dan Ki Hajar Dewantara.
39. Dedek Mangku Susu artinya Tiga Seranngkai Pemimpin Indische Partij yang terdiri dari Deuwes Dekker, Cipto Mangunkusumo, Suwardi Suryaningrat. Atau Dekker Sumo Ningrat artinya Deuwes Dekker, Cipto Mangunkusumo dan Suwardi Suryaningrat.
40. Triple Entente adalah PIR (Perancis, Inggris, Rusia) dan Triple Alliance JAHIT (Jerman, Austria, Hongaria, Italia).
41. Kegunaan Sejarah yaitu Rekreatif, Inspiratif, Instruktif dan Edukatif yang disingkat Refin itu AKTIF).
42. ABAS adalah anggota KTN yaitu Australia, Belgia dan AS.
43. PAK DONI DI KAMAR artinya Pakistan, Indonesia, India, Srilangka, Mianmar.
44. PAK BANDI NEMPEL BU SRI artinya Pakistan, Banglades, India, Nepal, Butan, Srilangka.
45. MENDOL PUN KUWASA artinya Menhir, Dolmen, Punden Berundak, Kubur batu, Waruga.
46. Saluran penyebaran Islam adalah BUDI KADANG PENTAS artinya melalui saluran budaya, perkawinan, perdagangan, pendidikan, tasawuf, seni.
47. Peninggalan kebudayaan Pacitan terdiri dari kapak genggam dan kapak perimbas dan alat serpih, sedangkan kebudayaan Ngandong meninggalkan benda kapak genggam dan alat dari tulang dan tanduk disingkat Panci Gambass, Ngagem Tunduk.
48. KUASMU artinya Kudungga, Aswawarman, Mulawarman.
49. TEMPERUSI artinya Tembaga, Perunggu dan Besi.
50. Ada tiga kegiatan utama dalam bidang ekonomi yaitu produksi, distribusi dan konsumsi yag disingkat PRODISKON.
51. ROK PATI JAYA ANA artinya Ken Arok, Anusapati, Tohjaya, Wisnuwarhana adalah raja-raja Kerajaan Singosari.
52. KASEP artinya musim kemarau yaitu bulan April – September, Humor artinya Hujan Oktober Maret.
53. Bulan yang berhari 30 disingkat AJUSENO artinya April, Juni, September, Nopember.
54. Motif Ekonomi pada prakteknya adalah motiv social, penghargaan, kekuasaan, kebutuhan, keuntugan yang disingkat SIAL HARGA KUAS BUNTUNG.
55. HA. SUMANTORO artinya Hatta, Sukarno, Mansur dan Ki Hajar Dewantoro.
56. SUDIRO artinya Sukarni, BM. Diah dan Sudiro merupakan tokoh yang menyaksikan penyusunan teks proklamasi.
57. PRESENTER artinta Primer, Sekunder dan tersier merupakan sumber sejarah menurut keshahihannya.
58. PREMAN BENGIS PONYOL artinya Perancis, Jerman, Belgia, Inggris, Portugis dn Spanyol merupakan Negara-negara yang pernah menjajah di Afrika.
59. Pembagian masa pada jaman prasejarah terdiri dari Azoikum, Palaeozoikum, Mesozoikum dan Neozoikum disingkat APAMENEO.
60. Para filsuf Yunani yang terkenal antara lain Plato, Socrates, Hipocrates, Aristoteles dapat disingkat PLASOHIA.
61. Utomo dapat untuk mengingat organisasi pertama sekaligus pendirinya.
62. Membedakan antara mortalitias dan natalitas, maka gunakan huruf pertama pada kata mortaliitas yaitu M, yang sama dengan huruf pertama mati, berarti mortalitas adalah kematian, sedangkan natalitas ingatlah Hari natal.
63. Ciri-ciri folklor yaitu dari mulut ke mulut, tersebar disuatu daerah, banyak versinya, mengandung pesan moral, tidak ada yang menciptakan. Kata unci untuk mengingatnya adalah MUDA VEMO TIDAK MENCIPTA.
64. Manusia dan peninggalan pada masa pleitosen tengah adalah Pitecantropus erectus dan Pitenkantropus Soloensis dengan peninggalannya Kapak perimbas dan serpih. Dapat disingkat PITER PISO PARIS.
65. Karno Suka BIBI Wahid, Putri SBY.
66. Raja Narsis Mantu Adam, tokoh ASEAN.
67. SERSAN MUDA artinya Seinendan adalah merupakan Barisan Muda.
68. Untuk mengingat para pendiri ASEAN kita dapat mempermudah dengan melihat suku kata/huruf terakhir dari Negara-negara pendirinya seperti Indonesia, berarti utusannya Adam Malik, Singapura, berarti Rajaratnam, Filiphina berarti Narsisco Ramos, tetapi utuk dua Negara lain berbeda,, Thailand kita mengambil suku kata pertama Thanat Khoman, sedangkan yang belum disebut adalah dari Malaysia, yaitu Tun Abdul Razak.
69. Manipol USDEK artinya Manivesto, Politik, UUD 1945, Sosialisme Ala Indonesia, Demokrasi Terpimpin, Ekonomi Terpimpin dan Kepribadian Indonesia. Manpol USDEK merupakan dasar demokrasi Terpimpin yang merupakan konsepsi Presiden Sukarno yang disampaikan pada 17 Agustus 1959.
70. Dokuritsu Jumbi Cosakai dan Dokuritsu Jumbi Iinkai yang merupakan nama lain dari BPU PKI adalah yang lebih panjang yaitu Dokuritsu Jumbi Cosakai.
71. Liga Prancis adalah Bebas Sama Saudara artinya Liberte berarti kebebasan, Egalite berarti persamaan dan Fraternity adalah persaudaraan.
72. PEDE GILA artinmya Perestroika, Demokratizatsia dan Glasnots, merupakan ide dari Michaael Gorbachev dalam reformasi di Uni Soviet.
73. DINDA ANIROH merupakan Dinamisme berarti benda yang mempunyai kekuatan gaib, dan Animisme berarti roh-roh nenek moyang.
74. Syarat Negara dikatakan berdaulat apabila memiliki pemerintahan, wilayah, rakyat, tujuan Negara, pengakuan dari Negara lain, yang dapat disingkat menjadi PERWIRA TUANKU.
75. MANOHARA adalah Mansur, Sukarno, Hatta dan Ki Hajar Dewantara yang merupakan Ketua PUTERA.
76. APAL MEN, artinya Arkaikum, Palaeozoikum, Mezozoikum dan Neozoikum, yaitu pembagian zaman berdasarkan geologi.
77. Nama-nama filsuf Yunani yang terkenal yaitu Sokrates, Aristoteles, Plato dan Hipokrates, dapat disingkat menjadi SAPHI
78. Sejarah merupakan peristiwa yang abadi, unik dan penting, dapat disingkat menjadi BUNTING. Atau juga dapat digunakan singkatan UAP artinya Unik, Abadi, penting.
79. Sumber sejarah secara umum dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu Lisan, Tulisan, Benda. Untuk mempermudahnya dapat disingkat LITUBEN
80. Tiga tokoh yang terlibat langsung dalam penyusunan teks proklamasi adalah Sukarno, Mohammad Hatta dan Akhmad Subarjo. Untuk mengingatnya digunakan singkatan SOEMOHARDJO.
81. Untuk mempermudah mengingat Sembilan tokoh Panitia 9 digunakan seingkatan YAMAHA WAS, artinya Yamin, Agus Salim, Maramis, Akhmad Subarjo, Hatta, Abikusno Cokrosujoso, Wakhid Hasyim, Abdul Kahar Muzakir, Soekarno.
82. Untuk mengingat lembaga internasonal yang berdiri setelah PD I dan II biasanya kesulitan apakah LBB atau PBB. Oleh karena itu untuk memudahkannya digunakan patokan huruf pertama nama lembaga yaitu L dan P, jadi LBB adalah lembaga yang berdiri setelah PD I.
83. TORAA adalah singkatan nama-nama dewa bangsa MEsir yaitu Thot, Osiris, Ra, Anubis dan Apis
84. ROBERTO MUSOHI artinya Roma, Berlin, Tokyo tokohnya Musolini, Hitler, Hirohito.
85. MAKIN MALAM KANDA atinya dalam mempelajari sejarah selalu terkait dengan Masa Kini, Masa Lampau dan masa yang akan datang.
86. JEJERI atau JEJELI artinya Jerman, Jepang Italia.
87. DUDA BUTRI artinya Hindu kitabnya Veda, Buda kitabnya Tripitaka.
88. SHARA artinya Sukarno, Hatta, Rajiman
89. EMOTO adalah singkatan bahwa sejarah dikataan sebagai ilmu apabila memenuhi syarat yaitu Empiris, Metode, Objek dan Teori.
90. Ciri suatu peristiwa dikatakan sebagai peristiwa sejarah adalah abadi, penting dan unik disingkat APIK
91. LIGANIT KEMESRAAN artinya Liberte, Egalite, Fraternite yang artinya Kemerdekaan, Persamaan dan Persaudaraan.
92. Trias Politika disingkat LEEK YUDI artinya Legislatif, Eksekutif dan Yudikatif
93. JAMU RONDA artinya Jepang Romusha, Rodi Belanda.
94. KUASMU artinya Kudungga, Aswawarman, Mulawarman.
95. MANOHARA adalag Mansur, Sukarno, Hatta dan Ki Hajar Dewantara yang merupakan Ketua PUTERA.
96. DINDA ANIROH merupakan Dinamisme berarti benda yang mempunyai ekuatan gaiib, dan Animisme berarti roh-roh nenek moyang.
97. PRESENTER artinya Primer, Sekunder dan tersioer merupakan sumber sejarah menurut keshaihannya.
98. MENDOL PUN KUWASA artinya Menhir, Dolmen, Punden zBerundak, Kubur batu, Waruga.
99. Isi Trikora 19 Desember 1961 terdiri dari Mobilisasi Umum, Kibarkan bendera dan gagalkan Negara boneka, dapat dipermudah menjadi MOBIL BERBENDERA BONEKA.
Jembatan Keledai atau Mnemonik adalah salah satu cara belajar kognitif yang sudah lama dikenal. Jembatan Keledai digunakan untuk mengingat konsep-konsep penting dalam semua mata pelajaran. Mengingat konsep dengan jembatan keledai sangat efektif, karena dengan jembatan keledai seseorang dapat mengingat suatu pengetahuan untuk jangka waktu yang lama.
Jembatan keledai pada dasarnya membantu otak agar mudah mengingat. Intinya otak manusia selalu mengingat peristiwa, kalimat atau kata yang memiliki makna atau kesan. Setiap yang bermakna pasti berkesan, dan setiap yang berkesan akan sulit dilupakan.
Jembatan keledai adalah salah satu metode belajar cepat dalam mengingat materi pelajaran. Caranya, guru tinggal merangkum materi-materi penting yang harus diingat siswa ke dalam sebuah kata atau struktur kalimat yang bermakna. Otak kita akan mengidentifikasi kalimat tersebut sebagai jembatan pikiran untuk mengingat konsep-konsep penting yang harus diingat.
1. Markas Pangeran Diponegoro yang berperang melawan Belanda pada 1825-1830 adalah Selarong, Tegalrejo, Plered, Dekso dan Pengasih. Markas tersebut dapat disingkat STPDP.
2. Tiga tokoh yang hasil karyanya mendorong terjadinya Revolusi Prancis adalah Montesquieu, Voltaire, JJ. Rosseau. Tiga tokoh tersebut dapat disingkat menjadi MOVORO.
3. Trilogi Van Deventeer yang merupakan isi dari Politik Etika terdiri dari Edukasi, Irigasi dan Emigrasi, dapat disingkat menjadi EDI EMI. Atau juga EMI IRI yag artinya Edukasi, Migrasi dan Irigasi.
4. San Min Chu I, ajaran dr. Sun Yat Sen yang melandasi gerakan kebangsaan di China terdiri dari Nasionalisme, Demokrasi dan Sosialisme, disingkat NASI DESO.
5. Lima tokoh KAA yang terdiri dari Mohamad Ali, Ali Sastroamijoyo, Jawaharlal Nehru, Unu, Sir John Kotelawala, dapat disingkat menjadi MOH ALI JAWA USIR JOHN.
6. Urutan Presiden RI terdiri dari Soekarno, Soeharto, Habibi, Gus Dur, Megawati, SBY dapat diringkas menjadi ONO ARTO HANGUS MEGA YUDHO.
7. Masa prasejarah dibagi menjadi Masa Berburu dan meramu, Masa Bercocok Tanam, dan Masa Perundagian, disingkat menjadi MAS BURAM, MAS CONAM, MAS DAGIAN.
8. Kasta dalam agama Hindu terdiri dari Brahmana, Kesatria, Waisya, Sudra disingkat menjadi BH KESWARA.
9. Untuk mempermudah pemahaman bahwa kota di Jepang di bom atom sekutu tanggal 6 Agustus dan 9 Agustus 1945, yaitu kota Hiroshima dan Nagasaki, maka dapat dilihat pada huruf pertama nama kota yaitu H dan N. H lebih dulu disebut, sehingga yang dibom tannggal 6 Agustus 1945 adalah Hiroshima.
10. Untuk menghafal nama-nama pahlawan revolusi maka digunakan YANI LAN PRAPTO PARNO NJAIT SUPIER (Akhmad Yani, Suprapto, Parman, MT Haryono, Panjaitan, Sutoyo, Piere Tendean).
11. NASAKOM adalah Nasionalis, Agama, Komunis.
12. Nama-nama Kerajaan Tertua di Mesir adalah Mesir, Nubia, Menemutara, Kartago, Ethiopia dapat disingkat menjadi MENUMEN KARET.
13. Kitab agama Budha terdiri dari Vinayapitaka yang berisi cara hidup, Sutrantapitaka yang berisi wejangan dan Abdidharmapitaka yang berisi aturan agama dapat dimudahkan menjadi Vina SutAbidharma = cara hidup/wejangan/agama.
14. Untuk mengingat tokoh yang mengetik teks proklamasi maka dapat disebut Sayuti Melik, menjadi Sayuti Mengetik.
15. Untuk membedakan candi Budha atau Hindu, apakah itu Prambanan atau Borobudur, maka dapat dilihat huruf pertama pada candi itu yaitu P dan B. yang B berarti Budha, yang bukan Budha berarti Hindu.
16. Urutan perubahan nama TNI dari BKR, TKR, TRI, TNI, ABRI, TNI, maka pada berpatokan pada TRI dibaca Tri yang berarti urutan ketiga, didepannya apakah BKR atau TKR dapat dilihat pada huruf pertama B dan K,B yang dulu, sedangkan TNI adalah nama di antara ABRI, dan TNI adalah nama sekarang.
17. BUBUR LOKA adalah Bhurloka, Bhuarloka, Swarloka merupakan kaki candi, tubuh candi dan kepala candi Hindu.
18. Gerakan Tiga A Jepang disingkat CAPUNG yang berarti Cahaya, Pemimpin dan Pelindung Asia.
19. Mahatma Gandhi terkenal dengan perjuangannya yang damai dalam melawan Inggris. Program perjuangan tersebut terkenal dengan singkatan DESI SETIA SAMA HARTA yang artinya Swadeshi, Setyagraha, Ahimsa dan Hartal.
20. Organisasi kebangsaan yang berdiri setelah Sumpah Pemuda terdiri dari Parindra, Gerindra dan GAPI disingkat PAGER API.
21. Prasasti yang merupakan sumber sejarah Kerajaan Sriwijaya disingkat menjadi BILANG KOTEKA yang artinya Karang Birahi, Talang Tuo, Kota Kapur, Telaga Batu, Kedukan Bukit.
22. Golongan masyarakat pada masa Kerajaan Pejajaran terdiri dari Seniman, Petani, Pedagang dan golongan jahat, disingkat menjadi SEPEDA JAHAT.
23. Politik merkantilisme terdiri dari politik kolonial, uang, tarif, perkapalan dan penduduk disingkat menjadi KUTIPP.
24. Peninggalan tradisi Megalitikum disingkat menjadi Den Caca Kabur yang berarti Dolmen, Menhir, Arca-Arca, Kubur Batu.
25. PITER MENUJU VENUS yang merupakan dewa-dewa bangsa Romawi yaitu Yupiter, Minerva, Neptunus, Juno dan Venus.
26. Isi Trikora 19 Desember 1961 terdiri dari Mobilisasi Umum, Kibarkan bendera dan gagalkan Negara boneka, dapat dipermudah menjadi MOBIL BERBENDERA BONEKA.
27. Kegunaan sejarah adalah lebih arif dan bijaksana, pengetahuan, memberi ilham dan kesenangan dapat mengingatnya dengan mudah yaitu ARIF TAHU ILHAM SENANG.
28. Cara untuk mengetahui peninggalan sejarah budaya digunakan tiga cara yaitu Tipologi, Stratigrafi dan Kimiawi yang disingkat mengjadi TIPO TRAKTIR MIA.
29. Isi Dekrit Presiden 5 Juli 1959 dapat disingkat menjadi BUBAR BENTUK KEMBALI yang artinya Pembubaran badan Konstituante, Bentuk MPRS dan DPAS, Kembali ke UUD 1945.
30. Masyarakat dalam agama Budha terdiri dari Upasaka-Upasika dan Biksu Biksuni yang disingkat UBI.
31. Sumber Sejarah berdasarkan wujudnya terdiri dari Lisan, Tertulis, benda dan rekaman yang disingkat LILIS DAMAN.
32. Trias Politika Montesquieu yang terdiri dari Yudikatif, Eksekutif dan Legislatif disingkat YEL.
33. Politik Etika yaitu 3 Si dan 3P adalah Edukasi, Irigasi dan Emigrasi serta Pengajaran, pengairan, perpindahan Penduduk.
34. Raja Mataram Kuno setelah Rakai Pikatan yaitau KAWA DIDAWA yaitu Kayuwangi, Watuhumalang, Diah Balitung, dan Wawa.
35. WIJAYA TRIBUHAWA yang artinya Raden Wijaya, Jayanegara, Tribuana, Hayam Wuruk, Wardhana.
36. KARA artinya Kamadhatu, Rupadhatu dan Arupadhatu.
37. PAUT artinya Patah, Pati Unus, Trenggono.
38. NOTA KASUR artinya Sukarno, Hatta, Ki Hajardewantara, Mansur merupakan Empat Serangkai pemimmin PUTERA. Atau juga dapat disingkat menjadi MASUHAKI artinya Mansur, Sukarno, Hatta dan Ki Hajar Dewantara.
39. Dedek Mangku Susu artinya Tiga Seranngkai Pemimpin Indische Partij yang terdiri dari Deuwes Dekker, Cipto Mangunkusumo, Suwardi Suryaningrat. Atau Dekker Sumo Ningrat artinya Deuwes Dekker, Cipto Mangunkusumo dan Suwardi Suryaningrat.
40. Triple Entente adalah PIR (Perancis, Inggris, Rusia) dan Triple Alliance JAHIT (Jerman, Austria, Hongaria, Italia).
41. Kegunaan Sejarah yaitu Rekreatif, Inspiratif, Instruktif dan Edukatif yang disingkat Refin itu AKTIF).
42. ABAS adalah anggota KTN yaitu Australia, Belgia dan AS.
43. PAK DONI DI KAMAR artinya Pakistan, Indonesia, India, Srilangka, Mianmar.
44. PAK BANDI NEMPEL BU SRI artinya Pakistan, Banglades, India, Nepal, Butan, Srilangka.
45. MENDOL PUN KUWASA artinya Menhir, Dolmen, Punden Berundak, Kubur batu, Waruga.
46. Saluran penyebaran Islam adalah BUDI KADANG PENTAS artinya melalui saluran budaya, perkawinan, perdagangan, pendidikan, tasawuf, seni.
47. Peninggalan kebudayaan Pacitan terdiri dari kapak genggam dan kapak perimbas dan alat serpih, sedangkan kebudayaan Ngandong meninggalkan benda kapak genggam dan alat dari tulang dan tanduk disingkat Panci Gambass, Ngagem Tunduk.
48. KUASMU artinya Kudungga, Aswawarman, Mulawarman.
49. TEMPERUSI artinya Tembaga, Perunggu dan Besi.
50. Ada tiga kegiatan utama dalam bidang ekonomi yaitu produksi, distribusi dan konsumsi yag disingkat PRODISKON.
51. ROK PATI JAYA ANA artinya Ken Arok, Anusapati, Tohjaya, Wisnuwarhana adalah raja-raja Kerajaan Singosari.
52. KASEP artinya musim kemarau yaitu bulan April – September, Humor artinya Hujan Oktober Maret.
53. Bulan yang berhari 30 disingkat AJUSENO artinya April, Juni, September, Nopember.
54. Motif Ekonomi pada prakteknya adalah motiv social, penghargaan, kekuasaan, kebutuhan, keuntugan yang disingkat SIAL HARGA KUAS BUNTUNG.
55. HA. SUMANTORO artinya Hatta, Sukarno, Mansur dan Ki Hajar Dewantoro.
56. SUDIRO artinya Sukarni, BM. Diah dan Sudiro merupakan tokoh yang menyaksikan penyusunan teks proklamasi.
57. PRESENTER artinta Primer, Sekunder dan tersier merupakan sumber sejarah menurut keshahihannya.
58. PREMAN BENGIS PONYOL artinya Perancis, Jerman, Belgia, Inggris, Portugis dn Spanyol merupakan Negara-negara yang pernah menjajah di Afrika.
59. Pembagian masa pada jaman prasejarah terdiri dari Azoikum, Palaeozoikum, Mesozoikum dan Neozoikum disingkat APAMENEO.
60. Para filsuf Yunani yang terkenal antara lain Plato, Socrates, Hipocrates, Aristoteles dapat disingkat PLASOHIA.
61. Utomo dapat untuk mengingat organisasi pertama sekaligus pendirinya.
62. Membedakan antara mortalitias dan natalitas, maka gunakan huruf pertama pada kata mortaliitas yaitu M, yang sama dengan huruf pertama mati, berarti mortalitas adalah kematian, sedangkan natalitas ingatlah Hari natal.
63. Ciri-ciri folklor yaitu dari mulut ke mulut, tersebar disuatu daerah, banyak versinya, mengandung pesan moral, tidak ada yang menciptakan. Kata unci untuk mengingatnya adalah MUDA VEMO TIDAK MENCIPTA.
64. Manusia dan peninggalan pada masa pleitosen tengah adalah Pitecantropus erectus dan Pitenkantropus Soloensis dengan peninggalannya Kapak perimbas dan serpih. Dapat disingkat PITER PISO PARIS.
65. Karno Suka BIBI Wahid, Putri SBY.
66. Raja Narsis Mantu Adam, tokoh ASEAN.
67. SERSAN MUDA artinya Seinendan adalah merupakan Barisan Muda.
68. Untuk mengingat para pendiri ASEAN kita dapat mempermudah dengan melihat suku kata/huruf terakhir dari Negara-negara pendirinya seperti Indonesia, berarti utusannya Adam Malik, Singapura, berarti Rajaratnam, Filiphina berarti Narsisco Ramos, tetapi utuk dua Negara lain berbeda,, Thailand kita mengambil suku kata pertama Thanat Khoman, sedangkan yang belum disebut adalah dari Malaysia, yaitu Tun Abdul Razak.
69. Manipol USDEK artinya Manivesto, Politik, UUD 1945, Sosialisme Ala Indonesia, Demokrasi Terpimpin, Ekonomi Terpimpin dan Kepribadian Indonesia. Manpol USDEK merupakan dasar demokrasi Terpimpin yang merupakan konsepsi Presiden Sukarno yang disampaikan pada 17 Agustus 1959.
70. Dokuritsu Jumbi Cosakai dan Dokuritsu Jumbi Iinkai yang merupakan nama lain dari BPU PKI adalah yang lebih panjang yaitu Dokuritsu Jumbi Cosakai.
71. Liga Prancis adalah Bebas Sama Saudara artinya Liberte berarti kebebasan, Egalite berarti persamaan dan Fraternity adalah persaudaraan.
72. PEDE GILA artinmya Perestroika, Demokratizatsia dan Glasnots, merupakan ide dari Michaael Gorbachev dalam reformasi di Uni Soviet.
73. DINDA ANIROH merupakan Dinamisme berarti benda yang mempunyai kekuatan gaib, dan Animisme berarti roh-roh nenek moyang.
74. Syarat Negara dikatakan berdaulat apabila memiliki pemerintahan, wilayah, rakyat, tujuan Negara, pengakuan dari Negara lain, yang dapat disingkat menjadi PERWIRA TUANKU.
75. MANOHARA adalah Mansur, Sukarno, Hatta dan Ki Hajar Dewantara yang merupakan Ketua PUTERA.
76. APAL MEN, artinya Arkaikum, Palaeozoikum, Mezozoikum dan Neozoikum, yaitu pembagian zaman berdasarkan geologi.
77. Nama-nama filsuf Yunani yang terkenal yaitu Sokrates, Aristoteles, Plato dan Hipokrates, dapat disingkat menjadi SAPHI
78. Sejarah merupakan peristiwa yang abadi, unik dan penting, dapat disingkat menjadi BUNTING. Atau juga dapat digunakan singkatan UAP artinya Unik, Abadi, penting.
79. Sumber sejarah secara umum dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu Lisan, Tulisan, Benda. Untuk mempermudahnya dapat disingkat LITUBEN
80. Tiga tokoh yang terlibat langsung dalam penyusunan teks proklamasi adalah Sukarno, Mohammad Hatta dan Akhmad Subarjo. Untuk mengingatnya digunakan singkatan SOEMOHARDJO.
81. Untuk mempermudah mengingat Sembilan tokoh Panitia 9 digunakan seingkatan YAMAHA WAS, artinya Yamin, Agus Salim, Maramis, Akhmad Subarjo, Hatta, Abikusno Cokrosujoso, Wakhid Hasyim, Abdul Kahar Muzakir, Soekarno.
82. Untuk mengingat lembaga internasonal yang berdiri setelah PD I dan II biasanya kesulitan apakah LBB atau PBB. Oleh karena itu untuk memudahkannya digunakan patokan huruf pertama nama lembaga yaitu L dan P, jadi LBB adalah lembaga yang berdiri setelah PD I.
83. TORAA adalah singkatan nama-nama dewa bangsa MEsir yaitu Thot, Osiris, Ra, Anubis dan Apis
84. ROBERTO MUSOHI artinya Roma, Berlin, Tokyo tokohnya Musolini, Hitler, Hirohito.
85. MAKIN MALAM KANDA atinya dalam mempelajari sejarah selalu terkait dengan Masa Kini, Masa Lampau dan masa yang akan datang.
86. JEJERI atau JEJELI artinya Jerman, Jepang Italia.
87. DUDA BUTRI artinya Hindu kitabnya Veda, Buda kitabnya Tripitaka.
88. SHARA artinya Sukarno, Hatta, Rajiman
89. EMOTO adalah singkatan bahwa sejarah dikataan sebagai ilmu apabila memenuhi syarat yaitu Empiris, Metode, Objek dan Teori.
90. Ciri suatu peristiwa dikatakan sebagai peristiwa sejarah adalah abadi, penting dan unik disingkat APIK
91. LIGANIT KEMESRAAN artinya Liberte, Egalite, Fraternite yang artinya Kemerdekaan, Persamaan dan Persaudaraan.
92. Trias Politika disingkat LEEK YUDI artinya Legislatif, Eksekutif dan Yudikatif
93. JAMU RONDA artinya Jepang Romusha, Rodi Belanda.
94. KUASMU artinya Kudungga, Aswawarman, Mulawarman.
95. MANOHARA adalag Mansur, Sukarno, Hatta dan Ki Hajar Dewantara yang merupakan Ketua PUTERA.
96. DINDA ANIROH merupakan Dinamisme berarti benda yang mempunyai ekuatan gaiib, dan Animisme berarti roh-roh nenek moyang.
97. PRESENTER artinya Primer, Sekunder dan tersioer merupakan sumber sejarah menurut keshaihannya.
98. MENDOL PUN KUWASA artinya Menhir, Dolmen, Punden zBerundak, Kubur batu, Waruga.
99. Isi Trikora 19 Desember 1961 terdiri dari Mobilisasi Umum, Kibarkan bendera dan gagalkan Negara boneka, dapat dipermudah menjadi MOBIL BERBENDERA BONEKA.
MODUL SEJARAH XI IA SEMESTER1
MODUL SEJARAH SEMESTER 1 KLS XI IA
BAB I
PERKEMBANGAN NEGARA TRADISIONAL (HINDU BUDHA) DI INDONESIA
1. Perkembangan Agama Hindu
Sejak zaman sebelum Masehi, di lndia telah ditempati oleh bangsa Dravida yang mempunyai peradaban tinggi. Peradaban itu terpusat pada dua kota yakni di kota Harrapa dan Mahenjo Daro, yang keduanya terletak di aliran Sungai Sindu. Di antara peradaban bangsa Dravida yakni alat-alat pertanian, perhiasan serta gambar-gambar dewa dan tulisan piktograi
Pada tahun 2000-1500 SM bangsa Arya masuk ke wilayah lndia melalui celah Kaibar. Bangsa Arya pada hakikatnya merupakan rumpun bangsa lndo Jerman yang cadang dari daerah Kaukasus. Sebelum masuk ke lndia bangsa Arya telah mempunyai kepercayaan yang politeisme yakni mempercayai pada dewa-dewa yang dianggap sebagai lambang kekuatan alam; antara lain Agni (dewa api), lndra (dewa perang), Bayu (dewa angin).
Masuknya bangsa Arya ke lndia mendesak bangsa Dravida, sehingga tergusur ke arah selatan.
Sedangkan orang-orang Arya menempati lembah Sungai lndus dan lembah sungai Gangga sehingga daerah itu dinamakan Aryawarta (peradaban bangsa Arya). Sementara itu, percampuran peradaban bangsa Arya dengan bangsa Dravida menimbulkan budaya Hindu. Agama Hindu menitikberatkan pada pemujaan Trimurti.
a. Trimurti
Menurut arti katanya, Trimurti berarti tiga badan dan maksudnya adalah dewa yang tertinggi yang disembah oleh umat Hindu. Tiga dewa itu:
1) Dewa Brahma, sebagai pencipta yang digambarkan memiliki empat kepala.
2) Dewa Wisnu, sebagai pemelihara.
3) Dewa Syiwa, sebagai pembinasa
b. Kitab suci agarna Hindu
Kitab suci umat Hindu adalah Weda yang terdiri atas empat bagian:
1) Rigweda berisi syair pujian terhadap para dewa.
2) Samaweda berisi syair dan nyanyian dalam upacara.
3) Yayurweda berisi doa.doa untuk pengantar sesaji.
4) Atharwaweda berisi mantra-mantra dan jampi-jampi untuk sihir dan ilmu gaib menyembuhkan penyakit, mengusir para musuh, memperoleh kedudukan, dan sebagainya.
c. Ajaran agama Hindu
Agarna Hindu mengajarkan bahwa hidup di dunia ini sengsara, yang disebah:kan oleh perbuatan kurang baik (karma). Orang yang perbuatannya kurang baik harus rnengalami reinkarnasi untuk dapat mancapai moksa.
Ada beberapa cara untuk dapat mencapai moksa antara lain:
1) Manusia wajib menjalankan tiga hal, yakni:
a) Dharma, artinya memenuhi kewajiban sebagai rnanusia.
b) Artha, adinya menjalankan pekerjaan sebagairnana mestinya
c) Kama, artinya tidak berlebihan merasakan kenikmatan.
2) Melakukan caturasrama, yakni:
a) Brahmacarin, artinya manusia dalam taraf rnencari ilmu kepada brahmana.
b) Grhastha, artinya manusia dalam taraf membentuk rurnah tangga.
c) Wanaprastha, yakni tahap menjadi penghuni hutan (pertapa)
d) Sannyasin (Pariwrajaka), yakni tahap hidup penyangkalan. Pada tahap ini orang harus mengembara, hidup tanpa rumah.
d. Struktur sosial masyarakat Hindu
Untuk menghindari percampuran darah antara orang-orang Arya dengan orang-orang Dravida, maka diciptakan stratifikasi masyarakat, (sistem) kasta yakni:
1) Kasta brahmana terdiri atas para pendeta dan guru agarna.
2) Kasta ksatria terdiri atas para raja dan bangsawan.
3) Kasta waisya terdiri atas para pedagang.
4) Kasta sudra terdiri atas para buruh dan orang miskin.
Akibat sistem kasta itu lahir konsep warnasramadharma yakni konsep yang memberikan peraturan- peraturan bagi tindakan-tindakan yang sesuai dengan kastanya. Jika orang melanggar peraturan ia dikeluarkan dari kastanya dan termasuk orang Chandala (paria).
e. Kitab sastra
Kitab sastra yang terkenal dalam kebudayaan Hindu yakni:
1) Mahabharata karya Resi Wiyasa yang terdiri atas 18 parwa.
2) Ramayana karya ResiWalmiki yang terdiri atas 7 kanda.
f. Tempat-tempat suci agama Hindu
1) Kota Benares, kota yang dianggap sebagai tempat bersemayamnya Dewa Syiwa.
2) sungai Gangga: airnya dapat menyucikan segala dosa betapa pun besarnya.
2. Perkembangan agama Buddha
Agama Buddha pada mulanya merupakan suatu ajaran yang bertujuan membebaskan manusia dari lingkaran samsara. Ajaran itu lepas sama sekali dari segala pengetahuan Weda. Pada perkembangannya tersusun kitab suci yang menjadi sumber ajarannya.
a. Kitab suci agama Buddha
Kitab suci bagi penganut agama Buddha adalah Tripitaka, yang terdiri dari tiga himpunan yakni:
1)Winayapatika yang berisi segala peraturan.dan hukum yang menentukan cara hidup para pemeluknya.
2) Sutrantapitaka berisi segala wejangan sang Buddha.
3) Abhidarmapitaka berisi ienjelasan-penjelasan mengenai soal-soal keagannaan.
b. Trisarana
Para pemeluk agama Buddha mernpunyai ikrar yang disebut Trisarana, yang berbunyi:
1) Saya berlindung kepada Buddha.
2) Saya berlindung kepada Dharma.
3) Saya berlindung kepada Sanggha.
Buddha, Dharma, dan Sanggha tersebut dinamakan Triratna.
1) Buddha
Buddha yakni sebutan bagi orang yang telah mencapai bodhi. Buddha yang kita kenal dalam sejarah adalah orang yang mendirikan agama Buddha. Beberapa kota yang dianggap suci bagi umat Buddha yakni:
a) Taman Lumbini tempat lahirnya Sang Buddha (Sidharta Gautama).
b) Bodh Gaya, ternpat Sidharta Gautama menerima wahyu:
c) Benares, tempat sang Buddha pertarna kali menyampaikan ajarannya.
d) Kusinagara, ternpat wafatnya Sang Buddha,
2) Dharma
Dharma adalah ajaran-ajaran Buddha yang berpokok pada aryasatyanidan pratityasmutpada.
Aryasatyani adalah kebenaran-kebenaran utama yang berjumlah empat.
a) Hidup adalah Sarnsara (menderita).
b) Penderitaan karena haus akan hidnp (tresna).
c) Penderita dapat dihilangkan dengan menghilangkan tresna.
d) Tresna dapat dihilangkan dengan I jalan kebenaran (asthavida). Pratityasmutpada yakni rangkaian sebab akibat yang terdiri atas 12 berangkai.
3) Sanggha
Sanggha adalah masyarakat bhiksu dan bhiksuni. Bhiksu adalah ahli agama Buddha yang tinggal di biara. Sedangkan ahli agama Buddha yang tinggal di masyarakat disebut upasaka bagi lakl-laki dan upasaki bagi perempudo, :
Untuk menghormati Sang Buddha, maka umat Buddha sering membuat monumen antara lain:
a) Pohon Bodhi sebagai lambang penerang agung.
b) Roda/jantera sebagai lambang mulai menyampaikan ajaran.
c) Stupa sebagai lambang kematian.
d) Bunga Seroja sebagai lambang kelahiran Sidharla.
Pada perkembangannya stupa bagi umat Buddha mempunyai fungsi:
a) Penyimpanan abu jenazah umat Buddha.
b) Penyimpanan benda-benda suci yang berasal dari Buddha atau orang suci lainnya.
c) Peringatan di tempat-tempat bersejarah bagi Sang Buddha.
d) Lambang suci agarna Buddha.
3. Teori-teori tentang proses masuknya agama dan kebudayaan Hindu-Buddha di lndonesia
Proses masuknya pengaruh lndia ke lndonesia sering dinamakan proses penghinduan. Istilah ini sebenarnya kurang tepat, sebab selain pengaruh Hindu juga terdapat pengaruh Buddha di lndonesia.
a. Proses kontak bangsa lndia dengan lndonesia
1 Terjadinya perubahan jalur perdagangan dari Cina ke Timur Tengah. Jalur perdagangan yang tadinya lewat darat (jalur sutra) berubah ke jalur laut (rempah-rempah).
2. Adanya larangan dari kaisar Romawi kepada pedagang lndia mengambil emas dari Siberia.
3. Terjadinya perang di lndia, sehingga prajurit yang kalah perang pindah ke lndonesia.
b. Teori masuknya pengaruh India di lndonesia
Ada beberapa teori tentang rnasuknya pengaruh Hindu ke lndonesia yakni:
1) Teori pedagang (Waisya)
Teori ini dikemukakan oleh N.J. Krom. la berpendapat bahwa Hindu masuk ke lndonesia dibawa oleh kaum pedagang.
2) Teori Ksatria
Teori ini dikemukakan oleh R.C. Majumdar, Mukerye, dan Nehru. Mereka berpendapat bahwa Hindu masuk ke lndonesia dibawa oleh prajurit yang kalah perang di lndia, mereka melarikan diri ke lndonesia sambil menyebarkan Hindu di lndonesia.
3) Teori Sudra
Teori ini beranggapan bahwa Hinciu masuk ke lndonesia dibawa oleh orang-orang sudra di lndia. Mereka meninggalkan lndia untuk memperbaiki nasibnya.
4) Teori Brahmana
Teori ini dikemukakan oleh JC. Van Leur. la mengemukakan bahwa Hindu masuk ke lndonesia dibawa oleh kaum brahmana. Para brahmana lndia datang ke lndonesia karena diundang oleh kepala suku untuk mengabhisekakan dirinya menjadi raja di lndonesia.
c. Bukti-bukti adanya pengaruh budaya lndia di lndonesia
Bukti permulaan adanya pengaruh budaya lndia di lndonesia, antara lain:
1) Ditemukannya patung Buddha yang bergaya Amarawati di Sempaga, Jember, dan Bukit Siguntang. Sedangkan patung Buddha yang ditemukan di Kota Bangun bergaya Gandhara.
2) Ditemukan prasasti di Kutai dan Jawa Barat (prasasti-prasasti Raja Purnawarman). Prasasti tersebut berhuruf Pallawa dan berbahasa Sanskerta. Demikian pula nama-nama raja yang tertulis dalam prasasti tersebut menggunakan nama-nama lndia; misalnya Aswawarman, Mulawarman, dan Purnawarman.
4. Wujud Fengaruh lndia di Indonesia
a. Bidang agama
Masyarakat lndonesia banyak yang menganut agama Hindu dan Buddha dan penerapannya kadang disesuaikan dengan kondisi lndonesia.
b. Bidang filsafat
Kepercayaan terhadap hukum karma dan raja-raja lndonesia dianggap titisan (penjelmaan para dewa).
c. Bidang kesenian
1) Masyarakat lndonesia mengenal bangunan candi dan patung-patung dewa.
2) Orang lndonesia mengenal tulisan dan sastra.
d. Bidang sosial
Dikenalnya stratifikasi pada masyarakat yang didasarkan pada sistem kasta.
e. Bidang politik pemerintahan
Di lndonesia dikenal sistem pernerintahan kerajaan. Raja sebagai penguasa diangkat secara turun-temurun.
5. Kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha
a. Kerajaan Kutai
Kerajaan Kutai berada di Kalimantan Timur. Keberadaannya didasarkan pada 7 buah prasasti yang berwujud yupa. Di antara prasasti itu berisikan: Sang Maharaja Kudungga yang amat mulia mempunyai putra yang mashur. Sang Aswawarrnan namanya seperti Sang Ansuman menumbuhkan keluarga yang sangat mulia. Sang Aswawarman mernpunyai tiga orang putra yang terkemuka Mulawarman, raja yang berperadaban baik. Sang Mulawarman telah mengadakan kenduri emas amat banyak. Buat peringatan kenduri itu, tugu batu ini didirikan oleh para brahmana.
b. Kerajaan Tarumanegara
Kerajaan Tarumanegara berada di Jawa Barat. Sumber kerajaan Tarumanegara antara lain:
1) Ciaruteun yang memuat "lni (bekas) dua kaki yang seperti kaki dewa Wisnu ialah kaki yang mulia Sang Purnawarman raja di negeri Tarumanegara
2) Kebon kofi yang memuat "Di sini nampak sepasang tapak kaki yang seperti Airawata '..."
3) prasasti tugu yang memuat "Dulu kali-Chandrabhaga telah digali oleh Maharaja ". buat mengalirkannya ke laut. Di dalam tahun kedua puluh duanya, beliau juga memerintahkan rnenggali kali Gomati ….”
Selain prasasti, sumber sejarah Tarumanegara juga diperoleh dari berita China.
c. Kerajaan Sriwijaya
Pendirian Kerajaan Sriwijaya dapat diketahui berdasarkan Prasasti Kudukan Bukit yang memuat Ada seorang bernama Dapunta Hyang, ia berangkat dari Minanga Tauwan naik perahu dengan membawa tentara" la datang di Matayap dan akhirnya membangun kota Sriwijaya. Perkemhangan dan kebesaran Sriwijaya dapat diketahui berdasarkan prasasti-prasasti dan laporan China antara lain:
1) Prasasti Talang Tuo tentang pembangunan taman Sriksetra olen Sri Jayaraga.
2) Prasasti Telaga Batu tentang kutukan raja terhadap siapa saja yang melakukan kejahatan dan tidak taat Pada raja.
3) Prasasti Nalanda yang berisi permintaan raja Balaputra dari Swarnadwipa kepada raja Dewapala dewa untuk mendirikan vihara di Nalanda
4) Laporan I Tsing, seorang musafir China yang belajar tata bahasa Sanskerta di Sriwiiaya.
d. Mataram
Berdirinya Kerajaan Mataram dapat diketahui herdasarkan Prasasti Canggal. Mataram didirikan oleh Sanjaya pada Srutti indriya Rasa (645 saka: 732 M). Setelah Mataram diperintah oleh panangkaran, maka terjadi perebutan kekuasaan oleh Dinasti Syailendra (Prasasti Kalasan)
Dinast Sanjaya mulai bangkit dan berkuasa lagi pada masa Rakai Pikatan menikah dengan Prarnudya Wardani.
Kehidupan ekonomi masyarakat Mataram pada usaha pertanian, sedangkan dalam budaya banyak dihasilkan candi-candi, baik yang bertipe Hindu maupun Buddha.
e. Medang
Kerajaan Medang merupakan kelanjutan Mataram. Berdasarkan sumber sejarah diketahui bahwa Kerajaan Medang telah diperintah oleh raja Empu Sendok, Dharmawangsa, dan Airlangga.
Dalam perekonomian, masyarakat Medang mengembangkan petanian dan perdagangan. Hasil sastranya antara lain:
1) Sang Hyang Kamahayanikan pada masa Empu Sendok
2) Menyadur kitab Mahabharata ke dalam bahasa Jawa kuno pada masa Dharmawangsa.
3) Arjuna wiwaha dan calon Arang pada masa pemerintahan Airlangga.
f . Kediri
Sepeninggal Airlangga, Kerajaan Medang dipecah menjadi dua yakni Kediri dan Jenggala.
Pada awalnya kedua kerajaan ltu selalu berperang. Namun akhirnya dimenangkan oleh Kediri.
Pada masa Kediri, perkembangan politik dan ekonomi cukup baik dan mempunyai hasil karya sastra yang banyak antara lain:
1) Bharatayuda karya Empu Sedah dan Empu Panuluh.
2) Kresnayana karya Empu Panuluh.
3) Smaradahana karya Empu Dharmaja.
4) Hariwangsa karya Empu Panuluh.
5) Gatotkacasraya karya Empu Panuluh.
g. Singasari
Kerajaan Singasari didirikan oleh Ken Arok setelah berhasil mengalahkan Kediri pada tahun 1222 di Ganter. Perkembangan awal Singasari diwarnai dengan perebutan kekuasaan antara keluarga. Singasari mencapai kemerdekaan pada masa Kertanegara yang bercita-cita mempersatukan Nusantara.
Peninggaian-peninggalan dari Kerajaan Singasari antara lain: Candi Kidal, Candi Jago, Candi Jawi, Canci Singasari. dan Patung Pradnya Paramita.
h. Majapahit
Kerajaan Majapahit didirikan oleh R. Wijaya (menantu Kertanegara)
1) Kehidupan politik
Keadaan politik di Majapahit pada awal perkembangannya diliputi berbagai pemberontakan, anrara iain: Pemberontakan Ronggolawe, Pemberontakan Sora, Nambi, Kuti, dan Semi. Majapahit mencapai puncak kebesaran pada masa Hayam Wuruk dengan mahapatihnya Gajah Mada. Untuk menjalankan roda pemerintahannya, maka dibentuk lembaga-lembaga antara lain:
- Dewan Saptaprabu.
- PancaringWilwatikta
- Dharmadyaksa Kasogatan dan Kasaewan.
- Pakom frlarendra.
2) Kehidupan ekonomi
Pada masa kejayaannya, Majapahit berhasil menguasai perdagangan nasional maupun internasional.
3) Kehidupan budaya
Kebudayaan yang ditinggalkan oleh Majapahit aniara lain:
- Candi Panataran.
- Candi Pari.
- Kitab sastra Negara Kertagama dan Kitab Sutasoma.
4) Kemunduran dan keruntuhan Majapahit
Sebab-sebabnya antara lain:
- Perang saudara (Paregreg).
- Daerah-daerah banyak yang melepaskan diri.
- Masuk dan berkembangnya agama lslam.
i. Bali
Dari prasasti-prasasti yang ditemukan di Bali dapat diketahui bahwa di Bali terdapat Dinasti
Warmadewa. Salah satu keturunan Dinasti Warmadewa adalah Dharmodayana atau Udayana yang menikah denqan Gunapriyadharmapatni (keturunan Empu Sendok) dari Jawa Timur. Dari pernikahan ini didapat tiga putra yakni Airlangga, Marakatha, dan Anak Wungsu. Airlangga yang menikah dengan putri Dharmawangsa akhirnya menduduki tahta di Jawa, sedangkan Bali diperintah oleh Marakatha. Setelah Marakatha wafat digantikan oleh Anak Wungsu, Pada masa pemerintahan Anak Wungsu rakyat Bali tertib dan aman, apalagi setelah pemerintahan Jayasakti yang menerapkan Kitab Undang-Undang Uttara Widhi Balawan dan Rajawacana atau Rajaniti, rakyat Bali semakin mantap dalam kehidupannya.
Kerajaan Bali runtuh karena mendapat serangan Majapahit, yang sedang melancarkan politik persatuan Nusantara di bawah pimpinan Gajah Mada.
PIlihlah jawaban yang tepat!
1. Masuknya budaya India ke Indonesia pada awalnya melalui ….
a. pendidikan
b. perdagangan
c. perkawinan
d. peperangan
e. pemaksaan
2. Pernyataan berikut yang benar mengenai teori brahmana tentang masuknya Hindu Budha ke Indonesia ….
a. para penduduk banyak yang menjadi brahmana
b. para brahmana di India melakukan kolonisasi di Indonesia
c. brahmana datang ke Indonesia atas undangan kepala suku yang tertarik belajar agama Hindu
d. penduduk Indonesia pergi ke India untuk menjadi brahmana
e. para brahmana India memaksa penduduk Indonesia untuk menganut agama Hindu
3. Agama dan budaya Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh para pedagang yang melakukan perdagangan di Indonesia. Teori ini disampaikan oleh ….
a. J.C. Van Leur
b. N.J Krom
c. Stuterheim
d. F.D.K. Bosch
e. Poerbatjaraka
4. Dalam penyebaran agama Budha dikenal misi penyebaran agama Budha yang disebut ….
a. misi
b. pendidikan Buddisme
c. bhiksu
d. zending
e. dharmadutta
5. Dari beberapa teori yang paling kuat faktanya mengenai masuknya budaya Hindu Budha ke Indonesia adalah ….
a. teori ksatria
b. teori brahmana
c. teori waisya
d. teori sudra
e. teori arus balik
6. Binatang sapi dianggap sebagai binatang suci bagi umat Hindu karena ….
a. Bermanfaat bagi umat Hindu
b. Sebagai sarana transportasi
c. Sebagai kendaraan dewa syiwa
d. Lambang kebesaran umat Hindu
e. Digunakan untuk upacara kurban
7. Untuk mencapai moksa maka umat Hindu harus melalui tahapan brahmacari yang artinya ....
a. mencari ilmu pada brahmana
b. membentuk rumah tangga
c. mengembara ke hutan
d. hidup mengembara tanpa rumah
e. mengadakan upacara kurban
8. Kitab sastra karangan Resi Wiyasa yang merupakan epos di India berjudul ....
a. Bhagawadgita d. Syakuntala
b. Bharatayuda e. Ramayana
c. Mahabharata
9. Dewa Brahma dalam kepercayaan umat Hindu berperan sebagai ....
a. pencipta alam semesta
b. pemelihara alam
c. pembinasa alam
d. panglima perang para dewa
e. ilmu pengetahuan
10. Upacara raja surya dalam agama Hindu berfungsi untuk ....
a. penyucian diri
b. penobatan seorang raja
c. memproklamasikan kerajaan
d. pembakaran mayat raja
e. pembersihan alam
11. Dalam agama Hindu orang-orang yang melanggar kasta dimasukkan dalam kelompok ....
a. chandala
b. sudra
c. cabila
d. pralaya
e. samsara
12. Kitab suci bagi umat Budha adalah ....
a. Trayi Weda d. Upanisyad
b. Avesta e. Upadesa
c. Tri Pitaka
13. Ajaran agama Budha yang berisis rangkaian sebab akibat dinamakan ....
a. Aryasatyani d. Caturdharma
b. Pratittyasmutpada e. Prasawiya
c. Tri Sarana
14. Kota Benares dianggap suci bagi umat Budha karena ....
a. Tempat kelahiran Sang Budha
b. Tempat Sang Budha mendapatkan bodhi
c. Tempat Sang Budha pertama kali menyampaikan ajaran
d. Tempat wafatnya Sang Budha
e. Tempat untuk menyucikan diri
15. Bagi umat Budha bahwa Sang Budha Gautama sering dilambangkan dalam bentuk bunga seroja yang artinya ....
a. lambang kelahiran Sang Budha
b. lambang Sang Budha menyampaikan ajaran
c. lambang kematian Sang Budha
d. lambang kebangkitan Sang Budha
e. lambang penerang agung
16. Fungsi stupa bagi umat Budha sebagai berikut, kecuali ....
a. penyimpanan abu jenazah umat Budha
b. penyimpanan benda-benda suci dari Sang Budha
c. peringatan tempat-tempat bersejarah bagi umat Budha
d. lambang suci bagi umat Budha
e. pemersatu umat Budha yang heterogen
17. Proses penghinduan bangsa Indonesia dilakukan oleh para ksatria di India yang kalah perang. Pendapat ini dikemukakan oleh ....
a. F.D.K Bosch
b. Majumdar dan Mukerye
c. JC Van Leur
d. Von Hoene Gildern
e. N.Y Krom
18. Orang Indonesia yang telah belajar di India dan dinyatakan telah selesai kembali ke Indonesia menjadi penasehat raja dinamakan ....
a. pedande d. empu
b. purohito e. pujangga
c. sulinggih
19. Sebagai bukti adanya pengaruh India di Indonesia yakni ....
a. ditemukan patung Budha di kota Bangun
b. adanya perkampungan bangsa India di Indonesia
c. sistem perdagangan yang bersifat barter
d. sistem pemerintahan yang demokratis
e. hilangnya kebudayaan asli diganti dengan budaya India
20. Pengaruh Hindu Budha mendorong lahirnya pusat-pusat pendidikan di Indonesia yang dinamakan ....
a. padepokan d. pasewakan
b. pasraman e. pasanggrahan
c. pagelaran
21. Prasasti Yupa di Kutai dibuat untuk ....
a. sesaji untuk keselamatan raja
b. persembahan brahmana kepada raja
c. sarana korban lembu untuk para dewa
d. wujud persatuan raja dengan rakyat
e. perwujudan kebesaran raja
22. Faktor politik yang menyebabkan kemunduran Sriwijaya dan keruntuhan Sriwijaya yakni ....
a. pusat Sriwijaya semakin jauh dari perairan Selat Malaka
b. harga barang dagangan Sriwijaya semakin mahal
c. serangan dari Cholamandala
d. tekanan dari kerajaan China
e. para musafir kembali ke negaranya masing-masing
23. Berdasarkan prasasti Canggal menunjukkan bahwa kerajaan Mataram Hindu didirikan oleh ....
a. Syailendra d. Sanna
b. Sanjaya e. Balaputradewa
c. Panangkaran
Jawablah dengan jelas
1. Sebutkan teori-teori masuknya budaya India ke Indonesia beserta ahli yang mengemukakan
2. Jelaskan bahwa masuknya pengaruh Hindu Budha terkait dengan perdagangan yang berkembang pada masa itu!
3. Jelaskan bagaimana teori brahmana itu
4. Tunjukkan bukti-bukti bahwa teori brahmana memiliki penjelasan paling kuat mengenai masuknya Hindu Budha ke Indonesia
5. Mengapa Van Leur tidak sependapat dengan F.D.K Bosch mengenai teori masuknya Hindu Budha ke Indonesia
BAB 2
PERKEMBANGAN-PERKEMBANGAN KERAJAAN ISLAM DI INDONESIA
A Perkembangan Agama lslam di Arab
Daerah Arab sebagian besar merupakan padang pasir yang tandus, sehingga mempengaruhi sosial budaya masyarakatnya.
Masyarakat Arab mempunyai jiwa keras. Sistem sosial kemasyarakatan sebelum kedatangan lslam disebut sebagai zaman Jahiliyah (zaman kebodohan); sebab belum ada hukum yang pasti, anak wanita tidak ada harganya dan masih banyak yang menyembah berhala. Setelah berkembangnya agama lslam, bangsa Arab nnendapat penerangan dengan memiliki peradaban yang tinggi.
Agama lslam pertama kali disampaikan oieh Nabi Muhammad saw. Nabi Muhammad saw. dilahirkan pada tanggai 12 Rabiulawal Tahun Gajah (20 April 571 M). Ketika lahir beliau sudah yatim. Karena ketika masih dalam kandungan, ayahnya (Abdullah bin Abdul Muthalib) wafat. Hidup dalam masyarakat yang keras, beliau mampu menjaga diri dari pengaruh yang tidak baik. Bahkan karena akhlaknya yang mulia, beliau mendapat gelar "Al Amin.
Pada usia 25 tahun beliau menikah dengan Siti Khadijah. Setelah menikah beliau banyak rnelakukan tahanuts (bertafakur) di Gua Hiro. Pada usia 40 tahun bertepatan tanggal 17 Ramadhan beliau mendapat wahyu pertama kali; yakni Surat AlAlaq 1-5. Turunnya wahyu ini menandai bahwa Muhammad nnenjadi nabi. Setelah mendapatkan wahyu yang kedua, yakni Surat Al-Muddatstsir 1-7, Nabi Muhammad saw. mulai menyampaikan ajaran lslam kepada masyarakat Arab.
Seruan dakwah nabi mendapat tantangan dari orang-orang kafir Quraisy, karena ajarannya dianggap mernbahayakan eksistensi kepercayaan mereka. Oleh karena itu, orang-orang kafir Quraisy senantiasa menghalangi dan menentang seruan dakwah Nabi Muhammad saw dengan cara menghina, menyakiti, memboikot bahkan berusaha untuk membunuhnya.
Untuk mempertahankan lslam, Nabli Muhammad saw. berusaha untuk hijrah ke.Thoif, Flabsyi, dan Yatsrib. Dari hijrah tersebut, Yatsrib merupakan tempat yang memberikan peluang besar bagi pengembangan lslam. Pada tanggal 16 Juli 662 M Nabi Muhammad beserta kaumnya hijrah ke Yatsrib (Madinah). Hijrahnya Nabi dan kaumnya mendapatkan sambutan yang hangat oleh penduduk Yatsrib. Usaha-usaha yang dilakukan
Nabi Muhammad saw. setelah hijrah ke Yatsrib yakni:
1. Mendirikan masjid.
2. Mempersaudarakan kaum Anshar (penduduk Madinah) dengan kaum Muhajirin (orang-orang Mekah yang hijrah).
3. Mengadakan perjanjian damai dengan orang-orang Yahudi di Madinah.
4. Meletakkan dasar-dasar kemasyarakatan yang berdasarkan pada syariat lslam.
Sejalan dengan kemajuan umat lslam di Madinah, orang-orang kafir Quraisy merasa khawatir, maka mereka berusaha untuk memusuhi dan menghancurkan kekuatan Islam tersebut. Dalam rangka mempertahankan lslam dari rongrongan kaum kafir Quraisy, Nabi Muhammad saw terlibat peperangan antara lain: Perang Badar, Perang Uhud, Perang Khandaq, dan Ferang Tabuk.
Pada tanggal 12 Rabiulawal 632 M Nabi Muhammad saw. wafat dalam usia 63 tahun.
Khulafaur Rasyidin
Sepeninggal Nabi Muhammad saw. sudah tidak ada nabi lagi, tetapi tugas untuk memimpin urnat dan menyebarkan lslam belum berakhir. Oleh karena itu diangkat pemimpin guna melanjutkan perjuangan lslam. Setelah dilakukan musyawarah, maka berturut-turut terpilih sebagai pemimpin umat lslam yakni: Abu Bakar ash Shidiq, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib.
Keempat pemimpin ini disebut Khulafaur Rasyidin, artinya khalifah yang mendapat bimbingan (kebenaran).
Tindakan-tlnclakan yang berhasil diiakukan pada masa Khulafaur Rasyidin yakni:
1. Mengembalikan orang-orang Arab yang murtad dari lslam.
2. Memerangi nabi-nabi palsu.
3. Membukukan mushaf Al Qur'an.
4. Menentukan perhitungan tahun hijrah.
5. Meluaskan penyebaran agama lslam.
Akhir pemerintahan Khulafaur Rasyidin terjadi perebutan kekuasaan antara kelornpok Muawiyah dengan kelompok Ali bin AbiThalib. Namun akhirnya kekuasaan jatuh ke tangan Muawiyah.
Kekhalifahan Ummayah (661 - 750 M}
Kekhalifahan Ummayah didirikan oleh Muawiyah bin Abu Sofyan. Pusat pemerintahannya di Damaskus,(Syiria). Pada masa ini pengaruh lslam mencapai Eropa Barat (Andalusia).
Kekhalifahan Abhasiyah (750 - 1258 M)
Kekhafifahan Abbasiyah didirikan oleh Abdul Assafah setelah meruntuhkan kekhalifahan Ummayah. Kekhalifahan ini mencapai kebesaran pada masa Harun al Rasyid. Usaha-usaha yang menonjol dilakukan pada masa ini:
1. Wilayah yang luas meliputi barat sampai Spanyol dan ke timur sampai lran.
2. Banyak muncul ahli pikir; antara lain lbnu Rasyid, lbnu Kaldun, lbnu Sina, dan Umar Khayam.
B. Perkernbangan lslam di lndonesia
1. Keadaan sosial budaya masyarakat Indonesia
Sebelum kedatangan Islam, keadaan sosial masyarakat lndonesia bersifat heterogen. Hal ini ditunjukkan dengan adanya:
a. Masyarakat ada yang menganut agarna Hindu, Buddha, dan sebagian kepercayaan roh nenek moyang.
b. Masyarakat pantai lebih dinamis dan majemuk dibanding masyarakat pedalaman.
c. Sebagai sarana komunikasi, bahasa yang digunakan bermacam-macam. Akan tetapi, sebagai lingua franca masyarakat lndonesia menggunakan bahasa Melayu
2. Keadaan politik
Menjelang kedatangan lslam, pemerintahan di lndonesia dikuasai oleh kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu rnaupun Buddha, misalnya Sriwijaya dan Majapahit.
3. Masuknya agama lslam di lndonesia
Ada beberapa pendapat tentang waktu rnasuknya lslam ke ltrdonesia:
a. Abad ke-7 berdasarkan berita Cina.
b. Abad ke-11 herdasarkan makam Fatimah binti Maimun (Gresik)
c. Abad ke-13 berdasarkan makam Sultan Malik al Shaleh dan berita dari Marcopolo.
4. Pembawa dan penerima ajaran lslam
Berdasarkan sumber sejarah, para ahli berkesimpulan bahwa pembawa pengaruh lslam pertama kali di lndonesia yakni pedagang. Kemudian mereka disertai dengan mubalig. Sedangkan penerimanya yakni para adipati pesisir, para raja, dan para pedagang.
Secara garis besar saluran-saluran islamisasi dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a. Perdagangan.
b. Perkawinan, misalnya Rara Santang dengan Syarif Abdullah.
c. Pendidikan, misainya pondok pesantren.
d. Seni budaya, misalnya kaligrafi, wayang, sekaten, dan seni budaya.
e. Tasawuf.
6. Faktor-faktor yang mempernrudah penyebaran lslam di lndonesia
Berdasarkan bukti arkeologis, lslam datang di lndonesia pada abad ke-13. Namun, dalam waktu relatif singkat dapat berkembang cepat di masyarakat. Hal ini dikarenakan:
a. Syarat menganut agama lslam sangat mudah.
b. Upacara peribadatan dalam lslam sangat sederhana
c. Dalam ajaran lslam tidak mengenal sistem kasta.
d Agama lslarn menyebar ke lndonesia disesuaikan dengan adat dan tradisi lndonesia.
e. lslam yang berkembang di lndonesia terpengaruh ajaran tasawuf.
f. Faktor politik keruntuhan kerajaan yang bercorak Hindu.
7. Pengaruh kebudayaan lslam di Indonesia
a. Bidang sastra
1) Berkembangnya kitab Suluk yakni kitab yang membentangkan ajaran tasawuf, misalnya Suluk Sukarso dan Suluk Wujil.
2) Berkembangnya kitab primbon yakni kitab yang berisi kegaiban dan berisi ramalan serta penentuan hari baik dan buruk maupun pemberian makna kepada suatu kejadian.
b. Bidang pertunjukan
1) Wayang
2) Sekaten
3) Debus
c. Seni bangunan
1) menara
2) masjid
d. Bidang kemasyarakatan
Pada masa pengaruh Islam masyararakat terbagi menjadi :
1) Golongan raja dan keluarganYa
2) Golongan elite
3) Golongan non elite
4) Golongan hamba sahaya
C. Kerajaan-kerajaan lslam di lndonesia
1. Samodra Pasai
Kerajaan Samodra Pasai didirikan oleh Sultan Malik al Saleh. Untuk memperkuat kedudukannya, Sultan Malik al Saleh menikah dengan putri Ganggang Sari dan memperluas wilayah ke daerah pedalaman
Pada masa kejayaannya samodra Pasai mernpunyai peranan ganda yakni:
a. Sebagai pusat pengembangan agama lslam. Hal ini terbukti dengan kedatangan musafir dari Kesultanan Delhi yang bernama lbnu Batutah
b. Sebagai pusat perdagangan. Hal ini karena Samodra Pasai terletak di daerah yang strategis
Untuk melancarkan usaha perdagangannya, samodra Pasai menyiapkan bandar-bandar pelabuhan Yang berfungsi untuk:
a. Menambah perbekalan dalam pelayaran
b. Mengurus soal-soal Perkapalan
c. mengumpulkan barang-barang yang akan dikirim ke luar atau akan diantarkan ke daerah
lain.
Keadaan ini menarik pedagang-pedagang untuk datang ke Samodra Pasai. Sementara itu untuk mendapatkan penghasilan, baik berupa pajak atau upeti, maka Samodra Pasai melakukan pengawasan dalam perdagangan. Mata uang yang digunakan sebagai alat penukar adalah Dirham.Kerajaan Samodra pasai mengalami kemunduran karena terjadinya perebutan kekuasaan dan munculnya Keraiaan Majapahit.
2. Kerajaan Aceh
Kerajaan Aceh didirikan oleh Sultan Ali Mughayat Syah setelah berhasil melepaskan diri dari kekuasaan Kerajaan Pedir, Tata pemerintahan Aceh digolongkan menjadi dua, yakni:
a. Pemerintahan yang diperintah oleh golongan bangsawan yang bergelar Teuku
b. Pemerintahan yang dikuasai oleh kaum ulama yang bergelar Tengku
Aceh mencapai kebesaran pada masa pemerintahan Sultan lskandar Muda. Pada masa ini kerajaan Aceh tumbuh menjadi kerajaan besar dan berkuasa atas perdagangan lslam dan menjadi bandar transito yang dapat menghubungkan perdagangan lslam di dunia Barat. Penghasilan kerajaan didapat dari penarikan pajak dan cukai, di antaranya yakni wase tanah, adat peukan, Wase kuala, wase pinang, dan wase inteun. Dalam pergantian tahta di Aceh tidak membedakan antara kedudukan putra raja (laki-laki) dengan putri raja (wanita).
3. Kerajaan Demak
Kerajaan Demak didirikan oleh Raden Patah atau Pete Rodin Senin yang merupakan keturunan dari Brawijaya V (raja Majapahit). Pusat pemerintahannya di daerah Bintara. Letaknya yang strategis. Demak seolah-olah sebagai penghubung antara daerah penghasil rempah-rempah di lndonesia Timur dengan Malaka sebagai pasaran Demak di bagian barat.
Dengan berkembangnya Demak, maka Kerajaan Demak berkeinginan untuk menggantikan kedudukan Malaka sebagai pusat perdagangan nasional maupun internasional. Oleh karena itu, pada masa Dipati unus dikirimlah pasukan Demak untuk menyerang Malaka yang pada saat itu dikuasai oleh portugis. perekonomian Demak berkembang dalam dunia maritim dan didukung oleh penghasilan dalam bidang agraris.
Demak mencapai keberhasilan pada masa pemerintahan Sultan Trenggana. Pada masa ini wilayah Demak meliputi Jawa Barat, Jawa Tengah, dan sebagian Jawa Timur. Kehidupan masyarakat telah teratur dengan dasar hukum lslam walaupun masih tetap melaksanakan tradisi-tradisi lama. Pada kondisi demikian peran wali sanga sangat besar dalam menentukan kebijaksanaan raja, penyebaran lslam, maupun sebagai panutan masyarakat. Salah satu bukti peninggalan Kerajaan Dernak adalah Masjid Demak yang dibangun di bawah pimpinan Sunan Kalijaga.
Sepeninggal Sultan Trenggana, timbul perebutan kekuasaan di antara keluarga keraton yang melemahkan kerajaan. Akhirnya kericuhan ini dapat dimenangkan oleh Sultan Hadiwijaya dari Pajang. Pusat pernerintahan akhirnya dipindahkan ke pajang.
4. Kerajaan Banten
Kerajaan Banten berada di ujung barat Pulau Jawa. Daerah ini dapaf diislamkan oleh Fatahillah (panglima perang dari Demak). Setelah Fatahillah menetap di Cirebon, daerah Banten diserahkan kepada putranya yang benama Hasanuddin. Ketika Demak mengalami kericuhan, Banten melepaskan dari Demak dan Hasanuddin dianggap sebagai peletak dasar Kerajaan Banten.
Faktor-faktor pendukung berkembangnya Banten sebagai pusat kerajaan dan pusat perdagangan antara lain:
a. Letaknya strategis dan pelabuhannya terlindung oleh Pulau Panjang.
b. Memiliki bahan ekspor penting, yakni lada.
c. Jatuhnya Malaka ke tangan Portugis.
Banten mencapai kebesaran pada masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa. Pada masa pemerintahannya banyak pedagang asing dan membentuk perkampungan di Banten sesuai dengan daerah asal mereka. Misalnya: Pekojan, Pecinan, Kampung Melayu. Di samping itu, terdapat pula perkampungan yang berdasarkan keadaan nnasyarakat, misalnya: kampung Pande, kampung Pajunan, kampung Kauman.
Kemajuan Banten juga ditandai dengan adanya perluasan wilayah yang berhasil menguasai
Kerajaan Pajajaran. Masyarakat Pajajaran yang tidak mau taat kepada Banten banyak yang
melarikan diri ke daerah pedalaman dan disebut bangsa Badui. Mereka mengikuti kepercayaan Pasundan Kawitan.
Dalam bidang kebudayaan telah dihasilkan bangunan masjid agung dan istana kerajaan oleh Jan Lucas Cardeel.
Kernunduran Kerajaan Banten terjadi karena pertikaian Sultan Ageng Tirtayasa dengan Sultan Haji yang dibantu Belanda. Akibat pertikaian ini, Sultan Ageng Tirtayasa ditangkap dan ditawan.
5. Kerajaan Mataram lslam
Kerajaan Mataram lslam didirikan oleh Sutawilaya (Panembahan Senopati) setelah rnenerima kekuasaan dari Pangeran Benowo (Putra Sultan Hiadiwijaya) dari Pajang. Untuk membenahi kerajaan, Panembahan Senopati mulai melancarkan perluasan ke daerah timur dan daerah pesisir.
Mataram mencapai kebesaran pada masa pemerintahan Sultan Agung Hanyokrokusumo. Masa pemerintahannya dibagi menjadi dua periode, yakni:
a. Masa penyatuan negara, yang dilakukan dengan mengadakan ekspansi ke barat dan timur.
b. Masa pembangunan negara.
Usaha yang dilakukan pada masa ini antara lain:
1) Mempertahankan Mataram sebagai negara maritim.
2) Mempertahankan Mataram sebagai negara agraris.
3) Menciptakan sistem feodal
4) Memunculkan kebudayaan kejawen yang merupakan akulturasi kebudiayaan asli, Hindu, Buddha, dan lslam.
5) Diberlakukannya tarikh lslam yang berdasarkan peredaran bulan.
6) Diterbitkannya kitab sastra dan filsafat antara lain: Sastra Geneding, Nitisastra, dan Asrabrata.
Tata pemerintahan Mataram dibagi dalam beberapa wilayah, misalnya wilayah Kutanegara, Negara Agung, dan Mancanegara. Dalam melaksanakan pemerintahannya, raja dibantu pejabat-pejabat, antara lain: patih, Wedana, dan Tumenggung. Untuk mengetahui kesetiaan para bawahan harus menghadap raja, setiap hari tertentu diadakan upacara, para bawahan harus menghadap kepada raja (seba).
Setelah Sultan Agung wafat (1645), Mataram mengalami kemunduran. Hai ini disebabkan oleh pemberontakan dan perang saudara dalam rangka perebutan kekuasaan. Pemberontakan yang terjadi antara lain: pemberontakan Trunoioyo, pemberontakan Pangeran Kajoran, dan pemberontakan pacinan. Puncaknya yakni perlawanan yang ditimbulkan dari Raden Mas Said dan pangeran Mangkubumi.
Akibat perlawanan ini, maka berdasarkan Perjanjian Giyanti, Kerajaan Mataram dibagi menjadi dua, yakni Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta.
Kemudian pada tahun 1757 diadakan Perjanjian Salatiga yang berisi bahwa Raden Mas Said mendapatkan sebagian daerah Surakarta yang kemudian terkenal dengan nama Mangkunegaran yaitu Kasultanan
Akhirnya kerajaan Mataram dibagi menjadi kerajaan-kerajaan kecil, yaitu Kasultanan Yogyakarta, Pakualaman, Kasunanan Surakarta, dan Mangkunegaran.
6. Kerajaan Goa dan Tallo
Dua kerajaan ini terletak di daerah Sulawesi Selatan. Karena dekatnya hubungan dua kerajaan itu disatukan menjadi Kerajaan Makassar. Penguasa Gowa meniadi raja dan bergelar Sultan Alaudin, sedangkan penguasa Tallo menjabat sebagai mengkubumi dan bergelar Sultan Abdullah.
Kerajaan Makasar mencapai puncak kebesaran pada masa pemerintahan Sultan Hasanuddin. pada masa pemerintahannya, Makasar banyak didatangi pedagang dari berbagai negara. Untuk mengatur perniagaan itu, maka disusunlah undang-undang perniagaan yang disebut Aje' Attopeloping Bicarana Paballu'e dan naskah Lontar Amanna Gappa.
Dari sejarah Gowa dapat diketahui jabatan-jabatan di Kerajaan Gowa; antara lain:
a. Bate Salapanga: dewan pembantu raja.
b. Paccalaya: pemimpin yang mengawasi dewan.
c. Anrong Guru Lampona Tumahaiana: panglima pemimpin tentara
d. Tumai Lalang Matowa: pegawai tinggi yang menyampaikan perintah raja kepada Bate Salapanga.
e. Opu Bali Rante: bendahara kerajaan
Letak Makasar yang strategis dan banyak menghasilkan keuntungan dalam perdagangan, mendorong Belanda untuk menguasai daerah itu. Hal ini ditentang oleh Sultan Hasanuddin, sehingga terjadilah pertempuran antara kedua belah pihak. Namun karena kalah dalam persenjataan dan pengkhianatan Flaja Bone (Aru Palaka), maka Makassar mengalami kekalahan dan terpaksa menandatangani Perjanjian Bongaya (1667) yang berisi:
a. VOC memperoleh hak monopoli dagang di Makassar
b. Belanda dapat mendirikan benteng di Makassar
c. Makassar harus melepaskan daerah-daerah kekuasaannya.
d. Aru Palaka diakui sebagai Raja Bone.
7. Kerajaan Ternate dan Tidore
Proses lslamisasi di Maluku rnengakibatkan raja-raja Maluku menganut ajaran lslam. Raja Maluku yang benar-benar rnenganut agama lslam adalah Zainal Abidin. Daerah Maluku yang kaya rernpah-rernpah menarik pedagang-pedagang asing untuk datang ke Maluku. Permintaan rempah-rempah yang semakin meningkat, mendorong orang-orang Maluku untuk membentuk persekutuan-persekutuan daerah untuk menguasai perdagangan, antara lain Uli Lima yang dipimpin Ternate dan Uli Siwa yang dipimpin Tidore.
Kedatangan Portugis yang ingin memonopoli perdagangan menimbulkan perlawanan rakyat Maluku. Ketika dipimpin Sultan Baabullah, Maluku berhasil rnengusir Portugis. Sementara itu, di Tidore terjadi intervensi Belanda yang ingin mernonopoli perdagangan di Maluku. Hal ini menimbulkan perlawanan rakyat Maluku, misalnya yang dipimpin Sultan Nuku.
Pilihlah jawaban yang benar!
1. Masyarakat Arab sebelum kedatangan Islam pada umumnya mempunyai jiwa yang keras sebab ....
d. tidak ada kesenian yang membentuk jiwa masyarakat
e. tidak ada jalinan kerjasama antar warga
f. kondisi geografis yang tandus dan gersang
g. sering mendapat serangan dari daerah lain
h. masih rendahnya nilai sosialitas warga
2. Tahun kelahiran Nabi Muhammad SAW dikatakan tahun gajah sebab ....
a. pada masa itu gajah berperan penting sebagai sarana transportasi
b. banyak bangsa Arab yang beternak gajah
c. gajah dijadikan binatang suci bagi bangsa Arab
d. pada saat itu ada serangan pasukan gajah yang merobohkan Ka’bah
e. gajah sebagai lambang kekuatan bagi pemuka Arab
3. Nabi Muhammad pertama kali mendapat wahyu kenabian di ....
a. Gua Tsur d. Thaif
b. Jabal Rahman e. Jabal Uhud
c. Gua Hira
4. Tokoh Islam yang memberikan gagasan pembuatan parit untuk mempertahankan keberadaan Islam di Madinah dari serangan kaum Quarisy yakni ….
a. Umar bin Kattab
b. Ali bin Abu Thalib
c. Salman al Farisi
d. Zaid bin Haritsah
e. Khalid bin Walid
5. Kelompok Islam yang meyakini hanya keturunan Ali bi Abu Thalib yang berhak menduduki khalifah yakni ....
a. Syi’ah d. Ahmadiyah
b. Khawarij e. Mu’tazilah
c. Jabariyah
6. Pusat kekalifahan Abbasiyah berada di ....
a. Kufah d. Madinah
b. Damascus e. Bagdad
c. Kairo
7. Keadaan politik di daerah Sumatra menjelang kedatangan Islam yakni ....
a. masih banyak yang berkepercayaan animisme
b. masyarakat dikepalai kepala suku
c. berkembang pesatnya kerajaan Sriwijaya
d. terjadi konflik antara anggota keluarga di Melayu
e. Sumatra di bawah kekaisaran Cina
8. Bukti arkeologis yang menunjukkan bahwa pengaruh Islam masuk ke Indonesia pada abad ke 19 yakni ....
a. Berita Dinasti Ming
b. Maporan Marcopolo
c. Laporan Ibnu Batutah
d. Makan Fatimah binti Maimun
e. Makan Sultan Malik Al Saleh
9. Mubaliq Islam yang mempunyai peranan dalam proses Islamisasi di Sulawesi Selatan yakni ....
a. Dato’ri Bandang dan Dato’ Sulaimana
b. Dato’ri Bandang dan Tuan Tunggang Parangan
c. Dato’ Sulaimana dan Tunggang Parangan
d. Sunan Gunung Giri dan Zainal Abidin
e. P. Suryanullah dan Pangeran Hidayat
10. Wali Songo yang menggunakan Media pertunjukan wayang yang menyebarkan agama Islam di daerah Jawa yakni ....
a. Sunan Kalijogo d. Sunan Muria
b. Sunan Bonang e. Sunan Gunung Jati
c. Sunan Drajad
11. Karya sastra pada awal perkembangan Islam di Indonesia bersifat panteistis yang artinya ....
a. untuk memuja para penguasa
b. menggambarkan bahwa manusia dapat bersatu dengan Tuhan
c. menggambarkan kesederhanaan para penguasa kerajaan
d. sebagai sarana untuk mengatur kehidupan masyarakat
e. berisi ajaran untuk senantiasa dekat dengan Tuhan
12. Yang termasuk kadang haji dalam stratifikasi masyarakat Indonesia pada masa pengaruh Islam yakni ....
a. keluarga raja
b. pegawai kerajaan
c. pejabat keagamaan
d. pemimpin masyarakat
e. penguasa yang berhasil
13. Kitab sastra pada masa pengaruh Islam yang berisi ajaran-ajaran filsafat yang terbit pada masa Kerajaan Mataram yakni ....
a. Upanisyad d. Surya Alam
b. Bhagawadgita e. Upadesa
c. Sastra Gending
14. Tindakan yang dilakukan Sultan Malik Al saleh untuk menguasai perdagangan di wilayah Aceh Timur yakni ....
a. memperkuat armada angkatan laut
b. membangun benteng di pantai timur Aceh
c. menjalin kerjasama dengan Melayu
d. monopoli perdagangan lada dan pala
e. menikah dengan putri Ganggang Sari
15. Aceh mendapat sebutan Serambi Mekah sebab ....
a. Masjid di Aceh sama dengan masjid di Mekah
b. Orang Aceh telah banyak orang yang menunaikan ibadah haji
c. Aceh sebagai negara Islam dan pusat pengembangan Islam di Asia Tenggara
d. Kehidupan masyarakat Aceh persis dengan kehidupan bangsa Arab
e. Secara geografis daerah Aceh segaris dengan Mekah
16. Karena keberaniannya menentang Portugis di Malaka maka Pati Unus mendapat sebutan ....
a. Singa Pantai Utara Jawa
b. Pangeran Sabrang Lor
c. Ayam Jantan dari Timur
d. Garuda Pulau Jawa
e. Ayam Kelantan
17. Faktor yang menyebabkan Pangeran Benowo menyerahkan kekuasaan kepada Panembahan Senopati adalah ....
a. Untuk menciptakan Pajang lebih kondusif
b. Pangeran Benowo ingin menjadi pertapa
c. Sering terjadi pergolakan antar keluarga
d. Panembahan Senopati lebih berpengaruh di Pajang
e. Kerajaan-kerajaan di Jawa Timur melepaskan dari Pajang
18. Cirebon berubah menjadi kerajaan setelah diperintah oleh ....
a. Fatahillah d. Maulana Muhammad
b. Hasanuddin e. Pangeran Purbaya
c. Pangeran Wijayakrama
19. Secara ekonomis kerajaan Banten dapat berkembang dengan pesat karena ....
a. letaknya yang sangat strategis
b. runtuhnya kerajaan Majapahit
c. banyak menghasilkan lada
d. jatuhnya Malaka ke tangan Portugis
e. mendapat kunjungan dari negara asing
20. Kerajaan Makassar didirikan oleh ....
a. Sultan Hasanuddin d. Sultan Alaudin
b. Sultan Zainal Abidin e. Sultan Ali Mughayat Syah
c. Sultan Tamjidillah
21. Persekutuan 9 daerah dalam perdagangan di Maluku yang dipimpin Tidore dinamakan ....
a. Uji Lima d. Cabila
b. Uji Siwa e. Adat Mapaus
c. Mabolong
Jelaskan
1. Sebutkan tokoh-tokoh Arab yang pernah mengasuh Nabi Muhammad!
2. Jelaskan keadaan politik Indonesia menjelang kedatangan Islam
3. Jelaskan pembawa ajaran Islam ke Indonesia
4. Jelaskan saluran-saluran Islamisasi di Indonesia
5. Jelaskan pengaruh perpindahan pusat pemerintahan dari Demak ke Pajang
6. Jelaskan peranan Kerajaan Samudra Pasai pada masa kejayaannya
Bab 3
PERKEMBANGAN MASYARAKAT INDONESIA DI AWAL PENJAJAHAN BANGSA BARAT
A. Latar Belakang Kedatangan Bangsa Barat di lndonesia
1. Kebutuhan bangsa Barat untuk mendapatkan rempah-rempah.
2. Penjelajahan samudra oleh bangsa Portugis dan Spanyol yang menemukan jalur pelayaran ke dunia Timur.
3. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berhasil menemukan teori Heliosentris, pengembangan teknik pembuatan kapal dan penernuan kompas.
4. Jatuhnya Konstantinopei ke tangan Bangsa Turki.
B. Kedatangan Bangsa Barat di lndonesia
1. Portugis dan Spanyol di Maluku
Setelah diadakan perjanjian Tordesilas, maka Portugis mulai melakukan pelayaran ke Timur. Dipelopori oleh Bertolomeus Diaz dan kemudian Vasco de Gamma. Bangsa Portugis menyusuri Pantai Barat Afrika, yang akhirnya menemukan lndia. Pada tahun 1509 D' Albuquerque diangkat menjadi gubernur untuk daerah-daerah Portugis di seberang lautan, dengan tujuan membangun suatu negeri jajahan yang akan dipertahankan dengan kekuatan angkatan laut.
Tahun 1512 rombongan bangsa Portugis sampai di Maluku dan diterima oleh penguasa Ternate. Sernentara itu, Spanyol yang berlayar lewat jalur Barat pada tahun 1552 sampai di Maluku dan diterima oleh Sultan Tidore. Diantara kedua bangsa itu terjadi perselisihan (di Maluku) yang diakhiri dengan perjanjian Saragosa pada tahun 1529. Berdasarkan perjanjian itu, Spanyol harus meninggalkan Maluku.
2. Kedatangan bangsa Belanda di lndonesia
Larangan terhadap bangsa Belanda mengambil rempah-rempah di Lisabon, mendorong bangsa tersebut datang sendiri ke lndonesia. Pelayaran pertama dipimpin oleh Cornelis de Houtman dan Pieter Keyzer. Pada tahun 1596 rnereka sampai di Banten, tetapi belum mendapatkan keuntungan. Pelayaran kedua dipirnpin Van Neck dan Warwijk (1598) dengan membawa keuntungan yang besar. Keberhasilan ini memacu perusahaan-perusahaan Belanda untuk melakukan pelayaran ke lndonesia. Untuk menghindari terjadinya persaingan di antara mereka, atas anjuran Johan Olden Barneveld dibentuklah VOC (1602) dengan tujuan sebagai berikut.
a. Menghindari persaingan antar pedagang Belanda.
b. Mernperkuat diri menghadapi persaingan dengan pedagang asing yang lain.
c. Monopoli perdagangan untuk mendapatkan keuntungan yang besar.
d. Membantu pemerintah Belanda yang sedang perang menghadapi Spanyol.
Untuk menangani masalah VOC, maka diangkatlah Gubernurienderal VOC dan mernbangun pusat kekuasaan VOC di Indonesia. Untuk beberapa lama VOC mendatangkan keuntungan yang besar bagi Belanda, tetapi pada akhir abad ke-18 sering mengalami kemunduran dan pada tanggal 31 Desernber 1799 VOC dibubarkan.
$ebab-sebab kemundurran VOC antara lain:
a. Korupsi menajalela.
b. Banyak saingan yang harus dihadapi VOC.
c. Para pemegang saham terus rnendapat deviden walaupun VOC rugi.
d. VOC banyak mengeluarkan dana untuk peperangan.
Setelah VOC bubar, Indonesia dikuasai oleh kolonial Belanda. Sejalan dengan perubahan kekuasaan di lndonesia, terjadi pula di negeri Belanda. Untuk mengelola wilayah lndonesia, maka diangkatiah Daendels sebagai Gubernur Jenderal. Tugas yang diberikan kepadanya yakni sebagai berikut.
a. Mernpertahankan Pulau Jawa dari serangan lnggris.
b. Mengatur pemerintahan di lndonesia termasuk membereskan keuangan.
Untuk menjalankan tugas tersebut, Deandels mengarnbil langkah-langkah antara lain:
a. Bidang politik pemerintah
1) Membagi pulau Jawa menjadi I daerah prefectur.
2) Mernbenluk pengadilan keliling
3) Membentuk sekretariat negara.
b. Bidang ekonorni
1) Mengeluarkan uang Kertas
2) Mengadakan penyerahan wajib (upeti).
3) Mengadakarr Prianger $telsel.
c. Bidang pertahanan
1) menambah jurnlah prajurit.
2) membangun benteng-benteng baru.
3) membangun jalan dari Anyer sannpai Panarukan. ,
d. Bidangsosial
1) Rakyat dipaksa kerja rodi.
2) Menghapus upacara penghorrnatan residen kepada sunan atau sultan
Tindakan yang dilakukan Daendels tersebut tidak berhasil dalam bidang pertahanan. Hal itu terbukti pada tahun 1811 Inggris dapat menguasai Pulau Jawa, berdasarkan Kapitulasi Tuntang.
3. Penjajahan lnggris di Indonesia
Untuk mernerintah di lndonesia, lnggris mengirimkan Stamford Raffles sebagai Gubernur Jenderal di lndonesia. Untuk menjalankan tugas-tugas itu, Raffles rnengambil langkah-langkah sebagai berikut.
a. Bidang pemerintahan
1 ) Membagr Pulau Jawa menjadi 18 keresidenan.
2) Bupati dijadikan sebagai pegawai negeri.
3) Mengurangi kekuasaan raja.
b. Bidang ekonomi
1) Perdagangan bebas.
2) Monopoli gararn.
3. Landrente (sewa tanah).
4) Menerapkan sistem pajak.
c. Bidang sosial
1) Mengurangi perbudakan.
2) Mengurangi pengaruh penguasa tradisional.
Perubahan politik di Eropa akibat perang koalisi antara lnggris dengan Belanda menyebabkan terjadinya Canventian of London (1814), yang isinya penyerahan kembali kekuasaan Hindia Belanda dari Inggris ke pemerintah Belanda
4. Sistem Tanam Paksa (1816-1870)
a. Latar belakang tanam paksa
1) Utang yang ditanggung Belanda cukup berat.
2) Kas Belanda kosong.
3) Pemasukan uang dari penanaman kopi tidak banyak.
4) Perang menguras biaya terlalu besar.
b. Dasar pelaksanaan tanam paksa
Untuk mengatur pelaksanaan tanam paksa di lndonesia, maka dikeluarkan Lernbaran Negara No.22 tahun 1834. Namun, dalam pelaksanaannya banyak terjadi penyelewengan yang disebabkan banyaknya penguasa pribumi yang mengejar tingginya cultuur procent.
c. Akibat tanam paksa
Bagi pemerintah Belanda, tanam paksa mendatangkan keuntungan yang sangat besar, tetapi bagi rakyat lndonesia mendatangkan kerugian yang sangat besar. Kerugian tersebut antara lain kelaparan dan kemiskinan terjadi di mana-mana, timbulnya berrnacam-macam penyakit, dan rakyat tidak rnampu membayar pajak. Keadaan ini mengilhami kaum sosialis untuk menuntut diadakannya perubahan politik di daerah jajahan.
5. Politik Liberal
Kemenangan partai Liberal di negeri Betanda mempengaruhi politik ditanah jajahan. Mereka menuntut agar perekonomian di daerah jajahan diserahkan kepada pihak swasta. Untuk menunjang pelaksanaan politik liberal, dikeluarkanlah peraturan-peraturan berikut.
a. De Wet op de lndische Staatsinrichting.
b. lndische Comtabiliteit Wet.
c. Agrarische Wet.
d. Suiker Wet
Pelaksanaan politik ini mendatangkan keuntungan pihak Belanda, sedangkan rakyat lndonesia tetap menderita.
6. Politik Etis
Politik etis didasarkan pada kesusilaan berupa balas budi kepada lndonesia yang telah banyak mernbantu negeri Belanda dalam mengatasi keuangan dan pembangunan ekonomi.
Tokoh-tokohnya :
a. Nieuwenhuis yang menuntut agar batis saldo yang diperlukan Belanda dari lndonesia dikembalikan.
b. Van Deventer menulis Eere Schuld (Utang Budi). la juga mengajukan saran agar di Indonesia diterapkan irigasi, emigrasi, dan edukasi.
C. Perkembangan Masyarakat lndonesia di bawah Penjajahan Bangsa Barat
1. Perkembangan politik
Sebelum kedatangan bangsa Belanda, bangsa lndonesia diperintah raja-raja dengan sistem pemerintahan kerajaan. Sebagian lagi masih dipimpin kepala-kepala suku. Kedatangan bangsa Belanda di lndonesia membawa perubahan dalam politik pemerintahan. Pada rnulanya mereka datang untuk berdagang tetapi setelah mengetahui potensi alarn lndonesia, mereka terdorong untuk menguasai lndonesia.
Penguasaan wilayah indonesia pertama kali dilakukan oleh VOC. Karena merupakan kongsi dagang, maka secara operasional penguasaan di lndonesia dilakukan atas pernilik modal yang pada umurnnya para bangsawan yang bersifat konservatif. Mereka mernanfaatkan penguasa tradisional untuk menguras sumber daya alam lndonesia. Tindakan yang dilakukan antara lain: monopoli, ekstirpasi, contingenten, dan verplicte leverante.
Pada abad ke-19 terjadi perubahan politik di negeri Belanda. Kemenangan partai liberal mempengaruhi politik di lndonesia. Golongan liberal meminta agar kepentingan kolonial Belanda di lndonesia ditujukan kepada kebebasan dan kesejahteraan penduduk.
2. Perkembangan ekonomi masyarakat lndonesia
Berbagai politik yang diterapkan pihak penjajah di lndonesia mengakibatkan kondisi ekonomi masyarakat lndonesia tetap rendah. Sebab sebagai masyarakat jajahan mereka hanya sebagai tempat pemerasan dari pemerintahan kolonial maupun para pengusaha swasta asing. Mereka hanya bekerja sebagai buruh dengan gaji yarrg relatif rendah, sehingga kehidupan rakyat masih dalam taraf yang rendah.
Perkembangan ekonomi koionial Belanda membawa pengaruh dalam kegiatan perekonomian rakyat lnoonesia.
a. Perdagangan
Sistem monopoli yang diterapkan Belanda di lndonesia membelenggu sistem usaha dari rakyat lndonesia. Oleh karena itu, perdagangan tetap dikuasai oleh kaum kolonial dan para pengusaha swasta.
b. Pertanian
Rakyat lndonesia mempunyai kemampuan untuk bertani secara baik, tetapi sejak Belanda menguasai lndonesia hasil pertanian banyak yang dieksploitasi oleh Beianda.
c. lndustri dan infrastruktur
Sejak swasta diberi kesempatan untuk mengembangkan ekonominya, maka banyak pengusaha yang mengembangkan usahanya dalam bidang industri. Sementara itu, untuk mengembangkan industrinya, pemerintah kolonial membangun jalan-jalan dan jembatan guna memperlancar sarana transportasi.
3. Pertumbuhan dan mobilitas penduduk pada awal abad ke-19 dan awal abad ke-20
Pada masa kolonial Belanda terjadi mobilitas penduduk, yakni gerakan masyarakat dari satu daerah ke daerah lain. Hal ini disebabkan semakin banyaknya perusahaan swasta yang rnembuka usaha persekutuan di luar Jawa. Sementara itu, untuk memenuhi tenaga kerja para pengusaha harus mendatangkan tenaga kerja dari Jawa. Mereka bekerja sebagai kuli kontrak. Akibatnya banyak orang Jawa yang ke luar Jawa.
Di samping itu, kebijakan politik kolonial yang mengarah pada liberalisasi rnembawa perubahan kepada pola pikir masyarakat. Banyaknya usaha perkebunan, orang-orang lndonesia beralih menjadi buruh di perkebunan. Mereka meninggalkan pertanian beralih ke tenaga upahan, sehingga mulai terbentuk golongan buruh di lingkungan penduduk lndonesia.
Dalam masyarakat terjadi penggolongan sosial yang terdiri dari:
a. Golongan Beianda (Eropa).
b. Golongan Timur Asing.
c. Golongan Pribumi.
Sementara itu, pelapisan sosial yang'terjadi di lndonesia sebelum kedatangan bangsa Belanda masih tetap berlangsung. Keempat golongan sosial yang ada terdiri dari:
a. Golongan raja dan keluarganya.
b. Golongan elite.
c. Golongan nonelite.
d. Golongan harnba sahaya
Sistem sosial yang diierapkan pihak penjajah di lndonesia melahirkan peiapisan sosial yakni:
a. Masyarakat golongan penja.iah dan golongan terjajah.
b. Masyarakat golongan majikan dan golongan Barat.
Perlakuan pihak penjajah di lndonesia membawa akibat-akibat bagi rakyat lndonesia, di antaranya:
a. Sistem tanam paksa mengakibatkan penurunan jumlah penduduk di lndonesia yang cukup banyak, di samping terjadi perubahan konstruksi tanah di lndonesia, dari tanah pertanian menjadi tanah perkebunan.
b. Pada masa sistem libenal para pengusaha swasta rnembuka usaha perkebunatr di luar Jawa. Banyak orang yang bekerja sebagai buruh perkebunan. Di samping itu, di perkebunan itu banyak didatangi para pedagang. Oleh karena itu, pusat-pusat perkebunan kemudian berubah sebagai pusat perkembangan perekonomian penduduk.
4. Perkembangan pendidikan
Awal kekuasaan kotnial Belanda di lndonesia tidak memperhatikan pendidikan terhadap
kaum priburmi. Pendidikan rakyat dilaksanakan oleh rakyat lndonesia sendiri dengan sistem pendidikan tradisional, misalnya di pondok pesantren atau di padepokan
Kolonial Belanda baru memperhatikan pendidikan rakyat setelah adanya tuntutan dari kaum liberal dan wilayah kekuasan Belanda semakin luas. Hal ini didasarkan pada :
a. Kaum liberal berpendapat bahwa kejayaan negeri Belanda merupakan hasil keringat rakyat lndonesia. Oleh karena itu, pemerintah Belanda mempunyai kewajiban untuk lebih memperhatikan kehidupan bangsa lndonesia.
b. Wilayah yang luas membutuhkan tenaga terdidik untuk dijadikan tenaga administrasi tingkat bawah. Lembaga pendidikan yang didirikah oleh Belanda antara lain:
1) HIS
2) HBS.
3) Sekolah Rakyat.
4) Rectschool.
5) Technic High School.
Pilihlah salah satu jawaban yang benar!
1. Faktor yang mendorong orang-orang Eropa datang ke Indonesia adalah ....
d. menyebarkan kebudayaan Eropa
e. menyebarkan agama nasrani
f. mencari rempah-rempah
g. membuktikan teori heliosentris
h. membangun kekuasaan di daerah lain
2. Bangsa Eropa pertama kali datang ke Indonesia adalah ....
a. Portugis d. Inggris
b. Spanyol e. Perancis
c. Belanda
3. Latar belakang Kesultanan Ternate mau menerima Portugis ....
a. karena Portugis mau membeli harga lada yang tinggi
b. agar mendapat bantuan dalam menghadapi Tidore
c. Portugis membawa hadiah yang banyak bagi Raja
d. Portugis mau mendirikan benteng
e. Portugis membawa kebudayaan Eropa
4. Daerah di Indonesia yang pertama kali didatangi Spanyol adalah ….
a. Ternate d. Aceh
b. Tidore e. Banten
c. Ambon
5. Markas VOC di Indonesia pertama kali ….
a. Batavia d. Bandung
b. Ambon e. Ternate
c. Banten
6. Latar belakang didirikan VOC di Indonesia adalah ….
a. Semakin banyak para pedagang Belanda yang datang ke Indonesia
b. Semakin banyak tantangan dari para pejuang Indonesia
c. Terjadinya perang anatara bangsa Spanyol dan bangsa Belanda
d. Untuk meningkatkan pertahanan bangsa Belanda
e. Kondisi ekonomi negeri Belanda yang semakin kritis
7. Tindakan pemerintah kolonial Belanda menebangi tanaman rempah-rempah milik rakyat Indonesia guna mempertahankan harga dan menghindari adanya penyelundupan dinamakan ....
a. pelayaran hongi d. poenale sanksi
b. contongenten e. hak ekstirpasi
c. verplicte leverantie
8. Tindakan yang dilakukan Daendels dalam bidang ekonomi namun dianggap keliru oleh pemerintah Belanda yakni ....
a. membuat uang kertas
b. menjual tanah pihak swasta
c. monopoli perdagangan lada
d. mengadakan perjanjian dengan raja-raja jawa
e. menerapkan kerja rodi
9. Tindakan yang dilakukan Rafles dalam bidang politik pemerintahan ketika berkuasa di Indonesia ....
a. bupati dijadikan pegawai negeri
b. mengurangi perbudakan
c. mengurangi pengaruh penguasa tradisional
d. mengadaka kerja sama dengan raja-raja daerah
e. membangun lembaga-lembaga pengetahuan
10. Jasa Rafles dalam pengembangan ilmu pengetahuan ketika berkuasa di Indonesia adalah ....
a. berhasil menyusun buku History of Java
b. membangun sekolah di pedesaan
c. merumuskan sekolah berjenjang
d. mendirikan lembaga penelitian bahasa dan budaya
e. menerapkan liberalisasi pendidikan di Indonesia
11. Peraturan yang mengatur pelaksaan cultuurstelsel di Indonesia yakni ....
a. Undang-undang No 1 Tahun 1930
b. Lembaga Negara No 22 Tahun 1934
c. Lembaga Negara No 34 Tahun 1930
d. Keputusa Gubernur Jenderal No 5 Tahun 1934
e. Keputusan Menteri Jajahan No 9 Tahun 1930
12. Buku karangan Multatuli yang menggambarkan kesengsaraan rakyat Banten Selatan akibat pelaksanaan cultuurstelsel adalah ….
a. Eere Schuld d. The Letter from Nederland
b. Oliver Twist e. Uncle Tom’s Cabin
c. Max Havelar
13. Kebijakan pemerintah Belanda ketika menerapkan liberalisasi di Indonesia adalah ....
a. memberikan kesempatan pada Bupati untuk menguasai ekonomi rakyat
b. memberiklan kesempatan pada penguasa swasta menanamkan modalnya di Indonesia
c. pemusatan ekonomi rakyat pada tanaman ekspor
d. rakyat Indonesia dibebani berbagai macam pajak untuk menggantikan penyerahan wajib
e. pembangunan saran transportasi untuk meningkatkan produktivitas
14. Trias Politika yang dikemukakan Van Deventer berisi ....
a. edukasi, transportasi, irigasi
b. edukasi, emigrasi, irigasi
c. demokrasi, transportasi, emigrasi
d. nasionalisasi, semokrasi sosialisasi
e. liberalisme, nasionalisme, edukasi
15. Wujud pelaksanaan politik etis yang diterapkan Belanda di Indonesia adalah ....
a. pendirian lembaga-lembaga pendidikan
b. kebebasan pendirian organisasi pergerakan
c. pemberian izin kepada pengusaha-pengusaha untuk menanamkan modal
d. pemberian kekuasaan pada raja untuk mengembangkan ekonomi daerah
e. pemerintah Belanda mengangkat orang-orang Indonesia bekerja di pemerintah
Jelaskan dengan tepat!
1. Jelaskan latar belakang kedatangan orang-orang Eropa ke Indonesia
2. Jelaskan tujuan dibentuknya VOC
3. Sebutkan hak-hak istimewa yang diberikan pemerintah Belanda kepada VOC
4. Jelaskan latar belakang kemunduran dan keruntuhan VOC
5. Jelaskan tugas utama Gubernur Jenderal Daendels
6. Jelaskan akibat tanam paksa bagi rakyat Indonesia
7. Jelaskan latar belakang pelaksanaan politik etis di Indonesia
BAB 4
PERKEMBANGAN MASYARAKAT INDONESIA PADA PASA PENDUDUKAN JEPANG
A. Masuknya Jepang ke lndonesia
Setelah berhasil menguasai Cina (1937) dan Vletnam (1940), secara tiba-tiba Jepang menyerang Pearl Harbour pada tanggal 31 Desernber 1941 yang merupakan pangkalan rniliter Amerika Serikat di Samudra Pasifik, untuk mernperlancar pendudukan atas lndonesia.
Untuk menghadapi agresi dan ofensi Jepang, pihak $ekutu membentuk pasukan gabungan yang disebut ABDACOM (lnggris, Amerika, Belanda, dan Australia) yang dipimpin oleh Letjen J. Ter Poorten. Sementara itu, perjalanan Jepang nnasuk ke lndonesia diawali dengan penguasaan atas Tarakan, Balikpapan, Pontianak, Banjarrnasin, dan Palembang
Untuk menguasai Pulau Jawa yang merupakan pusat pemerintahan Belanda di lndonesia, Jepang mendaratkan pasukannya di tiga tempat; yakni Teluk Banten, Eretan (lndramayu), dan Kragan (Jawa Tengah). Dari tiga tempat itu Jepang rnelancarkan serangannya terhadap pasukan Belanda yang ada di pulau Jawa. Dengan serangan yang terpadu dan dalam waktu yang relatif singkat, akhirnya pada tanggal 9 Maret 1942 Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang di Kalijati.
B. Sistem Pemerintahan Jepang di lndonesia
Pemerintahan Jepang atas wilayah lndonesia secara resrni dipegang oleh pemerintahan militer. Berdasarkan Undang-Undang No.1 (Osamu Serei) yang dikeluarkan pada tanggai 7 Maret 1942 menyatakan bahwa pembesar bala tentara Jepang memegang kekuasaan militer dan segala kekuasaan yang dulu dipegang oleh gubernur jenderal. Praktik pelaksanaan sistem pemerintahan ini dipegang oleh angkatan perang. Dalam hal ini lndonesia dibagi rnenjadi tiga wilayah kekuasaan,
yaitu:
1. Tentara Keenam Belas (AD) memerintah atas Jawa dan Madura, berpusat di Jakarta.
2. Tentara Kedua Puluh (AD) memerintah atas Sumatra, berpusat di Bukittinggi.
3. Armada Selatan Kedua (AL) memerintah atas Kalirnantan, $ulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan lrian Jaya, berpusat di Ujung Pandang
Pemerintahan pada masing-masing wiiayah tersebut dipimpin oleh kepala staf tentara/armada yang bergelar Gunseikan dan menernpati kantor Gunseikanbu.
Untuk selanjutnya pemerintah daerah diatur dalam Undang-undaang No. 27 dan No. 28 yang menyebutkan bahwa di Pulau Jawa (kecuali Koci, Surakarta, dan Yogyakarta) dibagi atas wilayah Syu (karesidenan), Syi (kota madya), Ken (kabupaten), Gun (kawedanan), Son (kecamatan), dan Ku (kelurahan).
C. Dampak Pendudukan Jepang dalam Berbagai Aspek Kehidupan
1. Bidang politik
Selama pendudukan Jepang di lndonesia, jepang rnelakukan pengekangan terhadap kaum pergerakan untuk melakukan aktivitasnya dalam persiapan kernerdekaan lndonesia. Walaupun dernikian Jepang mernberi kelonggaran kepada golongan nasionalis lslam. Hal ini dibuktikan masih diperkenankannya MlAl berdiri. MlAl masih diperbolehkan berdiri karena dinilai paling anti-Barat, sehingga diharapkan mudah dipengaruhi. Hanya kegiatannya dibatasi pada pembentukan baitui mal dan penyelenggaraan kegiatan peringatan hari-hari besar lslam.
Melihat situasi yang dennikian, rnaka tokoh-tokoh pergerakan mengambil sikap kooperatif terhadap pemerintah Jepang, sehingga terjalin kerja sama dengan pemerintah Jepang, dalam bentuk organisasi Gerakan 3 A, Putera, dan sebagainya.
Sementara itu kepada para pemuda ditekankan pelajaran sej'sfirn (semangat) dan bushindo (jiwa satria). Sejak tanggal 29 April 1943 secara resmi berdiri dua organisasi pemuda, yakni Seinendan dan Keibadan dengan tujuan melatih dan mendidik para pemuda agar mampu mempertahankan tanah airnya dengan kekuatan sendiri.
2. Bidang ekonomi
Ketika Jepang menduduki lndonesia, alat-alat produksi telah hancur, sehingga sebagian besar kehidupan ekonorni lumpuh. Untuk menjalankan roda perekononnian, Jepang memperketat pengawasan penggunaan dan peredaran sisa-sisa persediaan barang, dikeluarkan peraturan pengendalian harga, dan setiap wilayah lingkungan daerah harus melaksanakan autarki,yakni setiap daerah harus rnencukupi kebutuhannya sendiri dan rnemproduksi barang untuk kepentingan perang.
Keadaan ini memperparah perekonomian rakyat. Apalagi ketika menginjak keadaan kritis, dilancarkan kampanye penyerahan barang dan menambah bahan pangan secara besar-besaran yang dilakukan Jawa Hokokai dan Bogya Kumiai. Rakyat dituntut menaikkan produksi pangan dan setoran hasil penennya serta dipaksa rornusha pada objek-objek militel Jepang. Akibatnya rnenyengsarakan rakyat dan banyak korban kelaparan serta kematian di berbagai tempat.
3. Mobilitas sosial
Untuk memenuhi kebutuhan di berbagai bidang, pemerintahan Jepang mengambil langkah-langkah demi mendapatkan dukungan dari masyarakat. Pada kondisidemikian pemuda mendapat keleluasaan untuk memperoleh pendidikan dan dilatih dalam bidang rniliter. Di samping itu, golongan nasionalis lslam mendapat kesempatan untuk menduduki berbagai lapisan dan jabatan yang biasanya ditempati oleh kalangan priyayi, pada zaman Jepang ini dapat ditempati oleh setiap orang.
Disisi lain, dengan pengerahan tenaga untuk perang dan bekerja pada perkebunan Jepang, menimbulkan mobilitas yang bersifat horizontal.
4. Birokrasi
Sejak Jepang rnenguasai lndonesia, banyak orang lndonesia menduduki jabatan penting dalam pemerintahan, sebab Jepang kekurangan staf pegawainya. Sedangkan Jepang tidak mau memanfaatkan orang-orang Belanda untuk rnenempati birokrasi pemerintahan. Orang lndonesia yang menempati posisi penting antara lain R.M.T.A. Suria sebagai Syucokan Bojonegoro, lr. Sukarno, Mr. Supomo sebagai penasihat dalam departemen
5. Militer
lndonesia memperoleh keuntungan dengan didirikannya organisasi-organisasi militer bagi bangsa lndonesia, misalnya;
a. Seinendan (Barisan Pemuda).
b. Keibodan (Barisan Pembantu Polisi).
c. Heiho (Barisan Pembantu Prajurit Jepang).
d. Syeisyintai (Barisan Pelopor).
e. Fujinkai (Barisan Wanita).
f. Pembela Tanah Air (PETA).
6. Pendidikan, kebudayaan, dan penggunaan bahasa
Pada masa pendudukan Jepang, pendidikan mendapat perhatian utama dan bahasa lndonesia dijadikan bahasa pengantar di sekolah-sekolah, bahkan surat kabar-surat kabar dianjurkan menggunakan bahasa lndonesia. Hal ini sangat rnembantu bagi terwujudnya integrasi nasional guna mewujudkan kemerdekaan bangsa.
Penggunaan bahasa lndonesia mendukung perkembangan kebudayaan lndonesia. Hal lain yang mendukung perkernbangan budaya lndonesia:
a. Film dan garnbar berbahasa Belanda dilarang.
b. Mendirikan pusat kebudayaan (Keinin Bunka Syidosho).
c. Diterbitkannya karya-karya sastra berbahasa lndonesia hasil karya pengarang lndanesia.
d. Membentuk Komisi Bahasa lndonesia yang diketuai oleh Mori.
7. Bidang komunikasi massa
Media massa yang dibentuk pada masa pemerintahan Hindia Belanda dilarang terbit dan sebagai gantinya Jepang mernbentuk media massa baru antara lain:
a. Soeara Asia di Surabaya.
b. Asia Raja di Jakarta.
c. Kung Yung di Jakarta.
d. Tjahaja di Bandung
e. Sinar Baroe di Semarang.
f. Sinar Matahari di Yogyakarta.
Mass media itu rnempunyai peranan yang sangat penting dalam menyebarkan propaganda dan maklumat-maklumat pemerintah Jepang.
D. Pergerakan Nasional pada Zaman Pendudukan Jepang
Setelah Jepang berkuasa di lndonesia, segala organisasi yang berdirisejak zaman penjajahan Belanda dibubarkan dan dilarang. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Bala Tentara Jepang No. 2 tanggal 8 Maret l942 yang berisi bahwa bangsa lndonesia dilarang untuk berserikat dan berkurnpul. Segenap pelanggaran terhadap undang-undang akan diambil tindakan oleh Dinas Polisi Rahasia Jepang, yakni Kempetai.
Menyikapi aturan yanq dikeluarkan oleh pemerintah Jepang ini, maka para pejuang lndonesia tidak rnengambil sikap radikal dan nonkooperati tetapi lebih bersikap kooperatif dan dalam berjuang menempuh jalan kerja sama dan ikut berperan dalam organisasi-organisasi yang didirikan Jepang.
Pergerakan nasional yang ada pada masa kekuasaan Jepang sebagai berikut.
l. Gerakan 3A
Gerakan 3A yakni suatu gerakan yang mempropagandakan bahwa Nippon Cahaya Asia, Nippon Pelindung Asia, dan Nippon Pemimpin Asia. Gerakan ini dipimpin oleh Hitosyi Syimizu (Jepang) dan Mr. Syamsudin (lndonesia). Gerakan ini bertujuan mencari dukungan dari rakyat untuk membantu kemenangan Jepang dalam mewujudkan cita-cita rnernbentuk imperium Asia.
Untuk mendukung pergerakan 3A, dibentuklah barisan pemuda dengan nama ”Pemuda Asia Raya" yang dipimpin oleh Sukardjo Wiryopranoto dan menerbitkan surat kabar "Asia Raya". Walaupun gerakan ini didirikan secara resmi oleh pernerintah Jepang, namun kurang mendapat simpati dari rakyat, sebab tidak melibatkan tokoh-tokoh pergerakan yang terkenal pada waktu .dulu.
2. Badan Pertimbangan Pusat (Cuo Sangi ln)
Badan ini beranggotakan orang-orang lndonesia dan bertugas rnengajukan usul kepada pemerintah serta menjawab pertanyaan pemerintah mengenai soal-soal politik dan menentukan tindakan yang dilakukan pemerintah bala tentara Jepang. Badan ini dibentuk pada tanggal 1 Agustus 1943, dan memiliki 6 departemen. Badan ini pada perkembangannya lebih memenuhi keinginan pemerintah Jepang daripada pemerintah lndonesia.
3. Pusat Tenaga Rakyat (Putera)
Putera dibentuk di Jakarta pada tanggal I Maret 1943. Organisasi ini dipimpin oleh empat serangkai, yakni: lr. Sukarno, Drs. Moh. Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan K.H Mas Mansyur.
Tujuan didirikan organisasi Putera:
a. Menurut lr. Sukarno: untuk membangun dan rnenghidupkan segala (apa) yang dirobohkan oleh imperialis Belanda.
b. Menurut pihak Jepang: untuk memusatkan segala potensi masyarakat lndonesia dalam rangka membantu usaha perang Jepang.
Tugas terpenting organisasi Putera;
a. Memimpin rakyat supaya kuat rasa kewajiban serta tanggung jawabnya untuk menghapuskan pengaruh Arnerika, lnggris, dan Belanda.
b. Mengambil bagian dalam usaha mempertahankan Asia Raya.
c. Memperkuat rasa persaudaraan antara lndonesia dengan .lepang.
d. Mengintensifkan pelajaran-pelajaran bahasa Jepang.
Organisasi-organisasi yang bergabung dengan Futera antara .lain:
a. Persatuan Guru lndonesia.
b. Perkurnpulan Pegawai Pos Menengah.
c. Perkurmpulan Pegawai Pos, Telegraf, dan Radio.
d. lkatan Sport lndonesia"
e. Barisan Banteng.
f. Badan Perantaraan Pelajar-pelajar lndonesia.
Organisasi Putera di daerah tidak dapat berkembang karena taraf pendidikan dan kondisi sosial ekonomi rakyat yang masih rendah. Organisasi Putera pada tahun 1944 diganti Jawa Hokokai, karena (rnenurut Jepang) Putera dianggap lebih rnenguntungkan pihak lndonesia.
4. Jawa Hokokai (Himpunan Kebaktian Jawa)
Jawa Hokokai dibentuk pada tanggal 1 Januari 1944 dengan alasan semakin memuncaknya Perang Asia Timur Raya. Kegiatan Jawa Hakakai rneliputi usaha berikut:
a. Melaksanakan segala sesuatu untuk menyumbangkan segenap tenaga kepada pernerintah Jepang.
b. Memimpin rakyat untuk meriyumbangkan segenap tenaga berdasarkan semangat persaudaraan antar bangsa.
c. Memperkukuh pembelaan tanah air.
d. Memperteguh kehidupan masa perang.
Anggota Jawa Hokokai antara lain: Isi Hokokai, Kyoku Hokokai, Fujinkai, Keirnin Bunka Syidosho.
Dalam pelaksanaannya, Jawa F{okokai lebih terlihat dalam pengarahan barang untuk usaha perang Jepang.
5. MlAl (Majelis lslam A'la lndonesia)
MlAl merupakan organisasi yang berdiri sejak zaman kolonial Belanda. Organisasi ini masih diperkenankan berdiri sebab dinilai sebagai golongan anti Barat. Agar tidak membahayakan pemerintah Jepang, maka kegiatan MlAl dibatasi pada pembentukan baitul mal dan penyelenggaraan peringatan hari besar lslam.
Untuk mengontrol kegiatan MlAl, maka jepang mengadakan latihan bagi para kyai yang pesertanya dipilih dan disaring oleh bupati (Kenco). Karena kurang memuaskan pihak Jepang, maka pada tanggal 22 Novennber 1943 MlAl diganti dengan Majelis Suro Muslimin lndonesia yang diketuaioleh K.H. Hasyirn Asy'ari.
6. Perjuangan bawah tanah
Perjuangan bawah tanah adalah perjuangan yang dilakukan secara tertutup atau rahasia.
Kelompok perjuangan ini antara lain:
a. Kelompok Sukarni
la bekerja di Sedenbuatau barisan propaganda Jepang" Dengan didukung Muhammad Yamin dan teman seperjuangan yang lain, mereka berhasil mendirikan asrama politik "Angkatan Baru lndonesia".
b. Kelompok Ahmad Subarjo
Ahmad Subarjo berhasil menghimpun tokoh-tokoh bangsa lndonesia yang bekerja di Angkatan Laut Jepang clan mendirikan asrama pemuda "Asrama lndonesia Merdeka".
c. Kelompok Sutan Syahrir
d. Kelompok Pemuda
Kelompok pemuda yang aktif berjuang pada zaman Jepang terhimpun dalam asrama lka " Daigankhu dan Badan Permusyawaratan Perwakilan Pelajar lndonesia.
7. Perjuangan dengan cara mengobarkan perlawanan bersenjata
a. Perlawanan di Cot Plieng (Aceh) dipimpin oleh Tengku Abdul Jalil.
b. Perlawanan di Jawa Barat
1) Di Singaparna dipimpin oleh K.H. Zaenal Mustofa.
2) Di Loh Bener dipimpin oleh H. Madriyo.
c. Perlawanan yang dilancarkan prajurit PETA
1) Di Blitar dipimpin oleh Supriyadi.
2) Di Aceh dipimpin oleh Teuku Hamid.
3) Di Gumilir (Cilacap) dipimpin oleh Khusaeri.
BAB 5
PERKEMBANGAN NASIONALISME INDONESIA
A. Perlawanan Bersenjata Rakyat indonesia Kolonialis Belanda
Tindakan kaurn kolonialis Belanda yang mengeksploitasi bangsa lndonesia, baik dalarn bidang politik, ekonomi, rnaupun sosial budaya, menimbulkan reaksi bangsa lndonesia dalam bentuk perlawanan. Pada rnulanya perlawanan rakyat Indonesia berupa perlawanan bersenjata yang bersifat kedaerahan, di antaranya seperti berikut.
1. Perlawanan Sultan Baabullah
Bangkitnya rakyat Ternate di bawah pimpinan Sultan Baabullah menentang Portugis. Perlawanan ini disebabkan oleh faktor-faktor berikut.
a. Monopoli perdagangan oleh Portugis.
b. Campur tangan Portugis dalam kerajaan.
c. Perilaku bangsa Portugis yang angkuh dan sombong.
d. Terbunuhnya Sultan Hairun oleh kaki tangan bangsa Portugis.
Dengan persatuan dan keberanian rakyat, akhirnya bangsa Portugis berhasil diusir dari Ternate.
2. Perlawanan Pattimura
Perlawanan ini disebabkan:
a. Monopoli perdagangan di Maluku.
b. Pelayaran hongi yang dilakukan Belanda.
c. Korupsi di berbagai pemerintahan dengan rnemotong hak rakyat.
d. Leverantie bahan bangunan untuk perbaikan kapal.
e. Kewajiban membuat garam dan menanarn pohon kelapa.
Perlawanan dipirnpin oleh Thornas Matulessy (Pattimura), Antony Reebok, Phillip Latumahina Ulupaha, dan Martina Marta Tiahahu. Pada awalnya pasukan Pattimura mendapatkan kemenangan bahkan berhasil menguasai benteng Duurstede. Narnun, karena adanya pengkhianatan dari beberapa kelornpok penguasa, negeri Belanda mendatangkan bantuan dari daerah lain, akhirnya perlawanan rakyat Maluku dapat dipatahkan. Patimum ditangkap dan dijatuhi hukuman gantung di benteng Niuew Victoria (1817).
3. Perang Padri
Perang padri dimulai karena adanya pertikaian antara kaum adat dengan pemuka agama (Padri). Namun karena campur tangan dari pihak Belanda, maka menjadi perang melawan pemerintah kolonial Belanda.
Sebab-sebab terjadinya perang Padri dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Keinginan kaum Padri untuk meluruskan agama lslam'
b. Adanya kebiasaan yang bertentangan dengan agama lslarn.
c. Perebutan pengaruh antara kaum adat dengan kaum ulama.
d. Campur tangan Pihak Belanda.
Perlawanan berlangsung cukup lama, dari tahun 1821 sampai tahun 1837. Dalam perlawanan pernah diadakan perjanjian Padang. Narnun perang terus berianjut. Dengan tipu muslihatnya, Belanda berhasil menangkap lmam Bonjol (1837). Tertangkapnya lmam Bonjol sebagai pimpinan perlawanan mengakibatkan surutnya perjuangan rakyat.
4. Perang Diponegoro
Sebab-sebab terjadinya perang Diponegoro antara lain:
a. Rakyat sangat menderita akibat politik pemerasan oleh Belanda.
b. Kaum bangsawan Mataram kecewa karena hak-haknya banyak yang dikurangi
c. Campur tangan Belanda dalam lingkungan istana, baik bidang politik maupun sosial budaya
d. Sebab khususnya yakni Belanda akan membuat jalan yang melewati makam leluhur Pangeran Diponegoro tanpa izin dari Pangeran Diponegoro.
Strategi yang diterapkan Pangeran Diponegoro adalah perang gerilya. Daerah yang digunakan untuk gerilya antara lain: Kalisoko, Selarong, Dekso, Pleret, dan Gawok. Sementara itu-pihak Belanda, untuk menumpas perlawanan Diponegoro, menggunakan siasat benteng stelsel, devide ei impera,dan tipu muslihat. Dengan siasat tipu muslihat, Pangeran Diponegoro berhasil ditangkap dan dibuang ke Manado.
5. Perang Aceh
Sebab-sebab timbulnya perang Aceh antara lain:
a. Belanda ingin rnemantapkan Pax Nerlandica.
b. Belanda merasa bebas melakukan ekspansi ke Aceh setelah lnggris menyatakan tidak menghalangi Belanda meluaskan daerahnya di Sumatra
c. Sebab khusus yakni Belanda rnenuntut agar Aceh tidak menjalin hubungan dengan bangsa asing.
Perang Aceh dipimpin oleh para bangsawan dan tokoh agama antara lain; Panglima Polim, Teuku Umar, Tengku Cik di Tiro, dan Cut Nya' Dien. Untuk mematahkan perlawanan rakyat Ace.h, Belanda Belanda menerapkan strategi konsentrasi stelsel dan mengirimkan Snock Hurgronje untuk meneliti budaya Aceh. perlawanan diakhiri dengan penandatanganan Plakat Pendek antara raja-raja daerah Belanda.
6. Perang Bali
Sebab-sebab tinnbulnya perang tsali antara lain:
a. Belanda menginginkan dihupuskannya hak tawan karang di Bali
b. Belanda ingin melaksanakan monopoli perdagangan
c. Belanda ingin kedaulatannya diakui di Bali
d, Sebab khusus yakni raja-raja Bali diharuskan melindr.lngi perdagangan Belanda dan Belanda ingin mengibarkan benderanya di Bali
Tuntutan ini tidak dihiraukan oleh rakyat Bali, sehingga timbul peperangan antara Belanda dengan rakyat Bali. Dibawah pimpinan l Gursti Ktut Jelantik, rakyat Bali melakukan perang puputan melawan Belanda.
7. Perlawanan rakyat Batak
Sebab-sebab timbulnya perlawanan rakyat Batak antara lain:
a. Raja Sisingamangaraja Xll tidak mau wilayahnya dipersempit oleh Belanda.
b. Belanda ingin mewujudkan Pax Nerlandica.
Dengan alasan melindungi missionaris Kristen, rnaka Belanda menennpatkan pasukannya di Taruntung. Menghadapi perluasan Belanda ini, maka raja Sisingamangaraja Xll menyerang kedudukan Belanda di Tapanuli Utara. Setelah berjuang tujuh tahun, raja Sisingamangaraja dengan seorang putri dan dua orang putranya gugur dalam perjuangan.
Perlawanan-perlawanan yang dilakukan oleh rakyat lndonesia itu belum berhasil meraih kemerdekaan bangsa. Hal ini disebabkan rnasih bersifat kedaerahan, dan belum ada koordinasi secara modern, sehingga masih sangat bergantung pada pemimpin. Kegagalan para pejuang itu mengilharni pada generasi berikutnya untuk berjuang dengan sistem yang lain, yakni melalui organisasi modern atau pergerakan yang bersifat nasional.
B. Pergerakan Nasional lndonesia
1. Latar belakang lahirnya pergerakan nasional indonesia
a. Pendidikan
Politik etis yang diterapkan di lndonesia dengan prograrnnya irigasi, emigrasi, dan edukasi membawa pengaruh terhadap jiwa bangsa lndonesia. Program edukasi yang diterapkan di lndonesia dengan pendirian sekolah-sekoiah menghasilkan kaum terpelajar yang membuka wawasan baru untuk memperjuangkan kemerdekaan bangsa.
b. Diskriminasi
Diskriminasi yang diterapkan Belanda dalam berbagai bidang mendorong warga lndonesia untuk rnenuntut persamaan hak
c. Pengaruh pahan-paham baru
1) Nasionalisme
Paham ini menumbuhkan semangat kebangsaan dan merasa memiliki terhadap warga negara. Akibatnya, rakyat mulai tidak senang jika hak rniliknya dieksploitasi oleh bangsa lain.
2) Sosialisme
Paharn ini memberikan inspirasi sosial kepada para tokoh untuk memperjuangkan rakyat yang tertindas.
3) Liberalisme
Paham ini memberikan gagasan kepada rakyat untuk hidup bebas, terlepas dari kekangan penguasa.
4) Demokrasi
Paham ini memberikan gagasan kepada rakyat untuk dapat meraih kedaulatannya, sehingga harga dirinya diakui oleh bangsa-bangsa lain.
Paham-paham baru yang masuk ke Asia ini mendorong bangsa Asia untuk berusaha meraih Kernerdekaannya. Perjuangan bangsa-bangsa Asia ini memberikan dorongan rnoral kepada bangsa lndonesia.
Beberapa peristiwa yang besar pengaruhnya terhadap usaha pencapaian kemerdekaan tersebut adalah sebagai berikut.
a) Kernerdekaan Jepang atas Husia pada tahun 1905
b) Revolusi Nasiona! di eina pada tahun 1912
c) Gerakan Turki Muda di bawah pirnpinan Mustafa Kemal Pasha.
2. Pertumbuhan dan Berkembangan ideologi dan organisasi pergerakan nasional Indonesia
a. Budi Utomo
1) Pelopor: dr. Wahidin Sudirohusodo
la ingin mendirikan dana belajar bagi orang-orang yang tidak mampu. lde ini dikemukakan kepada mahasiswa Stovia, yang menyebabkan didirikannya organisasi Budi Utomo
2) Pendiri: Dr. Suto, $uraji, Gunawan Mangunkusumo
3) Waktu: didirikan tanggal 20 Mei 1908
4) Tujuan: Kemajuan yang harnonis bagi Hindia
5) Perkembangan:
Pada mulanya Budi Utorno hanya bergerak di bidang sosial dan budaya dengan wilayah operasional Jawa dan Madura. Namun, sejak tahun 1915, karena pengaruh organisasi lain dan kejadian-kejadian di luar negeri, Budi Utorno terjun ke dunia politik. Misalnya : dengan memprakarsai berdirinya Komisi lndia Werbar. Pada tahun 1935, BU bergabung dengan organisasi lain menjadi Partai lndonesia Raya
b. Sarekat lslam (l911)
Pendiri: H. Samanhudi.
1) Pada muianya organisasiinibernama Sarekat Dagang lslam. Atas usul HOS Cokroaminoto, tahun 1912 narnanya diubah menjadi Sarekat lslam
2) Tujuan:
a) Memajukan semangat dagang bangsa indonesia
b) Mernajukan kecerdasan dan kehidupan rakyat menurut agama lslam
e) Menghilangkan paham baru yang keliru tentang lslam
d) Mempertebal rasa persaudaraan
3) Perkembangan
Sl yang bursifat kerakyatan cepat berkembang. Pada tahun 1915 didirikan Cental Sarekat lslam di Surabaya yang bertujuan untuk memajukan dan membantu Sl daerah. Namun Sl dapat disusupi orang yang beraliran sosialis ekstrim, yang mengakibatkan perpecahan di tubuh Sl. Pada tahun 1921 , SI pecah nnenjadi dua, yakni Sl Putih yang dipimpin oleh HOS. Cokroaminoto dan Sl Merah yang dipimpin oleh Semaun.
c. Indische Partij
Organisasi ini didirikan oleh Dr. EFE. Douwes Dekker, dr. ciptornangunkusumo, dan suwardi Suryaningrat di Bandung, pada tanggal 25 Desember 1912. Tujuan organisasi ini untuk membangunkan patriotisme pada sernua lndiers terhadap tanah air yang telah memberikan lapangan hidup kepada mereka.
Langkah-langkah yang dllakukan untuk mencapai tujuan:
a) menerapkan cita-cita kesatuan nasional Hindia,
b) rnemberantas kesornbongan sosial,
c) berusaha untuk mendapatkan persamaan hak bagi semua orang Hindia.
Karena dianggap membahayakan pemerintah kolonial, mereka ditangkap dan dieksternir ke negeri Belanda. Namun setelah kembali ke lndonesia, mereka mendirikan Natianal lndische Partij (NlC).
d. Muhammadiyah
Organisasi ini didirikan oleh KH Ahmad Dahlan di Yogyakarta tanggal 18 November 1912.
Tujuannya yakni rnengembalikan ajaran lslam sesuai sunah Rasul, memberantas kebiasaan-kebiasaan yang tidak sesuai dengan ajaran agama yang benar dan mernajukan ilmu agama lslam. Usaha yang dilaksanakan adalah mendirikan lembaga pendidikan, rumah yatim piatu, rumah sakit, dan mengadakan dakwah.
e. Gerakan Pemuda
1) Trikoro Darmor/Jong Java
Organisasi ini didirikan pada tanggal 7 Maret 19'15. Pemimpinnya antara lain R. Satiman Wiryosanjoyo, Sunardi, dan Sutomo. Tujuannya adalah rnempercepat tali hubungan antara murid-murid Bumi Putera, menambah pengetahuan umum, dan memperkukuh rasa persatuan dan kesatuan. Pada tahun 1918 nama Trikoro Dharmo diubah rnenjadi Jong Java.
2) Jong Sumatranen Bond
Organisasi ini didirikan pada tanggal 9 Desember1917. Tujuannya yakni mempererat ikatan persaudaraan antara pernuda dan pelajar Sumatra serta membangkitkan para anggota dan orang luar untuk menghargai adat, budaya, dan sejarah Sumatra.
3) Perkumpulan pernuda yang lain; rnisalnya Jong Celebes, Jong Ambon, Pernuda Betawi, dan Sekar Hukun.
Sejak tahun 1926 mulai terlihat kecenderungan untuk bersatu di antara para Pernuda. Hal ini terwujud dengan berdirinya Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI) dan Pemuda Indonesia (Pl).
Di bawah koordinasi organisasi tersebut, pada tanggal 30 April - 2 Mei 1926 diadakan Kongres Pemuda I dan pada tanggal 26 - 28 Oktober 1928 diadakan Kongres Pemuda ll yang menghasilkan ikrar "Sumpah Pemuda".
f. Partai Komunis lndanesia (PKI)
PKI merupakan perkembangan dari ISDV. Setelah mendapat anggota yang banyak dan terpengaruh keberhasilan Revolusi Rusia (1917), maka pada tanggal 23 Mei 1920 nama ISDV diubah nnenjadi Partai Konnunis lndonesia.
Aksi yang dilakukan PKI mengarah pada kekerasan dan pemberontakan. Akibat tindakan ini anggota PKI banyak yang ditangkap dan dipenjara di tanah Merah. Digul.
g. Taman Siswa
Organisasi ini didirikan oleh Ki Hajar Dewantoro pada tanggal 3 Juli 1922 di Yogyakarta.
Tujuannya adalah mewujudkan masyarakat yang "tata tentram tertib damai".
Strategi yang ditempuh Tarnan Siswa untuk mencapai tujuannya yakni:
1) menciptakan suasana kehidupan rurnah tangga di sekolah,
2) melaksanakan sistem produk lndonesia,
3) siswa yang lebih tua rnembimbing siswa yang lebih muda.
h. PNI (Partai Nasianal indonesia)
PNI didirikan di Bandung pada tahun 1927. Tokoh-tokohnya yaitu lr: Sukarno, Mr. Sartono, Mr. lskaq Cokroadisuryo. Tujuannya yakni mencapai lndonesia mercleka.
Kegiatan yang dilakukannya antara lain memperkuat rasa kebangsaan dan kesadaran atas persatuan bangsa indonesia, memajukan perdagangan, pertanian, dan pengajaran yang bersifat nasional. Asas organisasi ini yakni anti imperialisrne, anti kolonialisme, self help, self reliance, dan self determination"
Karena dianggap revolusioner dan dituduh akan mengadakan pemberontakan, maka para pemimpinnya ditangkap dan organisasi PNl dibubarkan oleh Mr. $artono. Setelah lr. Sukarno keluar dari penjara, ia mendirikan Partai lndonesia. Sementara itu, tokoh-tokoh yang kurang setuju dengan partai tersebut mendirikan PNI Baru.
i. Gerakan Wanita
1) Putr'i Merdika (1912)
Tujuan organisasi ini yakni memberikan bantuan, bimbingan, dan penerangan kepada wanita pribumi dalam menuntut pelajaran dan mengemukakan pendapat di muka umum. Tokoh-tokohnya adalah R.A. Sabarudin, R.A. Sutinah Joyopranoto, dan R. Rukmini"
2) Kartinifonds
Pendirinya adalah Tuan dan Nyonya C. Th. Van Deventer. Tujuannya untuk menghimpun dana bagi pendidikan bangsa lndonesia.
3) Kautamaan lstri
Pendirinya adalah R. Dewi Sartika di Bandung dengan tujuan mengajak anak gadis agar rnampu membaca, menulis, berhitung, serta keterarnpilan rumah tangga.
4) Kerajinan Amal Setia, Aisyiyah, Putri Budi Sejati, dan sebagainya
Pada tanggal 22-25 Desernber 1928 diselenggarakan Kongres Perempuan lndonesia l. Dalam konggres diputuskan untuk mendirikan Perserikatan Perempuan lndonesia.
j. Perhimpunan Indonesia
Organisasi ini didirikan oleh mahasiswa lndonesia di negara Belanda, antara lain oleh: R.P. Sosrokartino, R. Husein Joyodiningat, R.N. Noto Suroto. Asas organisasi ini yang kemudian menjadi manifesto politik pergerakan nasional adalah:
1 ) persatuan dan kesatuan,
2) dernokirasi
3) swadaya
Usaha-usaha yang dilakukan Pl antara lain:
1) Turut dalam kegiatan Komitern dan Associatian Pour Etude des Civilisation Qrientalis.
2) Mengkuti kongres untuk mencari dukungan perjuangan lndonesia.
3) Menerbitkan majalah.
k. PPPKI (Perhimpunan-Perhimpunan Politik Kebangsaan lndonesia)
Tujuannya :
a. Menyamakan arah aksi kebangsaan, memperkuat diri dengan memperbaiki organisasi dan kerja sama antar anggota.
b. Menghindarkan perselisihan sesama anggota yang melemahkan.
Kegiatan yang dilakukannya:
a. Menentang pasal undang-undang yang merintangi pikiran untuk merdeka.
b. Menuntut agar orang-orang yang diasingkan ke Digul dirnerdekakan.
t. Parindra (Partai lndonesia Raya)
Tujuan organisasi ini adalah mencapai lndonesia Raya dan mulia. Kegiatan yang dilakukannya:
a. Mernerlukan persatuan dan kebangsaan lndonesia.
b. Memajukan kehidupan rakyat dalam ekonomi dan sosial
c. Mengadakan aksi Politik
m. MIAl (Maietis lslam A'la lndonesia)
Organisasi ini didirikan karena Central Comite All Islam terhenti kegiatannya. Kegiatan MlAl yang ultama adalah mengadakan Kongres All lslam yang menangani masalah keagarnaan di lndonesia.
n. GAPI (Gabungan Politik lndanesia)
Tujuan organisasi ini yaitu rnenuntut lndonesia berparlemen.
Dasar perjuangannya:
a. Hak untuk menentukan diri sendiri'
b. Persatuan nasional berdasar kerakyatan'
c. Persatuan aksi seluruh pergerakan lndonesia'
BAB 6
TERBENTUKNYA NEGARA KEBANGSAAN
A. Pengertian Nasionalisme (Kebangsaan)
Terbentuknya bangsa didorong oleh berbagai faktor. Ada yang didasarkan pada perpaduan politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Ada juga yang didasarkan pada faktor kemanusiaan.
Joseph Ernest Renan berpendapat bahwa munculnya satu bangsa karena satu kelornpok manusia yang bersatu di rnana syarat persatuan itu adalah kehendak untuk bersatu. Sedangkan Otto Bouer berpendapat bahwa paharn bangsa timbul karena persamaan perangai dan tingkah laku dalam rnemperjuangkan persatuan dan nasib yang sama.
Dari kedua tokoh yang berpendapat bahwa paham kebangsaan timbul karena faktor
kemanusiaan itu ada perbedaan. Ernest Renan menekankan faktor kemauan, sedangkan Otto Bauer menekankan pada faktor persarnaan nasib.
Adapun ahli yang berpendapat bahwa paham kebangsaan timbul karena perpaduan politik, ekonomi, scsial, dan budaya antara lain Hans Kohn dan Louis Sneyder.
Hans Kohn berpendapat bahwa nasionalisme (bangsa) yakni suatu paham yang kesetiaan tertinggi individu diserahkan kepada negara (bangsa). Bagi rakyat, negara kebangsaan merupakan cita-cita dan satu-satunya bentuk sah organisasi politik. Bangsa merupakan sumber dari sernua tenaga, kebudayaan, kreativitas dan kesejahteraan ekonomi. Menurut Louis Sneyder bahwa nasionalisrne (paham kebangsaan) adalah hasil dari perpaduan faktor-faktor politis; ekonomi, sosial, dan intelektual pada suatu taraf di dalam sejarah.
B. Terbentuknya Negara Kebangsaan Indonesia
Bangsa Indonesia yang secara geografis menempati wilayah mambentang darisumatra (Barat) sampai pulau lrian (Timur) terbentuk melalui perjalanan sejarah yang panjang. Hal ini dapat dipelajari dari beberapa segi di antaranya:
1. Asal usul bangsa Endonesia
Penelitian secara antropologis menunjukkan bahwa beberapa pulau di lndonesia pernah ditempati manusia purba, misalnya Meganthropus Palaeojavanicus dan Pithecanthropus Erectus yang fosilnya ditemukan di Pulau Jawa. Hal ini yang mendasari Prof. Moh Yamin berpendapat bahwa bangsa lndonesia berasal dari daerah lndonesia sendiri.
sementara itu, muncul pendapat lain tentang asal usul bangsa lndonesia antara lain:
a. Prof. Dr. H. Kern berpandapat bahwa bangsa lndonesia berasal dari daerah Campa,. Kochin, Cina dan Kamboja. Mereka menggunakan perahu bercadik menuju kepulauan lndonesia.
Pendapat ini didasarkan pada persamaan rlama dan bahasa yang dipergunakan di daerah-daerah tersebut dengan daerah-daerah di lndonesia.
b. Drs. Moh. Ali menyatakan bahwa bangsa lndonesia berasal dari Yunan. Karena terdesak oleh bangsa-bangsa yang kuat, maka mereka menyebar ke lndonesia. Kedatangan mereka secara bergelombang. Ciri gelombang pertarna adalah kebudayaan neolithicum dengan jenis perahu bercadik satu dan gelombang kedua menggunakan perahu bercadik dua
c. Van Heine Gildern berpendapat bahwa bangsa lndonesia berasal dari Asia Pendapatnya ini didasarkan pada artefak-artefak yang ditemukan di lndonesia memiliki banyak persamaan dengan yang ditemukan di daratan Asia
Berdasarkan pendapat-pendapat itu menunjukkan belum adanya kesatuan pendapat tentang asal-usul bangsa lndonesia. Namun sebagian besar berpendapat bahwa bangsa lndonesia merupakan imigran dari daerah Asia. Mereka datang ke lndonesia secara bergelombang.
Dalam perkembangannya berbagai bangsa yang mendiami wilayah lndonesia telah membentuk komunitas sendiri-sendiri sehingga terbentuklah suku bangsa-suku bangsa di Indonesia di antaranya suku Aceh, suku Batak, suku Dayak, suku Minahasa dan suku Jawa
2. Perkembangan bangsa lndCInesia pada rnasa negara-negara tradisional
Masuknya pengaruh Hindu-Buddha dan lslam membawa perubahan dalam bidang politik, ekonomi, sosial rnaupun budaya pada bangsa lndonesia. Dalam bidang politik muncul sistem pemerintahan kerajaan dan dalam bidang sosial tirnbulnya stratifikasi dalam masyarakat lndonesia. Namun dalam bidang politik munculnya kerajaan-kerajaan baik yang bercorak Hindu-Buddha maupun lslarn belum mampu menerapkan suatu tata pemerintahan yang menyatukan seluruh bangsa yang sekarang disebut bangsa lndonesia. Misalnya kerajaan Sriwijaya wilayahnya meliputi sumatra, sebagian Jawa dan Malaka namun kemudian runtuh setelah berkembangnya kerajaan lslam.
3.Perkembangan bangsa lndonesia pada rnasa kolonialisme
Sejak tahun 1585 Belanda tidak bisa membeli rempah-rempah dari Lisabon, sehingga mendorong Belanda mencari jalan untuk mendapatkan rempah-rempah sendiri ke lndonesia
Pada tahun 1596 cornelis De Houtman, misi pelayaran Belanda sampai di Banten. Mulai saat itu mulai banyak orang Belanda datang ke Indonesia. Misi mereka pertama kali datang adalah berdagang. Untuk menghindari terjadinya.persaingan antar bangsa Belanda, maka atas anjuran Johan olden Barneveld didirikan VOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie)
Pemberian nama VOC terhadap daerah perdagangan Belanda di.lndonesia menunjukkan bahwa daerah-daerah yang membentang dari sumatra sampai lrian dianggap sebagai daerah lndia (lndische oleh karena itu, pemberian nama organisasi atau atuaran-aturan yang dikeluarkan Belanda lebih terkesan pada nama lndia (lndische) misalnya: undang-undang tentang cara-cara pemerintahan di lndonesia (De Wet op de Indische stratsinrichting) dan undang-undang tentang perbendaharaan negara Hindia Belanda (Indische comtabiliteit wet)
4. Perkembangan bangsa lndonesia pada masa pergerakan nasional
Kolonialisme Barat dengan berbagai strategi politiknya rakyat lndonesia, sehingga menimbulkan reaksi bagi bangsa Indonesia baik dengan senjata maupun dengan organisasi modern.
Perjuangan dengan kekuatan bersenjata masih menunjukkan sifat kedaerahan sehingga mudah dipatahkan oleh Belanda dengan politik adu dombanya. Oleh karena itu, belum berhasil mencapai suatu kemerdekaan yang didarnbakan oleh rakyat, juga belum mencapai suatu bangsa yang berdaulat.
Kegagalan perjuangan para pendahulu mengilhami untuk berjuang dengan cara lain, yakni dengan organisasi modern, di antaranya yakni Budi Utomso dan Sarekat lslam. Organisasi perjuangan para pendahulu ini pun pada mulanya masih terbatas dalam keanggotaan atau wilayah jangkauannya. organisasi yang mulai menunjukkan identitas suatu bangsa dimulai pada tahun 1912 dengan berdirinya lndische Partij kemudian disusul ISDV (Indische Social Demokratische Vereeneging) dan lndische Vereeneging.
Pemberian nama lndische rnulai menumbuhkan perasaan lahir bangsa pada daerah-daerah jajahan Belanda. Pada tahun 1922 lndische Vereeneging yang merupakan organisasi perjuangan yang didirikan oleh para mahasiswa Hindia Belanda di negeri Belanda diganti menjadi lndonesische vereeneging (Perhimpunan lndonesia). $ejak itu banyak organisasi perjuangan di Hindia Belanda menggunakan nama lndonesia, misalnya PNI (partai Nasional lndonesia) dan PPPKI (Permufakatan Perhimpunan-perhimpunan Politik Kebangsaan lndonesia).
Suatu nilai perjuangan yang sangat membanggakan dan memacu sernangat persatuan bangsa yakni telah berhasil melaksanakan Kongres Pemuda (1928) yang menghasilkan ”lkrar Sumpah Pemuda" isinya:
a. Kami putra-putri lndonesia mengaku bertumpah darah yang satu ialah lndonesia.
b. Kami putra-putri lndonesia mengaku berbangsa yang satu bangsa lndonesia
c. Putra-putri lndonesia menjunjung bahasa persatuan bahasa lndonesia.
Kongres Pemuda itu makin mendorong untuk mewujudkan jiwa persatuan dan kesatuan dalam satu bangsa yakni bangsa lndonesia. Demikian juga organisasi-organisasi yang berdiri pada waktu-waktu berikutnya banyak yang menggunakan nama lndonesia. Hal ini menunjukkan semakin tingginya kesadaran rakyat sebagai warga/bangsa lndonesia.
5. Terbentuknya negara kebangsaan lndonesia
a. Badan Penyelidik Usaha persiapan Kemerdekaan lndonesia (BPUPKl)
Sejak akhir tahun 1944 pasukan Jepang mengalami kekalahan dalam perang pasifik. Untuk mempertahankan lndonesia dan meraih simpati rakyat lndonesia, maka pemerintah Jepang pada tanggal 7 September 1944 mengumumkan bahwa lndonesia diperkenankan merdeka kelak di kemudian hari.
Sebagai realisasi janji Jepang, maka pada tanggal 1 Maret 1945 diumumkan berdirinya Dokuritsu Junbi Cosakai (Badan Fenyelidik usina Persiapan Kemerdekaan lndonesia). Ketua BPUPKI yakni dr. KRT Widyodiningrat. Pada tanggal 28 Mei 1945 dilangsungkan upacara peresmian BPUPKI dan sekaligus ditandai pembukaan sidang I BPUPKl. Dalam sidang itu Mr. Muhammad Yarnin, Mr. Soepomo, dan lr. Sukarno rnengajukan rumusan dasar negara lndonesia.
Pada tanggal 10-16 Juli 1945 BPUPKI mengadakan sidang II. Dalam sidang itu dilaporkan beberapa hasil kerja anggota BPUPKl antara lain:
1) Panitia Sembilan menghasilkan piagam Jakarta.
2) Rancangan Undang-Undang Dasar.
b. Panitia Persiapan Kemerdekaan lndonesia (PPKI)
Pada tanggal 7 Agustus 1945 BPUPKI dibubarkan dan sebagai gantinya dibentuk Dokuritsu Junbi lnkai (PPKI). Sebagai ketua PPKl yakni Itr. Sukarno.
c. Peristiwa-peristiwa penting sekitar proktanasi kemerdekaan lndonesia
Pada tanggal 15 Agustus 1945 Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu. Keadaan ini diketahui oleh para pemuda lndonesia, rnaka para pemuda mendesak lr. Sukarno untuk memproklamasikan lndonesia. Namun peristiwa ini rneninnbulkan kesalah pahaman antara para pemuda dengan golongan tua. Untuk menghindarkan pengaruh. Jepang, maka lr. Sukarno dan Drs. Moh. Hatta oleh para pemuda disingkirkan ke Rengasdengklok.
Atas prakarsa Mr. Ahmad Subarjo, akhirnya Ir. Sukarno dan Drs. Moh. Hatta dilepas oleh para pemuda setelah ada kesepakatan antara kedua belah pihak. Sekembali dari Rengasdengklok, maka para pemuda dan golongan tua mempersiapkan proklamasi kemerdekaan. Teks proklamasi kernerdekaan lndonesia dirumuskan di rumah Laksamana Maeda oleh lr. Soekarno, Drs. Moh. Hatta dan Mr Ahmad Subarjo
d. Proklamasi kemerdekaan lndonesia
Setelah persiapan matang, maka pada tanggal 17 Agustus 1945, pukul 10.00 WIB dilaksanakan proklamasi kernerdekaan lndonesia di Jalan Pegangsaan. Timur 56 Jakarta.
Acara pada upacara pembacaan proklamasi kernerdekaan yakni:
1) pembacaan proklamasi oleh lr. Sukarno dan Drs, Moh. Hatta atas narna bangsa lndonesia
2) Pengibaran bendera Merah Putih.
3) Sambutan Walikota Suwiryo.
4) Sambutan dr. Muwardi sebagai kearnanan'
6. Nama lndonesia
Istilah Indonesia pertama kali digunakan oieh segenap etnolog lnggris yang bernama J. R. Logan dalam Journal of the lndian Archipelago and Eastern Asia (1850). la menggabungkan istilah ”lndie” yang berarti lndia dan "Nesos” yang berarti kepulauan. lstilah lndonesia digunakan untuk rnenyebut kepulauan dan penduduk Nusantara. Logan menulis artikel tentang lndonesia sebab memiliki potensi yang besar bagi inggris, yakni penduduknya yang cukup banyak dan dapat dijadikan sasaran di dalarn perdagangan hasil-hasil industrinya.
Sejak J.R. Logan menggunakan kata "lndonesia", maka banyak para ahli dan tokoh pejuang menggunakan kata tersebut untuk rnenyebut wilayah "Hindia Belanda". Dan melalui Sumpah Pemuda, kata Indonesia dijadikan sebagai indentitas kebangsaan yang diakui oleh setiap suku bangsa dan organsasi-organisasi pergerakan yang ada di lndonesia.
BAB I
PERKEMBANGAN NEGARA TRADISIONAL (HINDU BUDHA) DI INDONESIA
1. Perkembangan Agama Hindu
Sejak zaman sebelum Masehi, di lndia telah ditempati oleh bangsa Dravida yang mempunyai peradaban tinggi. Peradaban itu terpusat pada dua kota yakni di kota Harrapa dan Mahenjo Daro, yang keduanya terletak di aliran Sungai Sindu. Di antara peradaban bangsa Dravida yakni alat-alat pertanian, perhiasan serta gambar-gambar dewa dan tulisan piktograi
Pada tahun 2000-1500 SM bangsa Arya masuk ke wilayah lndia melalui celah Kaibar. Bangsa Arya pada hakikatnya merupakan rumpun bangsa lndo Jerman yang cadang dari daerah Kaukasus. Sebelum masuk ke lndia bangsa Arya telah mempunyai kepercayaan yang politeisme yakni mempercayai pada dewa-dewa yang dianggap sebagai lambang kekuatan alam; antara lain Agni (dewa api), lndra (dewa perang), Bayu (dewa angin).
Masuknya bangsa Arya ke lndia mendesak bangsa Dravida, sehingga tergusur ke arah selatan.
Sedangkan orang-orang Arya menempati lembah Sungai lndus dan lembah sungai Gangga sehingga daerah itu dinamakan Aryawarta (peradaban bangsa Arya). Sementara itu, percampuran peradaban bangsa Arya dengan bangsa Dravida menimbulkan budaya Hindu. Agama Hindu menitikberatkan pada pemujaan Trimurti.
a. Trimurti
Menurut arti katanya, Trimurti berarti tiga badan dan maksudnya adalah dewa yang tertinggi yang disembah oleh umat Hindu. Tiga dewa itu:
1) Dewa Brahma, sebagai pencipta yang digambarkan memiliki empat kepala.
2) Dewa Wisnu, sebagai pemelihara.
3) Dewa Syiwa, sebagai pembinasa
b. Kitab suci agarna Hindu
Kitab suci umat Hindu adalah Weda yang terdiri atas empat bagian:
1) Rigweda berisi syair pujian terhadap para dewa.
2) Samaweda berisi syair dan nyanyian dalam upacara.
3) Yayurweda berisi doa.doa untuk pengantar sesaji.
4) Atharwaweda berisi mantra-mantra dan jampi-jampi untuk sihir dan ilmu gaib menyembuhkan penyakit, mengusir para musuh, memperoleh kedudukan, dan sebagainya.
c. Ajaran agama Hindu
Agarna Hindu mengajarkan bahwa hidup di dunia ini sengsara, yang disebah:kan oleh perbuatan kurang baik (karma). Orang yang perbuatannya kurang baik harus rnengalami reinkarnasi untuk dapat mancapai moksa.
Ada beberapa cara untuk dapat mencapai moksa antara lain:
1) Manusia wajib menjalankan tiga hal, yakni:
a) Dharma, artinya memenuhi kewajiban sebagai rnanusia.
b) Artha, adinya menjalankan pekerjaan sebagairnana mestinya
c) Kama, artinya tidak berlebihan merasakan kenikmatan.
2) Melakukan caturasrama, yakni:
a) Brahmacarin, artinya manusia dalam taraf rnencari ilmu kepada brahmana.
b) Grhastha, artinya manusia dalam taraf membentuk rurnah tangga.
c) Wanaprastha, yakni tahap menjadi penghuni hutan (pertapa)
d) Sannyasin (Pariwrajaka), yakni tahap hidup penyangkalan. Pada tahap ini orang harus mengembara, hidup tanpa rumah.
d. Struktur sosial masyarakat Hindu
Untuk menghindari percampuran darah antara orang-orang Arya dengan orang-orang Dravida, maka diciptakan stratifikasi masyarakat, (sistem) kasta yakni:
1) Kasta brahmana terdiri atas para pendeta dan guru agarna.
2) Kasta ksatria terdiri atas para raja dan bangsawan.
3) Kasta waisya terdiri atas para pedagang.
4) Kasta sudra terdiri atas para buruh dan orang miskin.
Akibat sistem kasta itu lahir konsep warnasramadharma yakni konsep yang memberikan peraturan- peraturan bagi tindakan-tindakan yang sesuai dengan kastanya. Jika orang melanggar peraturan ia dikeluarkan dari kastanya dan termasuk orang Chandala (paria).
e. Kitab sastra
Kitab sastra yang terkenal dalam kebudayaan Hindu yakni:
1) Mahabharata karya Resi Wiyasa yang terdiri atas 18 parwa.
2) Ramayana karya ResiWalmiki yang terdiri atas 7 kanda.
f. Tempat-tempat suci agama Hindu
1) Kota Benares, kota yang dianggap sebagai tempat bersemayamnya Dewa Syiwa.
2) sungai Gangga: airnya dapat menyucikan segala dosa betapa pun besarnya.
2. Perkembangan agama Buddha
Agama Buddha pada mulanya merupakan suatu ajaran yang bertujuan membebaskan manusia dari lingkaran samsara. Ajaran itu lepas sama sekali dari segala pengetahuan Weda. Pada perkembangannya tersusun kitab suci yang menjadi sumber ajarannya.
a. Kitab suci agama Buddha
Kitab suci bagi penganut agama Buddha adalah Tripitaka, yang terdiri dari tiga himpunan yakni:
1)Winayapatika yang berisi segala peraturan.dan hukum yang menentukan cara hidup para pemeluknya.
2) Sutrantapitaka berisi segala wejangan sang Buddha.
3) Abhidarmapitaka berisi ienjelasan-penjelasan mengenai soal-soal keagannaan.
b. Trisarana
Para pemeluk agama Buddha mernpunyai ikrar yang disebut Trisarana, yang berbunyi:
1) Saya berlindung kepada Buddha.
2) Saya berlindung kepada Dharma.
3) Saya berlindung kepada Sanggha.
Buddha, Dharma, dan Sanggha tersebut dinamakan Triratna.
1) Buddha
Buddha yakni sebutan bagi orang yang telah mencapai bodhi. Buddha yang kita kenal dalam sejarah adalah orang yang mendirikan agama Buddha. Beberapa kota yang dianggap suci bagi umat Buddha yakni:
a) Taman Lumbini tempat lahirnya Sang Buddha (Sidharta Gautama).
b) Bodh Gaya, ternpat Sidharta Gautama menerima wahyu:
c) Benares, tempat sang Buddha pertarna kali menyampaikan ajarannya.
d) Kusinagara, ternpat wafatnya Sang Buddha,
2) Dharma
Dharma adalah ajaran-ajaran Buddha yang berpokok pada aryasatyanidan pratityasmutpada.
Aryasatyani adalah kebenaran-kebenaran utama yang berjumlah empat.
a) Hidup adalah Sarnsara (menderita).
b) Penderitaan karena haus akan hidnp (tresna).
c) Penderita dapat dihilangkan dengan menghilangkan tresna.
d) Tresna dapat dihilangkan dengan I jalan kebenaran (asthavida). Pratityasmutpada yakni rangkaian sebab akibat yang terdiri atas 12 berangkai.
3) Sanggha
Sanggha adalah masyarakat bhiksu dan bhiksuni. Bhiksu adalah ahli agama Buddha yang tinggal di biara. Sedangkan ahli agama Buddha yang tinggal di masyarakat disebut upasaka bagi lakl-laki dan upasaki bagi perempudo, :
Untuk menghormati Sang Buddha, maka umat Buddha sering membuat monumen antara lain:
a) Pohon Bodhi sebagai lambang penerang agung.
b) Roda/jantera sebagai lambang mulai menyampaikan ajaran.
c) Stupa sebagai lambang kematian.
d) Bunga Seroja sebagai lambang kelahiran Sidharla.
Pada perkembangannya stupa bagi umat Buddha mempunyai fungsi:
a) Penyimpanan abu jenazah umat Buddha.
b) Penyimpanan benda-benda suci yang berasal dari Buddha atau orang suci lainnya.
c) Peringatan di tempat-tempat bersejarah bagi Sang Buddha.
d) Lambang suci agarna Buddha.
3. Teori-teori tentang proses masuknya agama dan kebudayaan Hindu-Buddha di lndonesia
Proses masuknya pengaruh lndia ke lndonesia sering dinamakan proses penghinduan. Istilah ini sebenarnya kurang tepat, sebab selain pengaruh Hindu juga terdapat pengaruh Buddha di lndonesia.
a. Proses kontak bangsa lndia dengan lndonesia
1 Terjadinya perubahan jalur perdagangan dari Cina ke Timur Tengah. Jalur perdagangan yang tadinya lewat darat (jalur sutra) berubah ke jalur laut (rempah-rempah).
2. Adanya larangan dari kaisar Romawi kepada pedagang lndia mengambil emas dari Siberia.
3. Terjadinya perang di lndia, sehingga prajurit yang kalah perang pindah ke lndonesia.
b. Teori masuknya pengaruh India di lndonesia
Ada beberapa teori tentang rnasuknya pengaruh Hindu ke lndonesia yakni:
1) Teori pedagang (Waisya)
Teori ini dikemukakan oleh N.J. Krom. la berpendapat bahwa Hindu masuk ke lndonesia dibawa oleh kaum pedagang.
2) Teori Ksatria
Teori ini dikemukakan oleh R.C. Majumdar, Mukerye, dan Nehru. Mereka berpendapat bahwa Hindu masuk ke lndonesia dibawa oleh prajurit yang kalah perang di lndia, mereka melarikan diri ke lndonesia sambil menyebarkan Hindu di lndonesia.
3) Teori Sudra
Teori ini beranggapan bahwa Hinciu masuk ke lndonesia dibawa oleh orang-orang sudra di lndia. Mereka meninggalkan lndia untuk memperbaiki nasibnya.
4) Teori Brahmana
Teori ini dikemukakan oleh JC. Van Leur. la mengemukakan bahwa Hindu masuk ke lndonesia dibawa oleh kaum brahmana. Para brahmana lndia datang ke lndonesia karena diundang oleh kepala suku untuk mengabhisekakan dirinya menjadi raja di lndonesia.
c. Bukti-bukti adanya pengaruh budaya lndia di lndonesia
Bukti permulaan adanya pengaruh budaya lndia di lndonesia, antara lain:
1) Ditemukannya patung Buddha yang bergaya Amarawati di Sempaga, Jember, dan Bukit Siguntang. Sedangkan patung Buddha yang ditemukan di Kota Bangun bergaya Gandhara.
2) Ditemukan prasasti di Kutai dan Jawa Barat (prasasti-prasasti Raja Purnawarman). Prasasti tersebut berhuruf Pallawa dan berbahasa Sanskerta. Demikian pula nama-nama raja yang tertulis dalam prasasti tersebut menggunakan nama-nama lndia; misalnya Aswawarman, Mulawarman, dan Purnawarman.
4. Wujud Fengaruh lndia di Indonesia
a. Bidang agama
Masyarakat lndonesia banyak yang menganut agama Hindu dan Buddha dan penerapannya kadang disesuaikan dengan kondisi lndonesia.
b. Bidang filsafat
Kepercayaan terhadap hukum karma dan raja-raja lndonesia dianggap titisan (penjelmaan para dewa).
c. Bidang kesenian
1) Masyarakat lndonesia mengenal bangunan candi dan patung-patung dewa.
2) Orang lndonesia mengenal tulisan dan sastra.
d. Bidang sosial
Dikenalnya stratifikasi pada masyarakat yang didasarkan pada sistem kasta.
e. Bidang politik pemerintahan
Di lndonesia dikenal sistem pernerintahan kerajaan. Raja sebagai penguasa diangkat secara turun-temurun.
5. Kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha
a. Kerajaan Kutai
Kerajaan Kutai berada di Kalimantan Timur. Keberadaannya didasarkan pada 7 buah prasasti yang berwujud yupa. Di antara prasasti itu berisikan: Sang Maharaja Kudungga yang amat mulia mempunyai putra yang mashur. Sang Aswawarrnan namanya seperti Sang Ansuman menumbuhkan keluarga yang sangat mulia. Sang Aswawarman mernpunyai tiga orang putra yang terkemuka Mulawarman, raja yang berperadaban baik. Sang Mulawarman telah mengadakan kenduri emas amat banyak. Buat peringatan kenduri itu, tugu batu ini didirikan oleh para brahmana.
b. Kerajaan Tarumanegara
Kerajaan Tarumanegara berada di Jawa Barat. Sumber kerajaan Tarumanegara antara lain:
1) Ciaruteun yang memuat "lni (bekas) dua kaki yang seperti kaki dewa Wisnu ialah kaki yang mulia Sang Purnawarman raja di negeri Tarumanegara
2) Kebon kofi yang memuat "Di sini nampak sepasang tapak kaki yang seperti Airawata '..."
3) prasasti tugu yang memuat "Dulu kali-Chandrabhaga telah digali oleh Maharaja ". buat mengalirkannya ke laut. Di dalam tahun kedua puluh duanya, beliau juga memerintahkan rnenggali kali Gomati ….”
Selain prasasti, sumber sejarah Tarumanegara juga diperoleh dari berita China.
c. Kerajaan Sriwijaya
Pendirian Kerajaan Sriwijaya dapat diketahui berdasarkan Prasasti Kudukan Bukit yang memuat Ada seorang bernama Dapunta Hyang, ia berangkat dari Minanga Tauwan naik perahu dengan membawa tentara" la datang di Matayap dan akhirnya membangun kota Sriwijaya. Perkemhangan dan kebesaran Sriwijaya dapat diketahui berdasarkan prasasti-prasasti dan laporan China antara lain:
1) Prasasti Talang Tuo tentang pembangunan taman Sriksetra olen Sri Jayaraga.
2) Prasasti Telaga Batu tentang kutukan raja terhadap siapa saja yang melakukan kejahatan dan tidak taat Pada raja.
3) Prasasti Nalanda yang berisi permintaan raja Balaputra dari Swarnadwipa kepada raja Dewapala dewa untuk mendirikan vihara di Nalanda
4) Laporan I Tsing, seorang musafir China yang belajar tata bahasa Sanskerta di Sriwiiaya.
d. Mataram
Berdirinya Kerajaan Mataram dapat diketahui herdasarkan Prasasti Canggal. Mataram didirikan oleh Sanjaya pada Srutti indriya Rasa (645 saka: 732 M). Setelah Mataram diperintah oleh panangkaran, maka terjadi perebutan kekuasaan oleh Dinasti Syailendra (Prasasti Kalasan)
Dinast Sanjaya mulai bangkit dan berkuasa lagi pada masa Rakai Pikatan menikah dengan Prarnudya Wardani.
Kehidupan ekonomi masyarakat Mataram pada usaha pertanian, sedangkan dalam budaya banyak dihasilkan candi-candi, baik yang bertipe Hindu maupun Buddha.
e. Medang
Kerajaan Medang merupakan kelanjutan Mataram. Berdasarkan sumber sejarah diketahui bahwa Kerajaan Medang telah diperintah oleh raja Empu Sendok, Dharmawangsa, dan Airlangga.
Dalam perekonomian, masyarakat Medang mengembangkan petanian dan perdagangan. Hasil sastranya antara lain:
1) Sang Hyang Kamahayanikan pada masa Empu Sendok
2) Menyadur kitab Mahabharata ke dalam bahasa Jawa kuno pada masa Dharmawangsa.
3) Arjuna wiwaha dan calon Arang pada masa pemerintahan Airlangga.
f . Kediri
Sepeninggal Airlangga, Kerajaan Medang dipecah menjadi dua yakni Kediri dan Jenggala.
Pada awalnya kedua kerajaan ltu selalu berperang. Namun akhirnya dimenangkan oleh Kediri.
Pada masa Kediri, perkembangan politik dan ekonomi cukup baik dan mempunyai hasil karya sastra yang banyak antara lain:
1) Bharatayuda karya Empu Sedah dan Empu Panuluh.
2) Kresnayana karya Empu Panuluh.
3) Smaradahana karya Empu Dharmaja.
4) Hariwangsa karya Empu Panuluh.
5) Gatotkacasraya karya Empu Panuluh.
g. Singasari
Kerajaan Singasari didirikan oleh Ken Arok setelah berhasil mengalahkan Kediri pada tahun 1222 di Ganter. Perkembangan awal Singasari diwarnai dengan perebutan kekuasaan antara keluarga. Singasari mencapai kemerdekaan pada masa Kertanegara yang bercita-cita mempersatukan Nusantara.
Peninggaian-peninggalan dari Kerajaan Singasari antara lain: Candi Kidal, Candi Jago, Candi Jawi, Canci Singasari. dan Patung Pradnya Paramita.
h. Majapahit
Kerajaan Majapahit didirikan oleh R. Wijaya (menantu Kertanegara)
1) Kehidupan politik
Keadaan politik di Majapahit pada awal perkembangannya diliputi berbagai pemberontakan, anrara iain: Pemberontakan Ronggolawe, Pemberontakan Sora, Nambi, Kuti, dan Semi. Majapahit mencapai puncak kebesaran pada masa Hayam Wuruk dengan mahapatihnya Gajah Mada. Untuk menjalankan roda pemerintahannya, maka dibentuk lembaga-lembaga antara lain:
- Dewan Saptaprabu.
- PancaringWilwatikta
- Dharmadyaksa Kasogatan dan Kasaewan.
- Pakom frlarendra.
2) Kehidupan ekonomi
Pada masa kejayaannya, Majapahit berhasil menguasai perdagangan nasional maupun internasional.
3) Kehidupan budaya
Kebudayaan yang ditinggalkan oleh Majapahit aniara lain:
- Candi Panataran.
- Candi Pari.
- Kitab sastra Negara Kertagama dan Kitab Sutasoma.
4) Kemunduran dan keruntuhan Majapahit
Sebab-sebabnya antara lain:
- Perang saudara (Paregreg).
- Daerah-daerah banyak yang melepaskan diri.
- Masuk dan berkembangnya agama lslam.
i. Bali
Dari prasasti-prasasti yang ditemukan di Bali dapat diketahui bahwa di Bali terdapat Dinasti
Warmadewa. Salah satu keturunan Dinasti Warmadewa adalah Dharmodayana atau Udayana yang menikah denqan Gunapriyadharmapatni (keturunan Empu Sendok) dari Jawa Timur. Dari pernikahan ini didapat tiga putra yakni Airlangga, Marakatha, dan Anak Wungsu. Airlangga yang menikah dengan putri Dharmawangsa akhirnya menduduki tahta di Jawa, sedangkan Bali diperintah oleh Marakatha. Setelah Marakatha wafat digantikan oleh Anak Wungsu, Pada masa pemerintahan Anak Wungsu rakyat Bali tertib dan aman, apalagi setelah pemerintahan Jayasakti yang menerapkan Kitab Undang-Undang Uttara Widhi Balawan dan Rajawacana atau Rajaniti, rakyat Bali semakin mantap dalam kehidupannya.
Kerajaan Bali runtuh karena mendapat serangan Majapahit, yang sedang melancarkan politik persatuan Nusantara di bawah pimpinan Gajah Mada.
PIlihlah jawaban yang tepat!
1. Masuknya budaya India ke Indonesia pada awalnya melalui ….
a. pendidikan
b. perdagangan
c. perkawinan
d. peperangan
e. pemaksaan
2. Pernyataan berikut yang benar mengenai teori brahmana tentang masuknya Hindu Budha ke Indonesia ….
a. para penduduk banyak yang menjadi brahmana
b. para brahmana di India melakukan kolonisasi di Indonesia
c. brahmana datang ke Indonesia atas undangan kepala suku yang tertarik belajar agama Hindu
d. penduduk Indonesia pergi ke India untuk menjadi brahmana
e. para brahmana India memaksa penduduk Indonesia untuk menganut agama Hindu
3. Agama dan budaya Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh para pedagang yang melakukan perdagangan di Indonesia. Teori ini disampaikan oleh ….
a. J.C. Van Leur
b. N.J Krom
c. Stuterheim
d. F.D.K. Bosch
e. Poerbatjaraka
4. Dalam penyebaran agama Budha dikenal misi penyebaran agama Budha yang disebut ….
a. misi
b. pendidikan Buddisme
c. bhiksu
d. zending
e. dharmadutta
5. Dari beberapa teori yang paling kuat faktanya mengenai masuknya budaya Hindu Budha ke Indonesia adalah ….
a. teori ksatria
b. teori brahmana
c. teori waisya
d. teori sudra
e. teori arus balik
6. Binatang sapi dianggap sebagai binatang suci bagi umat Hindu karena ….
a. Bermanfaat bagi umat Hindu
b. Sebagai sarana transportasi
c. Sebagai kendaraan dewa syiwa
d. Lambang kebesaran umat Hindu
e. Digunakan untuk upacara kurban
7. Untuk mencapai moksa maka umat Hindu harus melalui tahapan brahmacari yang artinya ....
a. mencari ilmu pada brahmana
b. membentuk rumah tangga
c. mengembara ke hutan
d. hidup mengembara tanpa rumah
e. mengadakan upacara kurban
8. Kitab sastra karangan Resi Wiyasa yang merupakan epos di India berjudul ....
a. Bhagawadgita d. Syakuntala
b. Bharatayuda e. Ramayana
c. Mahabharata
9. Dewa Brahma dalam kepercayaan umat Hindu berperan sebagai ....
a. pencipta alam semesta
b. pemelihara alam
c. pembinasa alam
d. panglima perang para dewa
e. ilmu pengetahuan
10. Upacara raja surya dalam agama Hindu berfungsi untuk ....
a. penyucian diri
b. penobatan seorang raja
c. memproklamasikan kerajaan
d. pembakaran mayat raja
e. pembersihan alam
11. Dalam agama Hindu orang-orang yang melanggar kasta dimasukkan dalam kelompok ....
a. chandala
b. sudra
c. cabila
d. pralaya
e. samsara
12. Kitab suci bagi umat Budha adalah ....
a. Trayi Weda d. Upanisyad
b. Avesta e. Upadesa
c. Tri Pitaka
13. Ajaran agama Budha yang berisis rangkaian sebab akibat dinamakan ....
a. Aryasatyani d. Caturdharma
b. Pratittyasmutpada e. Prasawiya
c. Tri Sarana
14. Kota Benares dianggap suci bagi umat Budha karena ....
a. Tempat kelahiran Sang Budha
b. Tempat Sang Budha mendapatkan bodhi
c. Tempat Sang Budha pertama kali menyampaikan ajaran
d. Tempat wafatnya Sang Budha
e. Tempat untuk menyucikan diri
15. Bagi umat Budha bahwa Sang Budha Gautama sering dilambangkan dalam bentuk bunga seroja yang artinya ....
a. lambang kelahiran Sang Budha
b. lambang Sang Budha menyampaikan ajaran
c. lambang kematian Sang Budha
d. lambang kebangkitan Sang Budha
e. lambang penerang agung
16. Fungsi stupa bagi umat Budha sebagai berikut, kecuali ....
a. penyimpanan abu jenazah umat Budha
b. penyimpanan benda-benda suci dari Sang Budha
c. peringatan tempat-tempat bersejarah bagi umat Budha
d. lambang suci bagi umat Budha
e. pemersatu umat Budha yang heterogen
17. Proses penghinduan bangsa Indonesia dilakukan oleh para ksatria di India yang kalah perang. Pendapat ini dikemukakan oleh ....
a. F.D.K Bosch
b. Majumdar dan Mukerye
c. JC Van Leur
d. Von Hoene Gildern
e. N.Y Krom
18. Orang Indonesia yang telah belajar di India dan dinyatakan telah selesai kembali ke Indonesia menjadi penasehat raja dinamakan ....
a. pedande d. empu
b. purohito e. pujangga
c. sulinggih
19. Sebagai bukti adanya pengaruh India di Indonesia yakni ....
a. ditemukan patung Budha di kota Bangun
b. adanya perkampungan bangsa India di Indonesia
c. sistem perdagangan yang bersifat barter
d. sistem pemerintahan yang demokratis
e. hilangnya kebudayaan asli diganti dengan budaya India
20. Pengaruh Hindu Budha mendorong lahirnya pusat-pusat pendidikan di Indonesia yang dinamakan ....
a. padepokan d. pasewakan
b. pasraman e. pasanggrahan
c. pagelaran
21. Prasasti Yupa di Kutai dibuat untuk ....
a. sesaji untuk keselamatan raja
b. persembahan brahmana kepada raja
c. sarana korban lembu untuk para dewa
d. wujud persatuan raja dengan rakyat
e. perwujudan kebesaran raja
22. Faktor politik yang menyebabkan kemunduran Sriwijaya dan keruntuhan Sriwijaya yakni ....
a. pusat Sriwijaya semakin jauh dari perairan Selat Malaka
b. harga barang dagangan Sriwijaya semakin mahal
c. serangan dari Cholamandala
d. tekanan dari kerajaan China
e. para musafir kembali ke negaranya masing-masing
23. Berdasarkan prasasti Canggal menunjukkan bahwa kerajaan Mataram Hindu didirikan oleh ....
a. Syailendra d. Sanna
b. Sanjaya e. Balaputradewa
c. Panangkaran
Jawablah dengan jelas
1. Sebutkan teori-teori masuknya budaya India ke Indonesia beserta ahli yang mengemukakan
2. Jelaskan bahwa masuknya pengaruh Hindu Budha terkait dengan perdagangan yang berkembang pada masa itu!
3. Jelaskan bagaimana teori brahmana itu
4. Tunjukkan bukti-bukti bahwa teori brahmana memiliki penjelasan paling kuat mengenai masuknya Hindu Budha ke Indonesia
5. Mengapa Van Leur tidak sependapat dengan F.D.K Bosch mengenai teori masuknya Hindu Budha ke Indonesia
BAB 2
PERKEMBANGAN-PERKEMBANGAN KERAJAAN ISLAM DI INDONESIA
A Perkembangan Agama lslam di Arab
Daerah Arab sebagian besar merupakan padang pasir yang tandus, sehingga mempengaruhi sosial budaya masyarakatnya.
Masyarakat Arab mempunyai jiwa keras. Sistem sosial kemasyarakatan sebelum kedatangan lslam disebut sebagai zaman Jahiliyah (zaman kebodohan); sebab belum ada hukum yang pasti, anak wanita tidak ada harganya dan masih banyak yang menyembah berhala. Setelah berkembangnya agama lslam, bangsa Arab nnendapat penerangan dengan memiliki peradaban yang tinggi.
Agama lslam pertama kali disampaikan oieh Nabi Muhammad saw. Nabi Muhammad saw. dilahirkan pada tanggai 12 Rabiulawal Tahun Gajah (20 April 571 M). Ketika lahir beliau sudah yatim. Karena ketika masih dalam kandungan, ayahnya (Abdullah bin Abdul Muthalib) wafat. Hidup dalam masyarakat yang keras, beliau mampu menjaga diri dari pengaruh yang tidak baik. Bahkan karena akhlaknya yang mulia, beliau mendapat gelar "Al Amin.
Pada usia 25 tahun beliau menikah dengan Siti Khadijah. Setelah menikah beliau banyak rnelakukan tahanuts (bertafakur) di Gua Hiro. Pada usia 40 tahun bertepatan tanggal 17 Ramadhan beliau mendapat wahyu pertama kali; yakni Surat AlAlaq 1-5. Turunnya wahyu ini menandai bahwa Muhammad nnenjadi nabi. Setelah mendapatkan wahyu yang kedua, yakni Surat Al-Muddatstsir 1-7, Nabi Muhammad saw. mulai menyampaikan ajaran lslam kepada masyarakat Arab.
Seruan dakwah nabi mendapat tantangan dari orang-orang kafir Quraisy, karena ajarannya dianggap mernbahayakan eksistensi kepercayaan mereka. Oleh karena itu, orang-orang kafir Quraisy senantiasa menghalangi dan menentang seruan dakwah Nabi Muhammad saw dengan cara menghina, menyakiti, memboikot bahkan berusaha untuk membunuhnya.
Untuk mempertahankan lslam, Nabli Muhammad saw. berusaha untuk hijrah ke.Thoif, Flabsyi, dan Yatsrib. Dari hijrah tersebut, Yatsrib merupakan tempat yang memberikan peluang besar bagi pengembangan lslam. Pada tanggal 16 Juli 662 M Nabi Muhammad beserta kaumnya hijrah ke Yatsrib (Madinah). Hijrahnya Nabi dan kaumnya mendapatkan sambutan yang hangat oleh penduduk Yatsrib. Usaha-usaha yang dilakukan
Nabi Muhammad saw. setelah hijrah ke Yatsrib yakni:
1. Mendirikan masjid.
2. Mempersaudarakan kaum Anshar (penduduk Madinah) dengan kaum Muhajirin (orang-orang Mekah yang hijrah).
3. Mengadakan perjanjian damai dengan orang-orang Yahudi di Madinah.
4. Meletakkan dasar-dasar kemasyarakatan yang berdasarkan pada syariat lslam.
Sejalan dengan kemajuan umat lslam di Madinah, orang-orang kafir Quraisy merasa khawatir, maka mereka berusaha untuk memusuhi dan menghancurkan kekuatan Islam tersebut. Dalam rangka mempertahankan lslam dari rongrongan kaum kafir Quraisy, Nabi Muhammad saw terlibat peperangan antara lain: Perang Badar, Perang Uhud, Perang Khandaq, dan Ferang Tabuk.
Pada tanggal 12 Rabiulawal 632 M Nabi Muhammad saw. wafat dalam usia 63 tahun.
Khulafaur Rasyidin
Sepeninggal Nabi Muhammad saw. sudah tidak ada nabi lagi, tetapi tugas untuk memimpin urnat dan menyebarkan lslam belum berakhir. Oleh karena itu diangkat pemimpin guna melanjutkan perjuangan lslam. Setelah dilakukan musyawarah, maka berturut-turut terpilih sebagai pemimpin umat lslam yakni: Abu Bakar ash Shidiq, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib.
Keempat pemimpin ini disebut Khulafaur Rasyidin, artinya khalifah yang mendapat bimbingan (kebenaran).
Tindakan-tlnclakan yang berhasil diiakukan pada masa Khulafaur Rasyidin yakni:
1. Mengembalikan orang-orang Arab yang murtad dari lslam.
2. Memerangi nabi-nabi palsu.
3. Membukukan mushaf Al Qur'an.
4. Menentukan perhitungan tahun hijrah.
5. Meluaskan penyebaran agama lslam.
Akhir pemerintahan Khulafaur Rasyidin terjadi perebutan kekuasaan antara kelornpok Muawiyah dengan kelompok Ali bin AbiThalib. Namun akhirnya kekuasaan jatuh ke tangan Muawiyah.
Kekhalifahan Ummayah (661 - 750 M}
Kekhalifahan Ummayah didirikan oleh Muawiyah bin Abu Sofyan. Pusat pemerintahannya di Damaskus,(Syiria). Pada masa ini pengaruh lslam mencapai Eropa Barat (Andalusia).
Kekhalifahan Abhasiyah (750 - 1258 M)
Kekhafifahan Abbasiyah didirikan oleh Abdul Assafah setelah meruntuhkan kekhalifahan Ummayah. Kekhalifahan ini mencapai kebesaran pada masa Harun al Rasyid. Usaha-usaha yang menonjol dilakukan pada masa ini:
1. Wilayah yang luas meliputi barat sampai Spanyol dan ke timur sampai lran.
2. Banyak muncul ahli pikir; antara lain lbnu Rasyid, lbnu Kaldun, lbnu Sina, dan Umar Khayam.
B. Perkernbangan lslam di lndonesia
1. Keadaan sosial budaya masyarakat Indonesia
Sebelum kedatangan Islam, keadaan sosial masyarakat lndonesia bersifat heterogen. Hal ini ditunjukkan dengan adanya:
a. Masyarakat ada yang menganut agarna Hindu, Buddha, dan sebagian kepercayaan roh nenek moyang.
b. Masyarakat pantai lebih dinamis dan majemuk dibanding masyarakat pedalaman.
c. Sebagai sarana komunikasi, bahasa yang digunakan bermacam-macam. Akan tetapi, sebagai lingua franca masyarakat lndonesia menggunakan bahasa Melayu
2. Keadaan politik
Menjelang kedatangan lslam, pemerintahan di lndonesia dikuasai oleh kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu rnaupun Buddha, misalnya Sriwijaya dan Majapahit.
3. Masuknya agama lslam di lndonesia
Ada beberapa pendapat tentang waktu rnasuknya lslam ke ltrdonesia:
a. Abad ke-7 berdasarkan berita Cina.
b. Abad ke-11 herdasarkan makam Fatimah binti Maimun (Gresik)
c. Abad ke-13 berdasarkan makam Sultan Malik al Shaleh dan berita dari Marcopolo.
4. Pembawa dan penerima ajaran lslam
Berdasarkan sumber sejarah, para ahli berkesimpulan bahwa pembawa pengaruh lslam pertama kali di lndonesia yakni pedagang. Kemudian mereka disertai dengan mubalig. Sedangkan penerimanya yakni para adipati pesisir, para raja, dan para pedagang.
Secara garis besar saluran-saluran islamisasi dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a. Perdagangan.
b. Perkawinan, misalnya Rara Santang dengan Syarif Abdullah.
c. Pendidikan, misainya pondok pesantren.
d. Seni budaya, misalnya kaligrafi, wayang, sekaten, dan seni budaya.
e. Tasawuf.
6. Faktor-faktor yang mempernrudah penyebaran lslam di lndonesia
Berdasarkan bukti arkeologis, lslam datang di lndonesia pada abad ke-13. Namun, dalam waktu relatif singkat dapat berkembang cepat di masyarakat. Hal ini dikarenakan:
a. Syarat menganut agama lslam sangat mudah.
b. Upacara peribadatan dalam lslam sangat sederhana
c. Dalam ajaran lslam tidak mengenal sistem kasta.
d Agama lslarn menyebar ke lndonesia disesuaikan dengan adat dan tradisi lndonesia.
e. lslam yang berkembang di lndonesia terpengaruh ajaran tasawuf.
f. Faktor politik keruntuhan kerajaan yang bercorak Hindu.
7. Pengaruh kebudayaan lslam di Indonesia
a. Bidang sastra
1) Berkembangnya kitab Suluk yakni kitab yang membentangkan ajaran tasawuf, misalnya Suluk Sukarso dan Suluk Wujil.
2) Berkembangnya kitab primbon yakni kitab yang berisi kegaiban dan berisi ramalan serta penentuan hari baik dan buruk maupun pemberian makna kepada suatu kejadian.
b. Bidang pertunjukan
1) Wayang
2) Sekaten
3) Debus
c. Seni bangunan
1) menara
2) masjid
d. Bidang kemasyarakatan
Pada masa pengaruh Islam masyararakat terbagi menjadi :
1) Golongan raja dan keluarganYa
2) Golongan elite
3) Golongan non elite
4) Golongan hamba sahaya
C. Kerajaan-kerajaan lslam di lndonesia
1. Samodra Pasai
Kerajaan Samodra Pasai didirikan oleh Sultan Malik al Saleh. Untuk memperkuat kedudukannya, Sultan Malik al Saleh menikah dengan putri Ganggang Sari dan memperluas wilayah ke daerah pedalaman
Pada masa kejayaannya samodra Pasai mernpunyai peranan ganda yakni:
a. Sebagai pusat pengembangan agama lslam. Hal ini terbukti dengan kedatangan musafir dari Kesultanan Delhi yang bernama lbnu Batutah
b. Sebagai pusat perdagangan. Hal ini karena Samodra Pasai terletak di daerah yang strategis
Untuk melancarkan usaha perdagangannya, samodra Pasai menyiapkan bandar-bandar pelabuhan Yang berfungsi untuk:
a. Menambah perbekalan dalam pelayaran
b. Mengurus soal-soal Perkapalan
c. mengumpulkan barang-barang yang akan dikirim ke luar atau akan diantarkan ke daerah
lain.
Keadaan ini menarik pedagang-pedagang untuk datang ke Samodra Pasai. Sementara itu untuk mendapatkan penghasilan, baik berupa pajak atau upeti, maka Samodra Pasai melakukan pengawasan dalam perdagangan. Mata uang yang digunakan sebagai alat penukar adalah Dirham.Kerajaan Samodra pasai mengalami kemunduran karena terjadinya perebutan kekuasaan dan munculnya Keraiaan Majapahit.
2. Kerajaan Aceh
Kerajaan Aceh didirikan oleh Sultan Ali Mughayat Syah setelah berhasil melepaskan diri dari kekuasaan Kerajaan Pedir, Tata pemerintahan Aceh digolongkan menjadi dua, yakni:
a. Pemerintahan yang diperintah oleh golongan bangsawan yang bergelar Teuku
b. Pemerintahan yang dikuasai oleh kaum ulama yang bergelar Tengku
Aceh mencapai kebesaran pada masa pemerintahan Sultan lskandar Muda. Pada masa ini kerajaan Aceh tumbuh menjadi kerajaan besar dan berkuasa atas perdagangan lslam dan menjadi bandar transito yang dapat menghubungkan perdagangan lslam di dunia Barat. Penghasilan kerajaan didapat dari penarikan pajak dan cukai, di antaranya yakni wase tanah, adat peukan, Wase kuala, wase pinang, dan wase inteun. Dalam pergantian tahta di Aceh tidak membedakan antara kedudukan putra raja (laki-laki) dengan putri raja (wanita).
3. Kerajaan Demak
Kerajaan Demak didirikan oleh Raden Patah atau Pete Rodin Senin yang merupakan keturunan dari Brawijaya V (raja Majapahit). Pusat pemerintahannya di daerah Bintara. Letaknya yang strategis. Demak seolah-olah sebagai penghubung antara daerah penghasil rempah-rempah di lndonesia Timur dengan Malaka sebagai pasaran Demak di bagian barat.
Dengan berkembangnya Demak, maka Kerajaan Demak berkeinginan untuk menggantikan kedudukan Malaka sebagai pusat perdagangan nasional maupun internasional. Oleh karena itu, pada masa Dipati unus dikirimlah pasukan Demak untuk menyerang Malaka yang pada saat itu dikuasai oleh portugis. perekonomian Demak berkembang dalam dunia maritim dan didukung oleh penghasilan dalam bidang agraris.
Demak mencapai keberhasilan pada masa pemerintahan Sultan Trenggana. Pada masa ini wilayah Demak meliputi Jawa Barat, Jawa Tengah, dan sebagian Jawa Timur. Kehidupan masyarakat telah teratur dengan dasar hukum lslam walaupun masih tetap melaksanakan tradisi-tradisi lama. Pada kondisi demikian peran wali sanga sangat besar dalam menentukan kebijaksanaan raja, penyebaran lslam, maupun sebagai panutan masyarakat. Salah satu bukti peninggalan Kerajaan Dernak adalah Masjid Demak yang dibangun di bawah pimpinan Sunan Kalijaga.
Sepeninggal Sultan Trenggana, timbul perebutan kekuasaan di antara keluarga keraton yang melemahkan kerajaan. Akhirnya kericuhan ini dapat dimenangkan oleh Sultan Hadiwijaya dari Pajang. Pusat pernerintahan akhirnya dipindahkan ke pajang.
4. Kerajaan Banten
Kerajaan Banten berada di ujung barat Pulau Jawa. Daerah ini dapaf diislamkan oleh Fatahillah (panglima perang dari Demak). Setelah Fatahillah menetap di Cirebon, daerah Banten diserahkan kepada putranya yang benama Hasanuddin. Ketika Demak mengalami kericuhan, Banten melepaskan dari Demak dan Hasanuddin dianggap sebagai peletak dasar Kerajaan Banten.
Faktor-faktor pendukung berkembangnya Banten sebagai pusat kerajaan dan pusat perdagangan antara lain:
a. Letaknya strategis dan pelabuhannya terlindung oleh Pulau Panjang.
b. Memiliki bahan ekspor penting, yakni lada.
c. Jatuhnya Malaka ke tangan Portugis.
Banten mencapai kebesaran pada masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa. Pada masa pemerintahannya banyak pedagang asing dan membentuk perkampungan di Banten sesuai dengan daerah asal mereka. Misalnya: Pekojan, Pecinan, Kampung Melayu. Di samping itu, terdapat pula perkampungan yang berdasarkan keadaan nnasyarakat, misalnya: kampung Pande, kampung Pajunan, kampung Kauman.
Kemajuan Banten juga ditandai dengan adanya perluasan wilayah yang berhasil menguasai
Kerajaan Pajajaran. Masyarakat Pajajaran yang tidak mau taat kepada Banten banyak yang
melarikan diri ke daerah pedalaman dan disebut bangsa Badui. Mereka mengikuti kepercayaan Pasundan Kawitan.
Dalam bidang kebudayaan telah dihasilkan bangunan masjid agung dan istana kerajaan oleh Jan Lucas Cardeel.
Kernunduran Kerajaan Banten terjadi karena pertikaian Sultan Ageng Tirtayasa dengan Sultan Haji yang dibantu Belanda. Akibat pertikaian ini, Sultan Ageng Tirtayasa ditangkap dan ditawan.
5. Kerajaan Mataram lslam
Kerajaan Mataram lslam didirikan oleh Sutawilaya (Panembahan Senopati) setelah rnenerima kekuasaan dari Pangeran Benowo (Putra Sultan Hiadiwijaya) dari Pajang. Untuk membenahi kerajaan, Panembahan Senopati mulai melancarkan perluasan ke daerah timur dan daerah pesisir.
Mataram mencapai kebesaran pada masa pemerintahan Sultan Agung Hanyokrokusumo. Masa pemerintahannya dibagi menjadi dua periode, yakni:
a. Masa penyatuan negara, yang dilakukan dengan mengadakan ekspansi ke barat dan timur.
b. Masa pembangunan negara.
Usaha yang dilakukan pada masa ini antara lain:
1) Mempertahankan Mataram sebagai negara maritim.
2) Mempertahankan Mataram sebagai negara agraris.
3) Menciptakan sistem feodal
4) Memunculkan kebudayaan kejawen yang merupakan akulturasi kebudiayaan asli, Hindu, Buddha, dan lslam.
5) Diberlakukannya tarikh lslam yang berdasarkan peredaran bulan.
6) Diterbitkannya kitab sastra dan filsafat antara lain: Sastra Geneding, Nitisastra, dan Asrabrata.
Tata pemerintahan Mataram dibagi dalam beberapa wilayah, misalnya wilayah Kutanegara, Negara Agung, dan Mancanegara. Dalam melaksanakan pemerintahannya, raja dibantu pejabat-pejabat, antara lain: patih, Wedana, dan Tumenggung. Untuk mengetahui kesetiaan para bawahan harus menghadap raja, setiap hari tertentu diadakan upacara, para bawahan harus menghadap kepada raja (seba).
Setelah Sultan Agung wafat (1645), Mataram mengalami kemunduran. Hai ini disebabkan oleh pemberontakan dan perang saudara dalam rangka perebutan kekuasaan. Pemberontakan yang terjadi antara lain: pemberontakan Trunoioyo, pemberontakan Pangeran Kajoran, dan pemberontakan pacinan. Puncaknya yakni perlawanan yang ditimbulkan dari Raden Mas Said dan pangeran Mangkubumi.
Akibat perlawanan ini, maka berdasarkan Perjanjian Giyanti, Kerajaan Mataram dibagi menjadi dua, yakni Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta.
Kemudian pada tahun 1757 diadakan Perjanjian Salatiga yang berisi bahwa Raden Mas Said mendapatkan sebagian daerah Surakarta yang kemudian terkenal dengan nama Mangkunegaran yaitu Kasultanan
Akhirnya kerajaan Mataram dibagi menjadi kerajaan-kerajaan kecil, yaitu Kasultanan Yogyakarta, Pakualaman, Kasunanan Surakarta, dan Mangkunegaran.
6. Kerajaan Goa dan Tallo
Dua kerajaan ini terletak di daerah Sulawesi Selatan. Karena dekatnya hubungan dua kerajaan itu disatukan menjadi Kerajaan Makassar. Penguasa Gowa meniadi raja dan bergelar Sultan Alaudin, sedangkan penguasa Tallo menjabat sebagai mengkubumi dan bergelar Sultan Abdullah.
Kerajaan Makasar mencapai puncak kebesaran pada masa pemerintahan Sultan Hasanuddin. pada masa pemerintahannya, Makasar banyak didatangi pedagang dari berbagai negara. Untuk mengatur perniagaan itu, maka disusunlah undang-undang perniagaan yang disebut Aje' Attopeloping Bicarana Paballu'e dan naskah Lontar Amanna Gappa.
Dari sejarah Gowa dapat diketahui jabatan-jabatan di Kerajaan Gowa; antara lain:
a. Bate Salapanga: dewan pembantu raja.
b. Paccalaya: pemimpin yang mengawasi dewan.
c. Anrong Guru Lampona Tumahaiana: panglima pemimpin tentara
d. Tumai Lalang Matowa: pegawai tinggi yang menyampaikan perintah raja kepada Bate Salapanga.
e. Opu Bali Rante: bendahara kerajaan
Letak Makasar yang strategis dan banyak menghasilkan keuntungan dalam perdagangan, mendorong Belanda untuk menguasai daerah itu. Hal ini ditentang oleh Sultan Hasanuddin, sehingga terjadilah pertempuran antara kedua belah pihak. Namun karena kalah dalam persenjataan dan pengkhianatan Flaja Bone (Aru Palaka), maka Makassar mengalami kekalahan dan terpaksa menandatangani Perjanjian Bongaya (1667) yang berisi:
a. VOC memperoleh hak monopoli dagang di Makassar
b. Belanda dapat mendirikan benteng di Makassar
c. Makassar harus melepaskan daerah-daerah kekuasaannya.
d. Aru Palaka diakui sebagai Raja Bone.
7. Kerajaan Ternate dan Tidore
Proses lslamisasi di Maluku rnengakibatkan raja-raja Maluku menganut ajaran lslam. Raja Maluku yang benar-benar rnenganut agama lslam adalah Zainal Abidin. Daerah Maluku yang kaya rernpah-rernpah menarik pedagang-pedagang asing untuk datang ke Maluku. Permintaan rempah-rempah yang semakin meningkat, mendorong orang-orang Maluku untuk membentuk persekutuan-persekutuan daerah untuk menguasai perdagangan, antara lain Uli Lima yang dipimpin Ternate dan Uli Siwa yang dipimpin Tidore.
Kedatangan Portugis yang ingin memonopoli perdagangan menimbulkan perlawanan rakyat Maluku. Ketika dipimpin Sultan Baabullah, Maluku berhasil rnengusir Portugis. Sementara itu, di Tidore terjadi intervensi Belanda yang ingin mernonopoli perdagangan di Maluku. Hal ini menimbulkan perlawanan rakyat Maluku, misalnya yang dipimpin Sultan Nuku.
Pilihlah jawaban yang benar!
1. Masyarakat Arab sebelum kedatangan Islam pada umumnya mempunyai jiwa yang keras sebab ....
d. tidak ada kesenian yang membentuk jiwa masyarakat
e. tidak ada jalinan kerjasama antar warga
f. kondisi geografis yang tandus dan gersang
g. sering mendapat serangan dari daerah lain
h. masih rendahnya nilai sosialitas warga
2. Tahun kelahiran Nabi Muhammad SAW dikatakan tahun gajah sebab ....
a. pada masa itu gajah berperan penting sebagai sarana transportasi
b. banyak bangsa Arab yang beternak gajah
c. gajah dijadikan binatang suci bagi bangsa Arab
d. pada saat itu ada serangan pasukan gajah yang merobohkan Ka’bah
e. gajah sebagai lambang kekuatan bagi pemuka Arab
3. Nabi Muhammad pertama kali mendapat wahyu kenabian di ....
a. Gua Tsur d. Thaif
b. Jabal Rahman e. Jabal Uhud
c. Gua Hira
4. Tokoh Islam yang memberikan gagasan pembuatan parit untuk mempertahankan keberadaan Islam di Madinah dari serangan kaum Quarisy yakni ….
a. Umar bin Kattab
b. Ali bin Abu Thalib
c. Salman al Farisi
d. Zaid bin Haritsah
e. Khalid bin Walid
5. Kelompok Islam yang meyakini hanya keturunan Ali bi Abu Thalib yang berhak menduduki khalifah yakni ....
a. Syi’ah d. Ahmadiyah
b. Khawarij e. Mu’tazilah
c. Jabariyah
6. Pusat kekalifahan Abbasiyah berada di ....
a. Kufah d. Madinah
b. Damascus e. Bagdad
c. Kairo
7. Keadaan politik di daerah Sumatra menjelang kedatangan Islam yakni ....
a. masih banyak yang berkepercayaan animisme
b. masyarakat dikepalai kepala suku
c. berkembang pesatnya kerajaan Sriwijaya
d. terjadi konflik antara anggota keluarga di Melayu
e. Sumatra di bawah kekaisaran Cina
8. Bukti arkeologis yang menunjukkan bahwa pengaruh Islam masuk ke Indonesia pada abad ke 19 yakni ....
a. Berita Dinasti Ming
b. Maporan Marcopolo
c. Laporan Ibnu Batutah
d. Makan Fatimah binti Maimun
e. Makan Sultan Malik Al Saleh
9. Mubaliq Islam yang mempunyai peranan dalam proses Islamisasi di Sulawesi Selatan yakni ....
a. Dato’ri Bandang dan Dato’ Sulaimana
b. Dato’ri Bandang dan Tuan Tunggang Parangan
c. Dato’ Sulaimana dan Tunggang Parangan
d. Sunan Gunung Giri dan Zainal Abidin
e. P. Suryanullah dan Pangeran Hidayat
10. Wali Songo yang menggunakan Media pertunjukan wayang yang menyebarkan agama Islam di daerah Jawa yakni ....
a. Sunan Kalijogo d. Sunan Muria
b. Sunan Bonang e. Sunan Gunung Jati
c. Sunan Drajad
11. Karya sastra pada awal perkembangan Islam di Indonesia bersifat panteistis yang artinya ....
a. untuk memuja para penguasa
b. menggambarkan bahwa manusia dapat bersatu dengan Tuhan
c. menggambarkan kesederhanaan para penguasa kerajaan
d. sebagai sarana untuk mengatur kehidupan masyarakat
e. berisi ajaran untuk senantiasa dekat dengan Tuhan
12. Yang termasuk kadang haji dalam stratifikasi masyarakat Indonesia pada masa pengaruh Islam yakni ....
a. keluarga raja
b. pegawai kerajaan
c. pejabat keagamaan
d. pemimpin masyarakat
e. penguasa yang berhasil
13. Kitab sastra pada masa pengaruh Islam yang berisi ajaran-ajaran filsafat yang terbit pada masa Kerajaan Mataram yakni ....
a. Upanisyad d. Surya Alam
b. Bhagawadgita e. Upadesa
c. Sastra Gending
14. Tindakan yang dilakukan Sultan Malik Al saleh untuk menguasai perdagangan di wilayah Aceh Timur yakni ....
a. memperkuat armada angkatan laut
b. membangun benteng di pantai timur Aceh
c. menjalin kerjasama dengan Melayu
d. monopoli perdagangan lada dan pala
e. menikah dengan putri Ganggang Sari
15. Aceh mendapat sebutan Serambi Mekah sebab ....
a. Masjid di Aceh sama dengan masjid di Mekah
b. Orang Aceh telah banyak orang yang menunaikan ibadah haji
c. Aceh sebagai negara Islam dan pusat pengembangan Islam di Asia Tenggara
d. Kehidupan masyarakat Aceh persis dengan kehidupan bangsa Arab
e. Secara geografis daerah Aceh segaris dengan Mekah
16. Karena keberaniannya menentang Portugis di Malaka maka Pati Unus mendapat sebutan ....
a. Singa Pantai Utara Jawa
b. Pangeran Sabrang Lor
c. Ayam Jantan dari Timur
d. Garuda Pulau Jawa
e. Ayam Kelantan
17. Faktor yang menyebabkan Pangeran Benowo menyerahkan kekuasaan kepada Panembahan Senopati adalah ....
a. Untuk menciptakan Pajang lebih kondusif
b. Pangeran Benowo ingin menjadi pertapa
c. Sering terjadi pergolakan antar keluarga
d. Panembahan Senopati lebih berpengaruh di Pajang
e. Kerajaan-kerajaan di Jawa Timur melepaskan dari Pajang
18. Cirebon berubah menjadi kerajaan setelah diperintah oleh ....
a. Fatahillah d. Maulana Muhammad
b. Hasanuddin e. Pangeran Purbaya
c. Pangeran Wijayakrama
19. Secara ekonomis kerajaan Banten dapat berkembang dengan pesat karena ....
a. letaknya yang sangat strategis
b. runtuhnya kerajaan Majapahit
c. banyak menghasilkan lada
d. jatuhnya Malaka ke tangan Portugis
e. mendapat kunjungan dari negara asing
20. Kerajaan Makassar didirikan oleh ....
a. Sultan Hasanuddin d. Sultan Alaudin
b. Sultan Zainal Abidin e. Sultan Ali Mughayat Syah
c. Sultan Tamjidillah
21. Persekutuan 9 daerah dalam perdagangan di Maluku yang dipimpin Tidore dinamakan ....
a. Uji Lima d. Cabila
b. Uji Siwa e. Adat Mapaus
c. Mabolong
Jelaskan
1. Sebutkan tokoh-tokoh Arab yang pernah mengasuh Nabi Muhammad!
2. Jelaskan keadaan politik Indonesia menjelang kedatangan Islam
3. Jelaskan pembawa ajaran Islam ke Indonesia
4. Jelaskan saluran-saluran Islamisasi di Indonesia
5. Jelaskan pengaruh perpindahan pusat pemerintahan dari Demak ke Pajang
6. Jelaskan peranan Kerajaan Samudra Pasai pada masa kejayaannya
Bab 3
PERKEMBANGAN MASYARAKAT INDONESIA DI AWAL PENJAJAHAN BANGSA BARAT
A. Latar Belakang Kedatangan Bangsa Barat di lndonesia
1. Kebutuhan bangsa Barat untuk mendapatkan rempah-rempah.
2. Penjelajahan samudra oleh bangsa Portugis dan Spanyol yang menemukan jalur pelayaran ke dunia Timur.
3. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berhasil menemukan teori Heliosentris, pengembangan teknik pembuatan kapal dan penernuan kompas.
4. Jatuhnya Konstantinopei ke tangan Bangsa Turki.
B. Kedatangan Bangsa Barat di lndonesia
1. Portugis dan Spanyol di Maluku
Setelah diadakan perjanjian Tordesilas, maka Portugis mulai melakukan pelayaran ke Timur. Dipelopori oleh Bertolomeus Diaz dan kemudian Vasco de Gamma. Bangsa Portugis menyusuri Pantai Barat Afrika, yang akhirnya menemukan lndia. Pada tahun 1509 D' Albuquerque diangkat menjadi gubernur untuk daerah-daerah Portugis di seberang lautan, dengan tujuan membangun suatu negeri jajahan yang akan dipertahankan dengan kekuatan angkatan laut.
Tahun 1512 rombongan bangsa Portugis sampai di Maluku dan diterima oleh penguasa Ternate. Sernentara itu, Spanyol yang berlayar lewat jalur Barat pada tahun 1552 sampai di Maluku dan diterima oleh Sultan Tidore. Diantara kedua bangsa itu terjadi perselisihan (di Maluku) yang diakhiri dengan perjanjian Saragosa pada tahun 1529. Berdasarkan perjanjian itu, Spanyol harus meninggalkan Maluku.
2. Kedatangan bangsa Belanda di lndonesia
Larangan terhadap bangsa Belanda mengambil rempah-rempah di Lisabon, mendorong bangsa tersebut datang sendiri ke lndonesia. Pelayaran pertama dipimpin oleh Cornelis de Houtman dan Pieter Keyzer. Pada tahun 1596 rnereka sampai di Banten, tetapi belum mendapatkan keuntungan. Pelayaran kedua dipirnpin Van Neck dan Warwijk (1598) dengan membawa keuntungan yang besar. Keberhasilan ini memacu perusahaan-perusahaan Belanda untuk melakukan pelayaran ke lndonesia. Untuk menghindari terjadinya persaingan di antara mereka, atas anjuran Johan Olden Barneveld dibentuklah VOC (1602) dengan tujuan sebagai berikut.
a. Menghindari persaingan antar pedagang Belanda.
b. Mernperkuat diri menghadapi persaingan dengan pedagang asing yang lain.
c. Monopoli perdagangan untuk mendapatkan keuntungan yang besar.
d. Membantu pemerintah Belanda yang sedang perang menghadapi Spanyol.
Untuk menangani masalah VOC, maka diangkatlah Gubernurienderal VOC dan mernbangun pusat kekuasaan VOC di Indonesia. Untuk beberapa lama VOC mendatangkan keuntungan yang besar bagi Belanda, tetapi pada akhir abad ke-18 sering mengalami kemunduran dan pada tanggal 31 Desernber 1799 VOC dibubarkan.
$ebab-sebab kemundurran VOC antara lain:
a. Korupsi menajalela.
b. Banyak saingan yang harus dihadapi VOC.
c. Para pemegang saham terus rnendapat deviden walaupun VOC rugi.
d. VOC banyak mengeluarkan dana untuk peperangan.
Setelah VOC bubar, Indonesia dikuasai oleh kolonial Belanda. Sejalan dengan perubahan kekuasaan di lndonesia, terjadi pula di negeri Belanda. Untuk mengelola wilayah lndonesia, maka diangkatiah Daendels sebagai Gubernur Jenderal. Tugas yang diberikan kepadanya yakni sebagai berikut.
a. Mernpertahankan Pulau Jawa dari serangan lnggris.
b. Mengatur pemerintahan di lndonesia termasuk membereskan keuangan.
Untuk menjalankan tugas tersebut, Deandels mengarnbil langkah-langkah antara lain:
a. Bidang politik pemerintah
1) Membagi pulau Jawa menjadi I daerah prefectur.
2) Mernbenluk pengadilan keliling
3) Membentuk sekretariat negara.
b. Bidang ekonorni
1) Mengeluarkan uang Kertas
2) Mengadakan penyerahan wajib (upeti).
3) Mengadakarr Prianger $telsel.
c. Bidang pertahanan
1) menambah jurnlah prajurit.
2) membangun benteng-benteng baru.
3) membangun jalan dari Anyer sannpai Panarukan. ,
d. Bidangsosial
1) Rakyat dipaksa kerja rodi.
2) Menghapus upacara penghorrnatan residen kepada sunan atau sultan
Tindakan yang dilakukan Daendels tersebut tidak berhasil dalam bidang pertahanan. Hal itu terbukti pada tahun 1811 Inggris dapat menguasai Pulau Jawa, berdasarkan Kapitulasi Tuntang.
3. Penjajahan lnggris di Indonesia
Untuk mernerintah di lndonesia, lnggris mengirimkan Stamford Raffles sebagai Gubernur Jenderal di lndonesia. Untuk menjalankan tugas-tugas itu, Raffles rnengambil langkah-langkah sebagai berikut.
a. Bidang pemerintahan
1 ) Membagr Pulau Jawa menjadi 18 keresidenan.
2) Bupati dijadikan sebagai pegawai negeri.
3) Mengurangi kekuasaan raja.
b. Bidang ekonomi
1) Perdagangan bebas.
2) Monopoli gararn.
3. Landrente (sewa tanah).
4) Menerapkan sistem pajak.
c. Bidang sosial
1) Mengurangi perbudakan.
2) Mengurangi pengaruh penguasa tradisional.
Perubahan politik di Eropa akibat perang koalisi antara lnggris dengan Belanda menyebabkan terjadinya Canventian of London (1814), yang isinya penyerahan kembali kekuasaan Hindia Belanda dari Inggris ke pemerintah Belanda
4. Sistem Tanam Paksa (1816-1870)
a. Latar belakang tanam paksa
1) Utang yang ditanggung Belanda cukup berat.
2) Kas Belanda kosong.
3) Pemasukan uang dari penanaman kopi tidak banyak.
4) Perang menguras biaya terlalu besar.
b. Dasar pelaksanaan tanam paksa
Untuk mengatur pelaksanaan tanam paksa di lndonesia, maka dikeluarkan Lernbaran Negara No.22 tahun 1834. Namun, dalam pelaksanaannya banyak terjadi penyelewengan yang disebabkan banyaknya penguasa pribumi yang mengejar tingginya cultuur procent.
c. Akibat tanam paksa
Bagi pemerintah Belanda, tanam paksa mendatangkan keuntungan yang sangat besar, tetapi bagi rakyat lndonesia mendatangkan kerugian yang sangat besar. Kerugian tersebut antara lain kelaparan dan kemiskinan terjadi di mana-mana, timbulnya berrnacam-macam penyakit, dan rakyat tidak rnampu membayar pajak. Keadaan ini mengilhami kaum sosialis untuk menuntut diadakannya perubahan politik di daerah jajahan.
5. Politik Liberal
Kemenangan partai Liberal di negeri Betanda mempengaruhi politik ditanah jajahan. Mereka menuntut agar perekonomian di daerah jajahan diserahkan kepada pihak swasta. Untuk menunjang pelaksanaan politik liberal, dikeluarkanlah peraturan-peraturan berikut.
a. De Wet op de lndische Staatsinrichting.
b. lndische Comtabiliteit Wet.
c. Agrarische Wet.
d. Suiker Wet
Pelaksanaan politik ini mendatangkan keuntungan pihak Belanda, sedangkan rakyat lndonesia tetap menderita.
6. Politik Etis
Politik etis didasarkan pada kesusilaan berupa balas budi kepada lndonesia yang telah banyak mernbantu negeri Belanda dalam mengatasi keuangan dan pembangunan ekonomi.
Tokoh-tokohnya :
a. Nieuwenhuis yang menuntut agar batis saldo yang diperlukan Belanda dari lndonesia dikembalikan.
b. Van Deventer menulis Eere Schuld (Utang Budi). la juga mengajukan saran agar di Indonesia diterapkan irigasi, emigrasi, dan edukasi.
C. Perkembangan Masyarakat lndonesia di bawah Penjajahan Bangsa Barat
1. Perkembangan politik
Sebelum kedatangan bangsa Belanda, bangsa lndonesia diperintah raja-raja dengan sistem pemerintahan kerajaan. Sebagian lagi masih dipimpin kepala-kepala suku. Kedatangan bangsa Belanda di lndonesia membawa perubahan dalam politik pemerintahan. Pada rnulanya mereka datang untuk berdagang tetapi setelah mengetahui potensi alarn lndonesia, mereka terdorong untuk menguasai lndonesia.
Penguasaan wilayah indonesia pertama kali dilakukan oleh VOC. Karena merupakan kongsi dagang, maka secara operasional penguasaan di lndonesia dilakukan atas pernilik modal yang pada umurnnya para bangsawan yang bersifat konservatif. Mereka mernanfaatkan penguasa tradisional untuk menguras sumber daya alam lndonesia. Tindakan yang dilakukan antara lain: monopoli, ekstirpasi, contingenten, dan verplicte leverante.
Pada abad ke-19 terjadi perubahan politik di negeri Belanda. Kemenangan partai liberal mempengaruhi politik di lndonesia. Golongan liberal meminta agar kepentingan kolonial Belanda di lndonesia ditujukan kepada kebebasan dan kesejahteraan penduduk.
2. Perkembangan ekonomi masyarakat lndonesia
Berbagai politik yang diterapkan pihak penjajah di lndonesia mengakibatkan kondisi ekonomi masyarakat lndonesia tetap rendah. Sebab sebagai masyarakat jajahan mereka hanya sebagai tempat pemerasan dari pemerintahan kolonial maupun para pengusaha swasta asing. Mereka hanya bekerja sebagai buruh dengan gaji yarrg relatif rendah, sehingga kehidupan rakyat masih dalam taraf yang rendah.
Perkembangan ekonomi koionial Belanda membawa pengaruh dalam kegiatan perekonomian rakyat lnoonesia.
a. Perdagangan
Sistem monopoli yang diterapkan Belanda di lndonesia membelenggu sistem usaha dari rakyat lndonesia. Oleh karena itu, perdagangan tetap dikuasai oleh kaum kolonial dan para pengusaha swasta.
b. Pertanian
Rakyat lndonesia mempunyai kemampuan untuk bertani secara baik, tetapi sejak Belanda menguasai lndonesia hasil pertanian banyak yang dieksploitasi oleh Beianda.
c. lndustri dan infrastruktur
Sejak swasta diberi kesempatan untuk mengembangkan ekonominya, maka banyak pengusaha yang mengembangkan usahanya dalam bidang industri. Sementara itu, untuk mengembangkan industrinya, pemerintah kolonial membangun jalan-jalan dan jembatan guna memperlancar sarana transportasi.
3. Pertumbuhan dan mobilitas penduduk pada awal abad ke-19 dan awal abad ke-20
Pada masa kolonial Belanda terjadi mobilitas penduduk, yakni gerakan masyarakat dari satu daerah ke daerah lain. Hal ini disebabkan semakin banyaknya perusahaan swasta yang rnembuka usaha persekutuan di luar Jawa. Sementara itu, untuk memenuhi tenaga kerja para pengusaha harus mendatangkan tenaga kerja dari Jawa. Mereka bekerja sebagai kuli kontrak. Akibatnya banyak orang Jawa yang ke luar Jawa.
Di samping itu, kebijakan politik kolonial yang mengarah pada liberalisasi rnembawa perubahan kepada pola pikir masyarakat. Banyaknya usaha perkebunan, orang-orang lndonesia beralih menjadi buruh di perkebunan. Mereka meninggalkan pertanian beralih ke tenaga upahan, sehingga mulai terbentuk golongan buruh di lingkungan penduduk lndonesia.
Dalam masyarakat terjadi penggolongan sosial yang terdiri dari:
a. Golongan Beianda (Eropa).
b. Golongan Timur Asing.
c. Golongan Pribumi.
Sementara itu, pelapisan sosial yang'terjadi di lndonesia sebelum kedatangan bangsa Belanda masih tetap berlangsung. Keempat golongan sosial yang ada terdiri dari:
a. Golongan raja dan keluarganya.
b. Golongan elite.
c. Golongan nonelite.
d. Golongan harnba sahaya
Sistem sosial yang diierapkan pihak penjajah di lndonesia melahirkan peiapisan sosial yakni:
a. Masyarakat golongan penja.iah dan golongan terjajah.
b. Masyarakat golongan majikan dan golongan Barat.
Perlakuan pihak penjajah di lndonesia membawa akibat-akibat bagi rakyat lndonesia, di antaranya:
a. Sistem tanam paksa mengakibatkan penurunan jumlah penduduk di lndonesia yang cukup banyak, di samping terjadi perubahan konstruksi tanah di lndonesia, dari tanah pertanian menjadi tanah perkebunan.
b. Pada masa sistem libenal para pengusaha swasta rnembuka usaha perkebunatr di luar Jawa. Banyak orang yang bekerja sebagai buruh perkebunan. Di samping itu, di perkebunan itu banyak didatangi para pedagang. Oleh karena itu, pusat-pusat perkebunan kemudian berubah sebagai pusat perkembangan perekonomian penduduk.
4. Perkembangan pendidikan
Awal kekuasaan kotnial Belanda di lndonesia tidak memperhatikan pendidikan terhadap
kaum priburmi. Pendidikan rakyat dilaksanakan oleh rakyat lndonesia sendiri dengan sistem pendidikan tradisional, misalnya di pondok pesantren atau di padepokan
Kolonial Belanda baru memperhatikan pendidikan rakyat setelah adanya tuntutan dari kaum liberal dan wilayah kekuasan Belanda semakin luas. Hal ini didasarkan pada :
a. Kaum liberal berpendapat bahwa kejayaan negeri Belanda merupakan hasil keringat rakyat lndonesia. Oleh karena itu, pemerintah Belanda mempunyai kewajiban untuk lebih memperhatikan kehidupan bangsa lndonesia.
b. Wilayah yang luas membutuhkan tenaga terdidik untuk dijadikan tenaga administrasi tingkat bawah. Lembaga pendidikan yang didirikah oleh Belanda antara lain:
1) HIS
2) HBS.
3) Sekolah Rakyat.
4) Rectschool.
5) Technic High School.
Pilihlah salah satu jawaban yang benar!
1. Faktor yang mendorong orang-orang Eropa datang ke Indonesia adalah ....
d. menyebarkan kebudayaan Eropa
e. menyebarkan agama nasrani
f. mencari rempah-rempah
g. membuktikan teori heliosentris
h. membangun kekuasaan di daerah lain
2. Bangsa Eropa pertama kali datang ke Indonesia adalah ....
a. Portugis d. Inggris
b. Spanyol e. Perancis
c. Belanda
3. Latar belakang Kesultanan Ternate mau menerima Portugis ....
a. karena Portugis mau membeli harga lada yang tinggi
b. agar mendapat bantuan dalam menghadapi Tidore
c. Portugis membawa hadiah yang banyak bagi Raja
d. Portugis mau mendirikan benteng
e. Portugis membawa kebudayaan Eropa
4. Daerah di Indonesia yang pertama kali didatangi Spanyol adalah ….
a. Ternate d. Aceh
b. Tidore e. Banten
c. Ambon
5. Markas VOC di Indonesia pertama kali ….
a. Batavia d. Bandung
b. Ambon e. Ternate
c. Banten
6. Latar belakang didirikan VOC di Indonesia adalah ….
a. Semakin banyak para pedagang Belanda yang datang ke Indonesia
b. Semakin banyak tantangan dari para pejuang Indonesia
c. Terjadinya perang anatara bangsa Spanyol dan bangsa Belanda
d. Untuk meningkatkan pertahanan bangsa Belanda
e. Kondisi ekonomi negeri Belanda yang semakin kritis
7. Tindakan pemerintah kolonial Belanda menebangi tanaman rempah-rempah milik rakyat Indonesia guna mempertahankan harga dan menghindari adanya penyelundupan dinamakan ....
a. pelayaran hongi d. poenale sanksi
b. contongenten e. hak ekstirpasi
c. verplicte leverantie
8. Tindakan yang dilakukan Daendels dalam bidang ekonomi namun dianggap keliru oleh pemerintah Belanda yakni ....
a. membuat uang kertas
b. menjual tanah pihak swasta
c. monopoli perdagangan lada
d. mengadakan perjanjian dengan raja-raja jawa
e. menerapkan kerja rodi
9. Tindakan yang dilakukan Rafles dalam bidang politik pemerintahan ketika berkuasa di Indonesia ....
a. bupati dijadikan pegawai negeri
b. mengurangi perbudakan
c. mengurangi pengaruh penguasa tradisional
d. mengadaka kerja sama dengan raja-raja daerah
e. membangun lembaga-lembaga pengetahuan
10. Jasa Rafles dalam pengembangan ilmu pengetahuan ketika berkuasa di Indonesia adalah ....
a. berhasil menyusun buku History of Java
b. membangun sekolah di pedesaan
c. merumuskan sekolah berjenjang
d. mendirikan lembaga penelitian bahasa dan budaya
e. menerapkan liberalisasi pendidikan di Indonesia
11. Peraturan yang mengatur pelaksaan cultuurstelsel di Indonesia yakni ....
a. Undang-undang No 1 Tahun 1930
b. Lembaga Negara No 22 Tahun 1934
c. Lembaga Negara No 34 Tahun 1930
d. Keputusa Gubernur Jenderal No 5 Tahun 1934
e. Keputusan Menteri Jajahan No 9 Tahun 1930
12. Buku karangan Multatuli yang menggambarkan kesengsaraan rakyat Banten Selatan akibat pelaksanaan cultuurstelsel adalah ….
a. Eere Schuld d. The Letter from Nederland
b. Oliver Twist e. Uncle Tom’s Cabin
c. Max Havelar
13. Kebijakan pemerintah Belanda ketika menerapkan liberalisasi di Indonesia adalah ....
a. memberikan kesempatan pada Bupati untuk menguasai ekonomi rakyat
b. memberiklan kesempatan pada penguasa swasta menanamkan modalnya di Indonesia
c. pemusatan ekonomi rakyat pada tanaman ekspor
d. rakyat Indonesia dibebani berbagai macam pajak untuk menggantikan penyerahan wajib
e. pembangunan saran transportasi untuk meningkatkan produktivitas
14. Trias Politika yang dikemukakan Van Deventer berisi ....
a. edukasi, transportasi, irigasi
b. edukasi, emigrasi, irigasi
c. demokrasi, transportasi, emigrasi
d. nasionalisasi, semokrasi sosialisasi
e. liberalisme, nasionalisme, edukasi
15. Wujud pelaksanaan politik etis yang diterapkan Belanda di Indonesia adalah ....
a. pendirian lembaga-lembaga pendidikan
b. kebebasan pendirian organisasi pergerakan
c. pemberian izin kepada pengusaha-pengusaha untuk menanamkan modal
d. pemberian kekuasaan pada raja untuk mengembangkan ekonomi daerah
e. pemerintah Belanda mengangkat orang-orang Indonesia bekerja di pemerintah
Jelaskan dengan tepat!
1. Jelaskan latar belakang kedatangan orang-orang Eropa ke Indonesia
2. Jelaskan tujuan dibentuknya VOC
3. Sebutkan hak-hak istimewa yang diberikan pemerintah Belanda kepada VOC
4. Jelaskan latar belakang kemunduran dan keruntuhan VOC
5. Jelaskan tugas utama Gubernur Jenderal Daendels
6. Jelaskan akibat tanam paksa bagi rakyat Indonesia
7. Jelaskan latar belakang pelaksanaan politik etis di Indonesia
BAB 4
PERKEMBANGAN MASYARAKAT INDONESIA PADA PASA PENDUDUKAN JEPANG
A. Masuknya Jepang ke lndonesia
Setelah berhasil menguasai Cina (1937) dan Vletnam (1940), secara tiba-tiba Jepang menyerang Pearl Harbour pada tanggal 31 Desernber 1941 yang merupakan pangkalan rniliter Amerika Serikat di Samudra Pasifik, untuk mernperlancar pendudukan atas lndonesia.
Untuk menghadapi agresi dan ofensi Jepang, pihak $ekutu membentuk pasukan gabungan yang disebut ABDACOM (lnggris, Amerika, Belanda, dan Australia) yang dipimpin oleh Letjen J. Ter Poorten. Sementara itu, perjalanan Jepang nnasuk ke lndonesia diawali dengan penguasaan atas Tarakan, Balikpapan, Pontianak, Banjarrnasin, dan Palembang
Untuk menguasai Pulau Jawa yang merupakan pusat pemerintahan Belanda di lndonesia, Jepang mendaratkan pasukannya di tiga tempat; yakni Teluk Banten, Eretan (lndramayu), dan Kragan (Jawa Tengah). Dari tiga tempat itu Jepang rnelancarkan serangannya terhadap pasukan Belanda yang ada di pulau Jawa. Dengan serangan yang terpadu dan dalam waktu yang relatif singkat, akhirnya pada tanggal 9 Maret 1942 Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang di Kalijati.
B. Sistem Pemerintahan Jepang di lndonesia
Pemerintahan Jepang atas wilayah lndonesia secara resrni dipegang oleh pemerintahan militer. Berdasarkan Undang-Undang No.1 (Osamu Serei) yang dikeluarkan pada tanggai 7 Maret 1942 menyatakan bahwa pembesar bala tentara Jepang memegang kekuasaan militer dan segala kekuasaan yang dulu dipegang oleh gubernur jenderal. Praktik pelaksanaan sistem pemerintahan ini dipegang oleh angkatan perang. Dalam hal ini lndonesia dibagi rnenjadi tiga wilayah kekuasaan,
yaitu:
1. Tentara Keenam Belas (AD) memerintah atas Jawa dan Madura, berpusat di Jakarta.
2. Tentara Kedua Puluh (AD) memerintah atas Sumatra, berpusat di Bukittinggi.
3. Armada Selatan Kedua (AL) memerintah atas Kalirnantan, $ulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan lrian Jaya, berpusat di Ujung Pandang
Pemerintahan pada masing-masing wiiayah tersebut dipimpin oleh kepala staf tentara/armada yang bergelar Gunseikan dan menernpati kantor Gunseikanbu.
Untuk selanjutnya pemerintah daerah diatur dalam Undang-undaang No. 27 dan No. 28 yang menyebutkan bahwa di Pulau Jawa (kecuali Koci, Surakarta, dan Yogyakarta) dibagi atas wilayah Syu (karesidenan), Syi (kota madya), Ken (kabupaten), Gun (kawedanan), Son (kecamatan), dan Ku (kelurahan).
C. Dampak Pendudukan Jepang dalam Berbagai Aspek Kehidupan
1. Bidang politik
Selama pendudukan Jepang di lndonesia, jepang rnelakukan pengekangan terhadap kaum pergerakan untuk melakukan aktivitasnya dalam persiapan kernerdekaan lndonesia. Walaupun dernikian Jepang mernberi kelonggaran kepada golongan nasionalis lslam. Hal ini dibuktikan masih diperkenankannya MlAl berdiri. MlAl masih diperbolehkan berdiri karena dinilai paling anti-Barat, sehingga diharapkan mudah dipengaruhi. Hanya kegiatannya dibatasi pada pembentukan baitui mal dan penyelenggaraan kegiatan peringatan hari-hari besar lslam.
Melihat situasi yang dennikian, rnaka tokoh-tokoh pergerakan mengambil sikap kooperatif terhadap pemerintah Jepang, sehingga terjalin kerja sama dengan pemerintah Jepang, dalam bentuk organisasi Gerakan 3 A, Putera, dan sebagainya.
Sementara itu kepada para pemuda ditekankan pelajaran sej'sfirn (semangat) dan bushindo (jiwa satria). Sejak tanggal 29 April 1943 secara resmi berdiri dua organisasi pemuda, yakni Seinendan dan Keibadan dengan tujuan melatih dan mendidik para pemuda agar mampu mempertahankan tanah airnya dengan kekuatan sendiri.
2. Bidang ekonomi
Ketika Jepang menduduki lndonesia, alat-alat produksi telah hancur, sehingga sebagian besar kehidupan ekonorni lumpuh. Untuk menjalankan roda perekononnian, Jepang memperketat pengawasan penggunaan dan peredaran sisa-sisa persediaan barang, dikeluarkan peraturan pengendalian harga, dan setiap wilayah lingkungan daerah harus melaksanakan autarki,yakni setiap daerah harus rnencukupi kebutuhannya sendiri dan rnemproduksi barang untuk kepentingan perang.
Keadaan ini memperparah perekonomian rakyat. Apalagi ketika menginjak keadaan kritis, dilancarkan kampanye penyerahan barang dan menambah bahan pangan secara besar-besaran yang dilakukan Jawa Hokokai dan Bogya Kumiai. Rakyat dituntut menaikkan produksi pangan dan setoran hasil penennya serta dipaksa rornusha pada objek-objek militel Jepang. Akibatnya rnenyengsarakan rakyat dan banyak korban kelaparan serta kematian di berbagai tempat.
3. Mobilitas sosial
Untuk memenuhi kebutuhan di berbagai bidang, pemerintahan Jepang mengambil langkah-langkah demi mendapatkan dukungan dari masyarakat. Pada kondisidemikian pemuda mendapat keleluasaan untuk memperoleh pendidikan dan dilatih dalam bidang rniliter. Di samping itu, golongan nasionalis lslam mendapat kesempatan untuk menduduki berbagai lapisan dan jabatan yang biasanya ditempati oleh kalangan priyayi, pada zaman Jepang ini dapat ditempati oleh setiap orang.
Disisi lain, dengan pengerahan tenaga untuk perang dan bekerja pada perkebunan Jepang, menimbulkan mobilitas yang bersifat horizontal.
4. Birokrasi
Sejak Jepang rnenguasai lndonesia, banyak orang lndonesia menduduki jabatan penting dalam pemerintahan, sebab Jepang kekurangan staf pegawainya. Sedangkan Jepang tidak mau memanfaatkan orang-orang Belanda untuk rnenempati birokrasi pemerintahan. Orang lndonesia yang menempati posisi penting antara lain R.M.T.A. Suria sebagai Syucokan Bojonegoro, lr. Sukarno, Mr. Supomo sebagai penasihat dalam departemen
5. Militer
lndonesia memperoleh keuntungan dengan didirikannya organisasi-organisasi militer bagi bangsa lndonesia, misalnya;
a. Seinendan (Barisan Pemuda).
b. Keibodan (Barisan Pembantu Polisi).
c. Heiho (Barisan Pembantu Prajurit Jepang).
d. Syeisyintai (Barisan Pelopor).
e. Fujinkai (Barisan Wanita).
f. Pembela Tanah Air (PETA).
6. Pendidikan, kebudayaan, dan penggunaan bahasa
Pada masa pendudukan Jepang, pendidikan mendapat perhatian utama dan bahasa lndonesia dijadikan bahasa pengantar di sekolah-sekolah, bahkan surat kabar-surat kabar dianjurkan menggunakan bahasa lndonesia. Hal ini sangat rnembantu bagi terwujudnya integrasi nasional guna mewujudkan kemerdekaan bangsa.
Penggunaan bahasa lndonesia mendukung perkembangan kebudayaan lndonesia. Hal lain yang mendukung perkernbangan budaya lndonesia:
a. Film dan garnbar berbahasa Belanda dilarang.
b. Mendirikan pusat kebudayaan (Keinin Bunka Syidosho).
c. Diterbitkannya karya-karya sastra berbahasa lndonesia hasil karya pengarang lndanesia.
d. Membentuk Komisi Bahasa lndonesia yang diketuai oleh Mori.
7. Bidang komunikasi massa
Media massa yang dibentuk pada masa pemerintahan Hindia Belanda dilarang terbit dan sebagai gantinya Jepang mernbentuk media massa baru antara lain:
a. Soeara Asia di Surabaya.
b. Asia Raja di Jakarta.
c. Kung Yung di Jakarta.
d. Tjahaja di Bandung
e. Sinar Baroe di Semarang.
f. Sinar Matahari di Yogyakarta.
Mass media itu rnempunyai peranan yang sangat penting dalam menyebarkan propaganda dan maklumat-maklumat pemerintah Jepang.
D. Pergerakan Nasional pada Zaman Pendudukan Jepang
Setelah Jepang berkuasa di lndonesia, segala organisasi yang berdirisejak zaman penjajahan Belanda dibubarkan dan dilarang. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Bala Tentara Jepang No. 2 tanggal 8 Maret l942 yang berisi bahwa bangsa lndonesia dilarang untuk berserikat dan berkurnpul. Segenap pelanggaran terhadap undang-undang akan diambil tindakan oleh Dinas Polisi Rahasia Jepang, yakni Kempetai.
Menyikapi aturan yanq dikeluarkan oleh pemerintah Jepang ini, maka para pejuang lndonesia tidak rnengambil sikap radikal dan nonkooperati tetapi lebih bersikap kooperatif dan dalam berjuang menempuh jalan kerja sama dan ikut berperan dalam organisasi-organisasi yang didirikan Jepang.
Pergerakan nasional yang ada pada masa kekuasaan Jepang sebagai berikut.
l. Gerakan 3A
Gerakan 3A yakni suatu gerakan yang mempropagandakan bahwa Nippon Cahaya Asia, Nippon Pelindung Asia, dan Nippon Pemimpin Asia. Gerakan ini dipimpin oleh Hitosyi Syimizu (Jepang) dan Mr. Syamsudin (lndonesia). Gerakan ini bertujuan mencari dukungan dari rakyat untuk membantu kemenangan Jepang dalam mewujudkan cita-cita rnernbentuk imperium Asia.
Untuk mendukung pergerakan 3A, dibentuklah barisan pemuda dengan nama ”Pemuda Asia Raya" yang dipimpin oleh Sukardjo Wiryopranoto dan menerbitkan surat kabar "Asia Raya". Walaupun gerakan ini didirikan secara resmi oleh pernerintah Jepang, namun kurang mendapat simpati dari rakyat, sebab tidak melibatkan tokoh-tokoh pergerakan yang terkenal pada waktu .dulu.
2. Badan Pertimbangan Pusat (Cuo Sangi ln)
Badan ini beranggotakan orang-orang lndonesia dan bertugas rnengajukan usul kepada pemerintah serta menjawab pertanyaan pemerintah mengenai soal-soal politik dan menentukan tindakan yang dilakukan pemerintah bala tentara Jepang. Badan ini dibentuk pada tanggal 1 Agustus 1943, dan memiliki 6 departemen. Badan ini pada perkembangannya lebih memenuhi keinginan pemerintah Jepang daripada pemerintah lndonesia.
3. Pusat Tenaga Rakyat (Putera)
Putera dibentuk di Jakarta pada tanggal I Maret 1943. Organisasi ini dipimpin oleh empat serangkai, yakni: lr. Sukarno, Drs. Moh. Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan K.H Mas Mansyur.
Tujuan didirikan organisasi Putera:
a. Menurut lr. Sukarno: untuk membangun dan rnenghidupkan segala (apa) yang dirobohkan oleh imperialis Belanda.
b. Menurut pihak Jepang: untuk memusatkan segala potensi masyarakat lndonesia dalam rangka membantu usaha perang Jepang.
Tugas terpenting organisasi Putera;
a. Memimpin rakyat supaya kuat rasa kewajiban serta tanggung jawabnya untuk menghapuskan pengaruh Arnerika, lnggris, dan Belanda.
b. Mengambil bagian dalam usaha mempertahankan Asia Raya.
c. Memperkuat rasa persaudaraan antara lndonesia dengan .lepang.
d. Mengintensifkan pelajaran-pelajaran bahasa Jepang.
Organisasi-organisasi yang bergabung dengan Futera antara .lain:
a. Persatuan Guru lndonesia.
b. Perkurnpulan Pegawai Pos Menengah.
c. Perkurmpulan Pegawai Pos, Telegraf, dan Radio.
d. lkatan Sport lndonesia"
e. Barisan Banteng.
f. Badan Perantaraan Pelajar-pelajar lndonesia.
Organisasi Putera di daerah tidak dapat berkembang karena taraf pendidikan dan kondisi sosial ekonomi rakyat yang masih rendah. Organisasi Putera pada tahun 1944 diganti Jawa Hokokai, karena (rnenurut Jepang) Putera dianggap lebih rnenguntungkan pihak lndonesia.
4. Jawa Hokokai (Himpunan Kebaktian Jawa)
Jawa Hokokai dibentuk pada tanggal 1 Januari 1944 dengan alasan semakin memuncaknya Perang Asia Timur Raya. Kegiatan Jawa Hakakai rneliputi usaha berikut:
a. Melaksanakan segala sesuatu untuk menyumbangkan segenap tenaga kepada pernerintah Jepang.
b. Memimpin rakyat untuk meriyumbangkan segenap tenaga berdasarkan semangat persaudaraan antar bangsa.
c. Memperkukuh pembelaan tanah air.
d. Memperteguh kehidupan masa perang.
Anggota Jawa Hokokai antara lain: Isi Hokokai, Kyoku Hokokai, Fujinkai, Keirnin Bunka Syidosho.
Dalam pelaksanaannya, Jawa F{okokai lebih terlihat dalam pengarahan barang untuk usaha perang Jepang.
5. MlAl (Majelis lslam A'la lndonesia)
MlAl merupakan organisasi yang berdiri sejak zaman kolonial Belanda. Organisasi ini masih diperkenankan berdiri sebab dinilai sebagai golongan anti Barat. Agar tidak membahayakan pemerintah Jepang, maka kegiatan MlAl dibatasi pada pembentukan baitul mal dan penyelenggaraan peringatan hari besar lslam.
Untuk mengontrol kegiatan MlAl, maka jepang mengadakan latihan bagi para kyai yang pesertanya dipilih dan disaring oleh bupati (Kenco). Karena kurang memuaskan pihak Jepang, maka pada tanggal 22 Novennber 1943 MlAl diganti dengan Majelis Suro Muslimin lndonesia yang diketuaioleh K.H. Hasyirn Asy'ari.
6. Perjuangan bawah tanah
Perjuangan bawah tanah adalah perjuangan yang dilakukan secara tertutup atau rahasia.
Kelompok perjuangan ini antara lain:
a. Kelompok Sukarni
la bekerja di Sedenbuatau barisan propaganda Jepang" Dengan didukung Muhammad Yamin dan teman seperjuangan yang lain, mereka berhasil mendirikan asrama politik "Angkatan Baru lndonesia".
b. Kelompok Ahmad Subarjo
Ahmad Subarjo berhasil menghimpun tokoh-tokoh bangsa lndonesia yang bekerja di Angkatan Laut Jepang clan mendirikan asrama pemuda "Asrama lndonesia Merdeka".
c. Kelompok Sutan Syahrir
d. Kelompok Pemuda
Kelompok pemuda yang aktif berjuang pada zaman Jepang terhimpun dalam asrama lka " Daigankhu dan Badan Permusyawaratan Perwakilan Pelajar lndonesia.
7. Perjuangan dengan cara mengobarkan perlawanan bersenjata
a. Perlawanan di Cot Plieng (Aceh) dipimpin oleh Tengku Abdul Jalil.
b. Perlawanan di Jawa Barat
1) Di Singaparna dipimpin oleh K.H. Zaenal Mustofa.
2) Di Loh Bener dipimpin oleh H. Madriyo.
c. Perlawanan yang dilancarkan prajurit PETA
1) Di Blitar dipimpin oleh Supriyadi.
2) Di Aceh dipimpin oleh Teuku Hamid.
3) Di Gumilir (Cilacap) dipimpin oleh Khusaeri.
BAB 5
PERKEMBANGAN NASIONALISME INDONESIA
A. Perlawanan Bersenjata Rakyat indonesia Kolonialis Belanda
Tindakan kaurn kolonialis Belanda yang mengeksploitasi bangsa lndonesia, baik dalarn bidang politik, ekonomi, rnaupun sosial budaya, menimbulkan reaksi bangsa lndonesia dalam bentuk perlawanan. Pada rnulanya perlawanan rakyat Indonesia berupa perlawanan bersenjata yang bersifat kedaerahan, di antaranya seperti berikut.
1. Perlawanan Sultan Baabullah
Bangkitnya rakyat Ternate di bawah pimpinan Sultan Baabullah menentang Portugis. Perlawanan ini disebabkan oleh faktor-faktor berikut.
a. Monopoli perdagangan oleh Portugis.
b. Campur tangan Portugis dalam kerajaan.
c. Perilaku bangsa Portugis yang angkuh dan sombong.
d. Terbunuhnya Sultan Hairun oleh kaki tangan bangsa Portugis.
Dengan persatuan dan keberanian rakyat, akhirnya bangsa Portugis berhasil diusir dari Ternate.
2. Perlawanan Pattimura
Perlawanan ini disebabkan:
a. Monopoli perdagangan di Maluku.
b. Pelayaran hongi yang dilakukan Belanda.
c. Korupsi di berbagai pemerintahan dengan rnemotong hak rakyat.
d. Leverantie bahan bangunan untuk perbaikan kapal.
e. Kewajiban membuat garam dan menanarn pohon kelapa.
Perlawanan dipirnpin oleh Thornas Matulessy (Pattimura), Antony Reebok, Phillip Latumahina Ulupaha, dan Martina Marta Tiahahu. Pada awalnya pasukan Pattimura mendapatkan kemenangan bahkan berhasil menguasai benteng Duurstede. Narnun, karena adanya pengkhianatan dari beberapa kelornpok penguasa, negeri Belanda mendatangkan bantuan dari daerah lain, akhirnya perlawanan rakyat Maluku dapat dipatahkan. Patimum ditangkap dan dijatuhi hukuman gantung di benteng Niuew Victoria (1817).
3. Perang Padri
Perang padri dimulai karena adanya pertikaian antara kaum adat dengan pemuka agama (Padri). Namun karena campur tangan dari pihak Belanda, maka menjadi perang melawan pemerintah kolonial Belanda.
Sebab-sebab terjadinya perang Padri dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Keinginan kaum Padri untuk meluruskan agama lslam'
b. Adanya kebiasaan yang bertentangan dengan agama lslarn.
c. Perebutan pengaruh antara kaum adat dengan kaum ulama.
d. Campur tangan Pihak Belanda.
Perlawanan berlangsung cukup lama, dari tahun 1821 sampai tahun 1837. Dalam perlawanan pernah diadakan perjanjian Padang. Narnun perang terus berianjut. Dengan tipu muslihatnya, Belanda berhasil menangkap lmam Bonjol (1837). Tertangkapnya lmam Bonjol sebagai pimpinan perlawanan mengakibatkan surutnya perjuangan rakyat.
4. Perang Diponegoro
Sebab-sebab terjadinya perang Diponegoro antara lain:
a. Rakyat sangat menderita akibat politik pemerasan oleh Belanda.
b. Kaum bangsawan Mataram kecewa karena hak-haknya banyak yang dikurangi
c. Campur tangan Belanda dalam lingkungan istana, baik bidang politik maupun sosial budaya
d. Sebab khususnya yakni Belanda akan membuat jalan yang melewati makam leluhur Pangeran Diponegoro tanpa izin dari Pangeran Diponegoro.
Strategi yang diterapkan Pangeran Diponegoro adalah perang gerilya. Daerah yang digunakan untuk gerilya antara lain: Kalisoko, Selarong, Dekso, Pleret, dan Gawok. Sementara itu-pihak Belanda, untuk menumpas perlawanan Diponegoro, menggunakan siasat benteng stelsel, devide ei impera,dan tipu muslihat. Dengan siasat tipu muslihat, Pangeran Diponegoro berhasil ditangkap dan dibuang ke Manado.
5. Perang Aceh
Sebab-sebab timbulnya perang Aceh antara lain:
a. Belanda ingin rnemantapkan Pax Nerlandica.
b. Belanda merasa bebas melakukan ekspansi ke Aceh setelah lnggris menyatakan tidak menghalangi Belanda meluaskan daerahnya di Sumatra
c. Sebab khusus yakni Belanda rnenuntut agar Aceh tidak menjalin hubungan dengan bangsa asing.
Perang Aceh dipimpin oleh para bangsawan dan tokoh agama antara lain; Panglima Polim, Teuku Umar, Tengku Cik di Tiro, dan Cut Nya' Dien. Untuk mematahkan perlawanan rakyat Ace.h, Belanda Belanda menerapkan strategi konsentrasi stelsel dan mengirimkan Snock Hurgronje untuk meneliti budaya Aceh. perlawanan diakhiri dengan penandatanganan Plakat Pendek antara raja-raja daerah Belanda.
6. Perang Bali
Sebab-sebab tinnbulnya perang tsali antara lain:
a. Belanda menginginkan dihupuskannya hak tawan karang di Bali
b. Belanda ingin melaksanakan monopoli perdagangan
c. Belanda ingin kedaulatannya diakui di Bali
d, Sebab khusus yakni raja-raja Bali diharuskan melindr.lngi perdagangan Belanda dan Belanda ingin mengibarkan benderanya di Bali
Tuntutan ini tidak dihiraukan oleh rakyat Bali, sehingga timbul peperangan antara Belanda dengan rakyat Bali. Dibawah pimpinan l Gursti Ktut Jelantik, rakyat Bali melakukan perang puputan melawan Belanda.
7. Perlawanan rakyat Batak
Sebab-sebab timbulnya perlawanan rakyat Batak antara lain:
a. Raja Sisingamangaraja Xll tidak mau wilayahnya dipersempit oleh Belanda.
b. Belanda ingin mewujudkan Pax Nerlandica.
Dengan alasan melindungi missionaris Kristen, rnaka Belanda menennpatkan pasukannya di Taruntung. Menghadapi perluasan Belanda ini, maka raja Sisingamangaraja Xll menyerang kedudukan Belanda di Tapanuli Utara. Setelah berjuang tujuh tahun, raja Sisingamangaraja dengan seorang putri dan dua orang putranya gugur dalam perjuangan.
Perlawanan-perlawanan yang dilakukan oleh rakyat lndonesia itu belum berhasil meraih kemerdekaan bangsa. Hal ini disebabkan rnasih bersifat kedaerahan, dan belum ada koordinasi secara modern, sehingga masih sangat bergantung pada pemimpin. Kegagalan para pejuang itu mengilharni pada generasi berikutnya untuk berjuang dengan sistem yang lain, yakni melalui organisasi modern atau pergerakan yang bersifat nasional.
B. Pergerakan Nasional lndonesia
1. Latar belakang lahirnya pergerakan nasional indonesia
a. Pendidikan
Politik etis yang diterapkan di lndonesia dengan prograrnnya irigasi, emigrasi, dan edukasi membawa pengaruh terhadap jiwa bangsa lndonesia. Program edukasi yang diterapkan di lndonesia dengan pendirian sekolah-sekoiah menghasilkan kaum terpelajar yang membuka wawasan baru untuk memperjuangkan kemerdekaan bangsa.
b. Diskriminasi
Diskriminasi yang diterapkan Belanda dalam berbagai bidang mendorong warga lndonesia untuk rnenuntut persamaan hak
c. Pengaruh pahan-paham baru
1) Nasionalisme
Paham ini menumbuhkan semangat kebangsaan dan merasa memiliki terhadap warga negara. Akibatnya, rakyat mulai tidak senang jika hak rniliknya dieksploitasi oleh bangsa lain.
2) Sosialisme
Paharn ini memberikan inspirasi sosial kepada para tokoh untuk memperjuangkan rakyat yang tertindas.
3) Liberalisme
Paham ini memberikan gagasan kepada rakyat untuk hidup bebas, terlepas dari kekangan penguasa.
4) Demokrasi
Paham ini memberikan gagasan kepada rakyat untuk dapat meraih kedaulatannya, sehingga harga dirinya diakui oleh bangsa-bangsa lain.
Paham-paham baru yang masuk ke Asia ini mendorong bangsa Asia untuk berusaha meraih Kernerdekaannya. Perjuangan bangsa-bangsa Asia ini memberikan dorongan rnoral kepada bangsa lndonesia.
Beberapa peristiwa yang besar pengaruhnya terhadap usaha pencapaian kemerdekaan tersebut adalah sebagai berikut.
a) Kernerdekaan Jepang atas Husia pada tahun 1905
b) Revolusi Nasiona! di eina pada tahun 1912
c) Gerakan Turki Muda di bawah pirnpinan Mustafa Kemal Pasha.
2. Pertumbuhan dan Berkembangan ideologi dan organisasi pergerakan nasional Indonesia
a. Budi Utomo
1) Pelopor: dr. Wahidin Sudirohusodo
la ingin mendirikan dana belajar bagi orang-orang yang tidak mampu. lde ini dikemukakan kepada mahasiswa Stovia, yang menyebabkan didirikannya organisasi Budi Utomo
2) Pendiri: Dr. Suto, $uraji, Gunawan Mangunkusumo
3) Waktu: didirikan tanggal 20 Mei 1908
4) Tujuan: Kemajuan yang harnonis bagi Hindia
5) Perkembangan:
Pada mulanya Budi Utorno hanya bergerak di bidang sosial dan budaya dengan wilayah operasional Jawa dan Madura. Namun, sejak tahun 1915, karena pengaruh organisasi lain dan kejadian-kejadian di luar negeri, Budi Utorno terjun ke dunia politik. Misalnya : dengan memprakarsai berdirinya Komisi lndia Werbar. Pada tahun 1935, BU bergabung dengan organisasi lain menjadi Partai lndonesia Raya
b. Sarekat lslam (l911)
Pendiri: H. Samanhudi.
1) Pada muianya organisasiinibernama Sarekat Dagang lslam. Atas usul HOS Cokroaminoto, tahun 1912 narnanya diubah menjadi Sarekat lslam
2) Tujuan:
a) Memajukan semangat dagang bangsa indonesia
b) Mernajukan kecerdasan dan kehidupan rakyat menurut agama lslam
e) Menghilangkan paham baru yang keliru tentang lslam
d) Mempertebal rasa persaudaraan
3) Perkembangan
Sl yang bursifat kerakyatan cepat berkembang. Pada tahun 1915 didirikan Cental Sarekat lslam di Surabaya yang bertujuan untuk memajukan dan membantu Sl daerah. Namun Sl dapat disusupi orang yang beraliran sosialis ekstrim, yang mengakibatkan perpecahan di tubuh Sl. Pada tahun 1921 , SI pecah nnenjadi dua, yakni Sl Putih yang dipimpin oleh HOS. Cokroaminoto dan Sl Merah yang dipimpin oleh Semaun.
c. Indische Partij
Organisasi ini didirikan oleh Dr. EFE. Douwes Dekker, dr. ciptornangunkusumo, dan suwardi Suryaningrat di Bandung, pada tanggal 25 Desember 1912. Tujuan organisasi ini untuk membangunkan patriotisme pada sernua lndiers terhadap tanah air yang telah memberikan lapangan hidup kepada mereka.
Langkah-langkah yang dllakukan untuk mencapai tujuan:
a) menerapkan cita-cita kesatuan nasional Hindia,
b) rnemberantas kesornbongan sosial,
c) berusaha untuk mendapatkan persamaan hak bagi semua orang Hindia.
Karena dianggap membahayakan pemerintah kolonial, mereka ditangkap dan dieksternir ke negeri Belanda. Namun setelah kembali ke lndonesia, mereka mendirikan Natianal lndische Partij (NlC).
d. Muhammadiyah
Organisasi ini didirikan oleh KH Ahmad Dahlan di Yogyakarta tanggal 18 November 1912.
Tujuannya yakni rnengembalikan ajaran lslam sesuai sunah Rasul, memberantas kebiasaan-kebiasaan yang tidak sesuai dengan ajaran agama yang benar dan mernajukan ilmu agama lslam. Usaha yang dilaksanakan adalah mendirikan lembaga pendidikan, rumah yatim piatu, rumah sakit, dan mengadakan dakwah.
e. Gerakan Pemuda
1) Trikoro Darmor/Jong Java
Organisasi ini didirikan pada tanggal 7 Maret 19'15. Pemimpinnya antara lain R. Satiman Wiryosanjoyo, Sunardi, dan Sutomo. Tujuannya adalah rnempercepat tali hubungan antara murid-murid Bumi Putera, menambah pengetahuan umum, dan memperkukuh rasa persatuan dan kesatuan. Pada tahun 1918 nama Trikoro Dharmo diubah rnenjadi Jong Java.
2) Jong Sumatranen Bond
Organisasi ini didirikan pada tanggal 9 Desember1917. Tujuannya yakni mempererat ikatan persaudaraan antara pernuda dan pelajar Sumatra serta membangkitkan para anggota dan orang luar untuk menghargai adat, budaya, dan sejarah Sumatra.
3) Perkumpulan pernuda yang lain; rnisalnya Jong Celebes, Jong Ambon, Pernuda Betawi, dan Sekar Hukun.
Sejak tahun 1926 mulai terlihat kecenderungan untuk bersatu di antara para Pernuda. Hal ini terwujud dengan berdirinya Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI) dan Pemuda Indonesia (Pl).
Di bawah koordinasi organisasi tersebut, pada tanggal 30 April - 2 Mei 1926 diadakan Kongres Pemuda I dan pada tanggal 26 - 28 Oktober 1928 diadakan Kongres Pemuda ll yang menghasilkan ikrar "Sumpah Pemuda".
f. Partai Komunis lndanesia (PKI)
PKI merupakan perkembangan dari ISDV. Setelah mendapat anggota yang banyak dan terpengaruh keberhasilan Revolusi Rusia (1917), maka pada tanggal 23 Mei 1920 nama ISDV diubah nnenjadi Partai Konnunis lndonesia.
Aksi yang dilakukan PKI mengarah pada kekerasan dan pemberontakan. Akibat tindakan ini anggota PKI banyak yang ditangkap dan dipenjara di tanah Merah. Digul.
g. Taman Siswa
Organisasi ini didirikan oleh Ki Hajar Dewantoro pada tanggal 3 Juli 1922 di Yogyakarta.
Tujuannya adalah mewujudkan masyarakat yang "tata tentram tertib damai".
Strategi yang ditempuh Tarnan Siswa untuk mencapai tujuannya yakni:
1) menciptakan suasana kehidupan rurnah tangga di sekolah,
2) melaksanakan sistem produk lndonesia,
3) siswa yang lebih tua rnembimbing siswa yang lebih muda.
h. PNI (Partai Nasianal indonesia)
PNI didirikan di Bandung pada tahun 1927. Tokoh-tokohnya yaitu lr: Sukarno, Mr. Sartono, Mr. lskaq Cokroadisuryo. Tujuannya yakni mencapai lndonesia mercleka.
Kegiatan yang dilakukannya antara lain memperkuat rasa kebangsaan dan kesadaran atas persatuan bangsa indonesia, memajukan perdagangan, pertanian, dan pengajaran yang bersifat nasional. Asas organisasi ini yakni anti imperialisrne, anti kolonialisme, self help, self reliance, dan self determination"
Karena dianggap revolusioner dan dituduh akan mengadakan pemberontakan, maka para pemimpinnya ditangkap dan organisasi PNl dibubarkan oleh Mr. $artono. Setelah lr. Sukarno keluar dari penjara, ia mendirikan Partai lndonesia. Sementara itu, tokoh-tokoh yang kurang setuju dengan partai tersebut mendirikan PNI Baru.
i. Gerakan Wanita
1) Putr'i Merdika (1912)
Tujuan organisasi ini yakni memberikan bantuan, bimbingan, dan penerangan kepada wanita pribumi dalam menuntut pelajaran dan mengemukakan pendapat di muka umum. Tokoh-tokohnya adalah R.A. Sabarudin, R.A. Sutinah Joyopranoto, dan R. Rukmini"
2) Kartinifonds
Pendirinya adalah Tuan dan Nyonya C. Th. Van Deventer. Tujuannya untuk menghimpun dana bagi pendidikan bangsa lndonesia.
3) Kautamaan lstri
Pendirinya adalah R. Dewi Sartika di Bandung dengan tujuan mengajak anak gadis agar rnampu membaca, menulis, berhitung, serta keterarnpilan rumah tangga.
4) Kerajinan Amal Setia, Aisyiyah, Putri Budi Sejati, dan sebagainya
Pada tanggal 22-25 Desernber 1928 diselenggarakan Kongres Perempuan lndonesia l. Dalam konggres diputuskan untuk mendirikan Perserikatan Perempuan lndonesia.
j. Perhimpunan Indonesia
Organisasi ini didirikan oleh mahasiswa lndonesia di negara Belanda, antara lain oleh: R.P. Sosrokartino, R. Husein Joyodiningat, R.N. Noto Suroto. Asas organisasi ini yang kemudian menjadi manifesto politik pergerakan nasional adalah:
1 ) persatuan dan kesatuan,
2) dernokirasi
3) swadaya
Usaha-usaha yang dilakukan Pl antara lain:
1) Turut dalam kegiatan Komitern dan Associatian Pour Etude des Civilisation Qrientalis.
2) Mengkuti kongres untuk mencari dukungan perjuangan lndonesia.
3) Menerbitkan majalah.
k. PPPKI (Perhimpunan-Perhimpunan Politik Kebangsaan lndonesia)
Tujuannya :
a. Menyamakan arah aksi kebangsaan, memperkuat diri dengan memperbaiki organisasi dan kerja sama antar anggota.
b. Menghindarkan perselisihan sesama anggota yang melemahkan.
Kegiatan yang dilakukannya:
a. Menentang pasal undang-undang yang merintangi pikiran untuk merdeka.
b. Menuntut agar orang-orang yang diasingkan ke Digul dirnerdekakan.
t. Parindra (Partai lndonesia Raya)
Tujuan organisasi ini adalah mencapai lndonesia Raya dan mulia. Kegiatan yang dilakukannya:
a. Mernerlukan persatuan dan kebangsaan lndonesia.
b. Memajukan kehidupan rakyat dalam ekonomi dan sosial
c. Mengadakan aksi Politik
m. MIAl (Maietis lslam A'la lndonesia)
Organisasi ini didirikan karena Central Comite All Islam terhenti kegiatannya. Kegiatan MlAl yang ultama adalah mengadakan Kongres All lslam yang menangani masalah keagarnaan di lndonesia.
n. GAPI (Gabungan Politik lndanesia)
Tujuan organisasi ini yaitu rnenuntut lndonesia berparlemen.
Dasar perjuangannya:
a. Hak untuk menentukan diri sendiri'
b. Persatuan nasional berdasar kerakyatan'
c. Persatuan aksi seluruh pergerakan lndonesia'
BAB 6
TERBENTUKNYA NEGARA KEBANGSAAN
A. Pengertian Nasionalisme (Kebangsaan)
Terbentuknya bangsa didorong oleh berbagai faktor. Ada yang didasarkan pada perpaduan politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Ada juga yang didasarkan pada faktor kemanusiaan.
Joseph Ernest Renan berpendapat bahwa munculnya satu bangsa karena satu kelornpok manusia yang bersatu di rnana syarat persatuan itu adalah kehendak untuk bersatu. Sedangkan Otto Bouer berpendapat bahwa paharn bangsa timbul karena persamaan perangai dan tingkah laku dalam rnemperjuangkan persatuan dan nasib yang sama.
Dari kedua tokoh yang berpendapat bahwa paham kebangsaan timbul karena faktor
kemanusiaan itu ada perbedaan. Ernest Renan menekankan faktor kemauan, sedangkan Otto Bauer menekankan pada faktor persarnaan nasib.
Adapun ahli yang berpendapat bahwa paham kebangsaan timbul karena perpaduan politik, ekonomi, scsial, dan budaya antara lain Hans Kohn dan Louis Sneyder.
Hans Kohn berpendapat bahwa nasionalisme (bangsa) yakni suatu paham yang kesetiaan tertinggi individu diserahkan kepada negara (bangsa). Bagi rakyat, negara kebangsaan merupakan cita-cita dan satu-satunya bentuk sah organisasi politik. Bangsa merupakan sumber dari sernua tenaga, kebudayaan, kreativitas dan kesejahteraan ekonomi. Menurut Louis Sneyder bahwa nasionalisrne (paham kebangsaan) adalah hasil dari perpaduan faktor-faktor politis; ekonomi, sosial, dan intelektual pada suatu taraf di dalam sejarah.
B. Terbentuknya Negara Kebangsaan Indonesia
Bangsa Indonesia yang secara geografis menempati wilayah mambentang darisumatra (Barat) sampai pulau lrian (Timur) terbentuk melalui perjalanan sejarah yang panjang. Hal ini dapat dipelajari dari beberapa segi di antaranya:
1. Asal usul bangsa Endonesia
Penelitian secara antropologis menunjukkan bahwa beberapa pulau di lndonesia pernah ditempati manusia purba, misalnya Meganthropus Palaeojavanicus dan Pithecanthropus Erectus yang fosilnya ditemukan di Pulau Jawa. Hal ini yang mendasari Prof. Moh Yamin berpendapat bahwa bangsa lndonesia berasal dari daerah lndonesia sendiri.
sementara itu, muncul pendapat lain tentang asal usul bangsa lndonesia antara lain:
a. Prof. Dr. H. Kern berpandapat bahwa bangsa lndonesia berasal dari daerah Campa,. Kochin, Cina dan Kamboja. Mereka menggunakan perahu bercadik menuju kepulauan lndonesia.
Pendapat ini didasarkan pada persamaan rlama dan bahasa yang dipergunakan di daerah-daerah tersebut dengan daerah-daerah di lndonesia.
b. Drs. Moh. Ali menyatakan bahwa bangsa lndonesia berasal dari Yunan. Karena terdesak oleh bangsa-bangsa yang kuat, maka mereka menyebar ke lndonesia. Kedatangan mereka secara bergelombang. Ciri gelombang pertarna adalah kebudayaan neolithicum dengan jenis perahu bercadik satu dan gelombang kedua menggunakan perahu bercadik dua
c. Van Heine Gildern berpendapat bahwa bangsa lndonesia berasal dari Asia Pendapatnya ini didasarkan pada artefak-artefak yang ditemukan di lndonesia memiliki banyak persamaan dengan yang ditemukan di daratan Asia
Berdasarkan pendapat-pendapat itu menunjukkan belum adanya kesatuan pendapat tentang asal-usul bangsa lndonesia. Namun sebagian besar berpendapat bahwa bangsa lndonesia merupakan imigran dari daerah Asia. Mereka datang ke lndonesia secara bergelombang.
Dalam perkembangannya berbagai bangsa yang mendiami wilayah lndonesia telah membentuk komunitas sendiri-sendiri sehingga terbentuklah suku bangsa-suku bangsa di Indonesia di antaranya suku Aceh, suku Batak, suku Dayak, suku Minahasa dan suku Jawa
2. Perkembangan bangsa lndCInesia pada rnasa negara-negara tradisional
Masuknya pengaruh Hindu-Buddha dan lslam membawa perubahan dalam bidang politik, ekonomi, sosial rnaupun budaya pada bangsa lndonesia. Dalam bidang politik muncul sistem pemerintahan kerajaan dan dalam bidang sosial tirnbulnya stratifikasi dalam masyarakat lndonesia. Namun dalam bidang politik munculnya kerajaan-kerajaan baik yang bercorak Hindu-Buddha maupun lslarn belum mampu menerapkan suatu tata pemerintahan yang menyatukan seluruh bangsa yang sekarang disebut bangsa lndonesia. Misalnya kerajaan Sriwijaya wilayahnya meliputi sumatra, sebagian Jawa dan Malaka namun kemudian runtuh setelah berkembangnya kerajaan lslam.
3.Perkembangan bangsa lndonesia pada rnasa kolonialisme
Sejak tahun 1585 Belanda tidak bisa membeli rempah-rempah dari Lisabon, sehingga mendorong Belanda mencari jalan untuk mendapatkan rempah-rempah sendiri ke lndonesia
Pada tahun 1596 cornelis De Houtman, misi pelayaran Belanda sampai di Banten. Mulai saat itu mulai banyak orang Belanda datang ke Indonesia. Misi mereka pertama kali datang adalah berdagang. Untuk menghindari terjadinya.persaingan antar bangsa Belanda, maka atas anjuran Johan olden Barneveld didirikan VOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie)
Pemberian nama VOC terhadap daerah perdagangan Belanda di.lndonesia menunjukkan bahwa daerah-daerah yang membentang dari sumatra sampai lrian dianggap sebagai daerah lndia (lndische oleh karena itu, pemberian nama organisasi atau atuaran-aturan yang dikeluarkan Belanda lebih terkesan pada nama lndia (lndische) misalnya: undang-undang tentang cara-cara pemerintahan di lndonesia (De Wet op de Indische stratsinrichting) dan undang-undang tentang perbendaharaan negara Hindia Belanda (Indische comtabiliteit wet)
4. Perkembangan bangsa lndonesia pada masa pergerakan nasional
Kolonialisme Barat dengan berbagai strategi politiknya rakyat lndonesia, sehingga menimbulkan reaksi bagi bangsa Indonesia baik dengan senjata maupun dengan organisasi modern.
Perjuangan dengan kekuatan bersenjata masih menunjukkan sifat kedaerahan sehingga mudah dipatahkan oleh Belanda dengan politik adu dombanya. Oleh karena itu, belum berhasil mencapai suatu kemerdekaan yang didarnbakan oleh rakyat, juga belum mencapai suatu bangsa yang berdaulat.
Kegagalan perjuangan para pendahulu mengilhami untuk berjuang dengan cara lain, yakni dengan organisasi modern, di antaranya yakni Budi Utomso dan Sarekat lslam. Organisasi perjuangan para pendahulu ini pun pada mulanya masih terbatas dalam keanggotaan atau wilayah jangkauannya. organisasi yang mulai menunjukkan identitas suatu bangsa dimulai pada tahun 1912 dengan berdirinya lndische Partij kemudian disusul ISDV (Indische Social Demokratische Vereeneging) dan lndische Vereeneging.
Pemberian nama lndische rnulai menumbuhkan perasaan lahir bangsa pada daerah-daerah jajahan Belanda. Pada tahun 1922 lndische Vereeneging yang merupakan organisasi perjuangan yang didirikan oleh para mahasiswa Hindia Belanda di negeri Belanda diganti menjadi lndonesische vereeneging (Perhimpunan lndonesia). $ejak itu banyak organisasi perjuangan di Hindia Belanda menggunakan nama lndonesia, misalnya PNI (partai Nasional lndonesia) dan PPPKI (Permufakatan Perhimpunan-perhimpunan Politik Kebangsaan lndonesia).
Suatu nilai perjuangan yang sangat membanggakan dan memacu sernangat persatuan bangsa yakni telah berhasil melaksanakan Kongres Pemuda (1928) yang menghasilkan ”lkrar Sumpah Pemuda" isinya:
a. Kami putra-putri lndonesia mengaku bertumpah darah yang satu ialah lndonesia.
b. Kami putra-putri lndonesia mengaku berbangsa yang satu bangsa lndonesia
c. Putra-putri lndonesia menjunjung bahasa persatuan bahasa lndonesia.
Kongres Pemuda itu makin mendorong untuk mewujudkan jiwa persatuan dan kesatuan dalam satu bangsa yakni bangsa lndonesia. Demikian juga organisasi-organisasi yang berdiri pada waktu-waktu berikutnya banyak yang menggunakan nama lndonesia. Hal ini menunjukkan semakin tingginya kesadaran rakyat sebagai warga/bangsa lndonesia.
5. Terbentuknya negara kebangsaan lndonesia
a. Badan Penyelidik Usaha persiapan Kemerdekaan lndonesia (BPUPKl)
Sejak akhir tahun 1944 pasukan Jepang mengalami kekalahan dalam perang pasifik. Untuk mempertahankan lndonesia dan meraih simpati rakyat lndonesia, maka pemerintah Jepang pada tanggal 7 September 1944 mengumumkan bahwa lndonesia diperkenankan merdeka kelak di kemudian hari.
Sebagai realisasi janji Jepang, maka pada tanggal 1 Maret 1945 diumumkan berdirinya Dokuritsu Junbi Cosakai (Badan Fenyelidik usina Persiapan Kemerdekaan lndonesia). Ketua BPUPKI yakni dr. KRT Widyodiningrat. Pada tanggal 28 Mei 1945 dilangsungkan upacara peresmian BPUPKI dan sekaligus ditandai pembukaan sidang I BPUPKl. Dalam sidang itu Mr. Muhammad Yarnin, Mr. Soepomo, dan lr. Sukarno rnengajukan rumusan dasar negara lndonesia.
Pada tanggal 10-16 Juli 1945 BPUPKI mengadakan sidang II. Dalam sidang itu dilaporkan beberapa hasil kerja anggota BPUPKl antara lain:
1) Panitia Sembilan menghasilkan piagam Jakarta.
2) Rancangan Undang-Undang Dasar.
b. Panitia Persiapan Kemerdekaan lndonesia (PPKI)
Pada tanggal 7 Agustus 1945 BPUPKI dibubarkan dan sebagai gantinya dibentuk Dokuritsu Junbi lnkai (PPKI). Sebagai ketua PPKl yakni Itr. Sukarno.
c. Peristiwa-peristiwa penting sekitar proktanasi kemerdekaan lndonesia
Pada tanggal 15 Agustus 1945 Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu. Keadaan ini diketahui oleh para pemuda lndonesia, rnaka para pemuda mendesak lr. Sukarno untuk memproklamasikan lndonesia. Namun peristiwa ini rneninnbulkan kesalah pahaman antara para pemuda dengan golongan tua. Untuk menghindarkan pengaruh. Jepang, maka lr. Sukarno dan Drs. Moh. Hatta oleh para pemuda disingkirkan ke Rengasdengklok.
Atas prakarsa Mr. Ahmad Subarjo, akhirnya Ir. Sukarno dan Drs. Moh. Hatta dilepas oleh para pemuda setelah ada kesepakatan antara kedua belah pihak. Sekembali dari Rengasdengklok, maka para pemuda dan golongan tua mempersiapkan proklamasi kemerdekaan. Teks proklamasi kernerdekaan lndonesia dirumuskan di rumah Laksamana Maeda oleh lr. Soekarno, Drs. Moh. Hatta dan Mr Ahmad Subarjo
d. Proklamasi kemerdekaan lndonesia
Setelah persiapan matang, maka pada tanggal 17 Agustus 1945, pukul 10.00 WIB dilaksanakan proklamasi kernerdekaan lndonesia di Jalan Pegangsaan. Timur 56 Jakarta.
Acara pada upacara pembacaan proklamasi kernerdekaan yakni:
1) pembacaan proklamasi oleh lr. Sukarno dan Drs, Moh. Hatta atas narna bangsa lndonesia
2) Pengibaran bendera Merah Putih.
3) Sambutan Walikota Suwiryo.
4) Sambutan dr. Muwardi sebagai kearnanan'
6. Nama lndonesia
Istilah Indonesia pertama kali digunakan oieh segenap etnolog lnggris yang bernama J. R. Logan dalam Journal of the lndian Archipelago and Eastern Asia (1850). la menggabungkan istilah ”lndie” yang berarti lndia dan "Nesos” yang berarti kepulauan. lstilah lndonesia digunakan untuk rnenyebut kepulauan dan penduduk Nusantara. Logan menulis artikel tentang lndonesia sebab memiliki potensi yang besar bagi inggris, yakni penduduknya yang cukup banyak dan dapat dijadikan sasaran di dalarn perdagangan hasil-hasil industrinya.
Sejak J.R. Logan menggunakan kata "lndonesia", maka banyak para ahli dan tokoh pejuang menggunakan kata tersebut untuk rnenyebut wilayah "Hindia Belanda". Dan melalui Sumpah Pemuda, kata Indonesia dijadikan sebagai indentitas kebangsaan yang diakui oleh setiap suku bangsa dan organsasi-organisasi pergerakan yang ada di lndonesia.
Langganan:
Postingan (Atom)